-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-
🌼🌼
"Terkadang orang yang paling kita banggakanlah yang kelak akan mengecewakan."
Indahnursf~🌼🌼
Semua orang bisa terlihat sangat baik saat berada di depanmu, tetapi kamu tidak pernah tahu hatinya berbicara apa tentangmu. Rambut boleh sama hitam, tetapi isi hati siapa yang tahu?
Saat ini kamu sangat menjaga nilai persahabatanmu dengan seseorang, tetapi seseorang itu juga saat ini tengah menghancurkan semua itu.
Sering terjadi pula yang menyakiti adalah orang terdekat kita. Yang kita anggap orang terpercaya tetapi terkadang dialah orang yang akan berkhianat dengan kita.
Hari ini, ada sesuatu hal yang mengganjal hati Madani. Bagaimana tidak jika sejak kemarin Madani mendapat email dari seseorang yang berusaha untuk meneror Madani. Awalnya Madani kira itu tidak penting dan seperti kejadian waktu itu, kan, ada penyebaran berita hoax yang Madani tidak tahu siapa oknum dari semua itu. Madani berusaha melupakannya bahkan Nathan-lah yang mengungkapkan kasus itu sehingga Madani tahu kalau Nathan tidak bersalah.
Tetapi kali ini semakin menjadi. Teror lewat email yang berisi pesan pengancaman Madani dapatkan untuk yang ke sekian kalinya. Madani merasa khawatir, bagaimanapun juga dia menjadi kepikiran hal ini. Dia tinggal sendirian, bagaimana nanti jika ada yang berniat buruk padanya, kan? Madani hanya perempuan biasa yang juga bisa merasa takut akan hidupnya.
Madani: Salam, Nath, baca ini. Penting.
Setelah mengirimkan pesan WhatsApp pada Nathan yang berisi screenshot pesan email yang masuk ke akunnya, Madani menunggu balasan dari lelaki itu.
Dari: Anonim • anonim@gmail.com
Kepada: Madani • madanialissaz@gmail.com
Tanggal 16 Juni 2019. 01.01Jauhi Jonathan atau hidupmu akan hancur! Dia milikku!
Seperti itulah salah satu isi pesan yang di kirimkan oleh orang yang Madani tidak kenali. Awalnya Madani tidak ambil pusing, namun lama-lama Madani menjadi pusing karena ke pikiran.
Jonathan: Tenanglah. Semua akan baik-baik saja. Nanti saya yang akan melacak orang itu menggunakan hackers handal.
Akhirnya Madani bisa bernapas lega saat mendapat balasan dari Nathan. Setidaknya dia sudah memberitahu Nathan hal ini. Madani ingin tidur, sudah sangat larut malam dia besok harus menyelesaikan semua tugasnya dari pagi.
Tokkk... Tokkk....
Baru saja kedua mata Madani akan terpejam dan berpindah ke alam mimpi, suara ketukan pintu dan lampu yang tiba-tiba mati membuat jantung Madani seakan ingin meloncat dari tempatnya.
Madani paling takut jika listrik padam di malam hari, bagaimanapun juga dia hanya seorang perempuan yang tinggal sendirian dalam sebuah rumah sederhana. Madani juga sering menangis jika rasa takut itu muncul, dan saat ini hal itu terjadi lagi. Tidak seperti biasanya listrik tiba-tiba mati di malam selarut ini.
"Astagfirullah. Allahu Akbar," lirih Madani saat suara pintu rumahnya kembali di ketuk. Madani sengaja tidak bersuara karena Madani benar-benar takut. Saat ini dia kalut, bingung harus melakukan apa.
Allah, lindungi aku. Batinnya seraya menangis.
"Nath, rumahku listriknya mati dan ada yang mengetuk pintu, hiks."
Akhirnya Madani kalah, dia tidak bisa lagi menahan rasa paniknya. Dia langsung saja menelepon Nathan. Hanya nama Nathan yang ada di benaknya untuk di hubungi selarut ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Madani (END)
EspiritualNamanya Alissa Zunaira Madani. Perempuan berusia dua puluh tahun yang baru ingin memulai langkahnya dengan menulis. Karya pertama telah rilis dan berhasil di terima oleh khalayak. Hari di mana karya itu terbit, di sana kisah Madani di mulai. "Apa pu...