Ayuna dan Nathan~

4.3K 497 29
                                    

-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-

🌼🌼

"Jangan takut akan di balas apa kebaikanmu oleh seseorang. Lakukan saja kebaikan terus menerus, sebab keadilan Allah itu pasti. Dan, janji Allah tidak akan pernah salah."
Indahnursf~

🌼🌼

Aku memikirkan perkataan Nathan tadi, bahwa antara dirinya dan Ayuna itu ternyata ada kaitannya yang sebenarnya tidak mereka ketahui. Orang tua mereka yang salah bukan mereka. Tetapi, aku masih tidak habis pikir atas tindakan yang di ambil oleh Ayuna. Kenapa dia tidak berterus terang saja denganku dan mengatakan yang sebenarnya tanpa harus bertindak yang bisa mengakibatkan keburukan pada orang lain.

"Ayahnya Ayuna itu mantan kekasih mama saya dan ternyata diam-diam mereka masih berhubungan. Sampai akhirnya mama berselingkuh dengan orang lain dan membuat ayahnya Ayuna merasa di khianati. Ayuna mengetahui itu saat ayahnya bertengkar hebat dengan ibunya, dan baru mengetahui kalau saya adalah anak dari perempuan yang pernah berselingkuh dengan ayahnya. Karena itulah Ayuna ingin menjauhkanmu dari saya, dan menurut saya hal inilah yang membuat dia melakukan semua ini," jelas Nathan beberapa jam yang lalu. Masih sangat jelas ucapannya dalam benakku.

Aku masih belum bisa mengatakan hal ini benar, masih 70% sebab masih ada satu pihak yang harus aku mintai kejelasannya. Sebelum aku mendapatkan alasan dari Ayuna, aku tidak boleh mengatakan kalau perkataan Nathan benar sepenuhnya. Bisa saja Nathan salah dalam menduga.

Pagi ini aku sudah pulang karena permintaanku. Aku mengatakan pada suster kalau kondisiku sudah membaik. Aku ingin melanjutkan tugas-tugasku yang sangat banyak. Sekarang bukan saatnya aku untuk beristirahat sebelum semuanya tuntas. Setelah bebas dari ruang rawat, aku mengirimkan pesan pada Nathan dan mengatakan aku sudah keluar dari rumah sakit dan mau pulang ke rumah. Aku juga tidak mau merepotkan Nathan, setahuku, Nathan yang menanggung biaya rumah sakit. Aku sudah semakin banyak merepotkannya, kan?

Sebelum benar-benar pulang, aku sempatkan untuk mampir ke ruangan ayah dan menanyakan keadaan ayah pada perawat di sekitar kamar ayah. Masih sama, ayah belum ada perkembangan yang signifikan. Setelah lima belas menit menemui ayah, aku pamit pulang pada ayah untuk melanjutkan aktivitasku. Banyak hal yang harus aku selesaikan hari ini. Harus aku tuntaskan secepat mungkin, aku tidak ingin berlarut-larut lagi dalam pikiranku yang bisa membuat setan menyesatkanku.

Selama perjalanan, pikiranku di penuhi dengan hal yang semakin membuat otakku mendidih. Baiklah, aku harus pulang ke rumah untuk mandi, salat, dan sarapan, setelah itu aku harus melanjutkan kegiatanku. Lagian aku sudah merasa baikan, aku hanya perlu istirahat yang bisa aku lakukan nanti malam. Terpenting juga aku harus tetap menjaga pola makanku agar tetap teratur. Salahnya aku ini sering khilaf berkelanjutan, makan tidak tepat waktu dan istirahat larut malam.

🌼🌼

"Alissa!"

Aku menoleh ke sumber suara. Aku melihat eksepsi Ayuna begitu terkejut saat melihat akulah tamu yang kini ada di rumahnya. Sebenarnya ART Ayuna sudah kenal denganku, namun aku katakan padanya jangan bilang kalau aku yang datang aku ingin memberi kejutan pada Ayuna. Bukan ingin berbohong, hanya saja menurutku dengan begini Ayuna tidak bisa menghindari aku lagi. Aku butuh kepastian dan kejelasan darinya agar semua ini segera berlalu.

"Apa kabar, Ay? Kamu sibuk sekali, ya?" Aku menyapa Ayuna seolah tidak terjadi apa-apa. Aku ingin agar di antara kami tidak canggung dan hal ini bisa membuat Ayuna leluasa untuk mengungkapkan kebenarannya.

Embusan napas panjang dari Ayuna sebelum akhirnya dia duduk di dekatku. Aku menunggu jawabannya, namun dia tak kunjung menjawab. Kedua tangannya terus saja mengusap wajah lesunya. Aku memandanginya dengan jelas.

Madani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang