Ma first book ♥
Maaf jikalau ada kesalahan kata, typo, dan sebagainya ya.
Mohon dukungannya, vote, comment, share juga boleh!Selamat membaca, The Called !
. . . .
Matahari masih belum menampakkan dirinya saat Taehyung menutup pintu apartemen dan berjalan ke taksinya yang ada di parkiran depan gedung berlantai 2 itu.
Dia masuk ke dalam mobil, dan melajukan mobilnya pergi dari sana untuk mengelilingi kota seharian. Meski sekitar masih tampak gelap, kota sudah ramai, meskipun pada malamnya juga tak kalah ramainya mengingat ada saja pekerjaan yang tetap harus dilakukan.
Taehyung menepi saat seorang pria menghentikannya, pria itu masuk dan mengatakan tujuannya, dan Taehyung langsung melaju menuju tempat tujuan.
15 menit kemudian, mereka sampai di depan gedung dan pria bersetel jas itu pun keluar dari taksi setelah membayar.
Taehyung menjalankan taksi birunya lagi, dan tak jauh dari gedung itu dia mendapat penumpang ibu dan anak perempuan. Dia keluar untuk meletakkan tas besar ke dalam bagasi belakang, dan melaju menuju tujuan.
Cukup jauh, sekitar 20 menit mereka sampai di sebuah halte, nampaknya mereka hendak pergi ke rumah sanak saudara yang jauh dan menetap dalam waktu lama karena besarnya tas yang mereka bawa.
Pemuda itu mengelilingi kota, perlahan matahari menyinari kota itu, memperjelas kepadatan kota, tetapi jarang terjadi kemacetan disana, mungkin saat akhir pekan akan cukup padat terutama saat malam harinya.
Taehyung menepi ke sebuah kafe, memesan bubble-tea untuk mengganjal rasa lapar dan kembali ke dalam mobil. Sejenak menyeruput minumannya sambil menatap jalanan ramai, hingga 5 menit setelahnya seorang gadis memasuki taksinya, dia kembali menyusuri kota.
Sepanjang ini semuanya berjalan dengan lancar, sampai di tengah hari kesialan menimpanya.
"Ya, keluar kau!" teriak seorang pria sembari mengetuk kaca taksinya, membuat Taehyung yang sebelumnya terpaksa menepikan taksinya karena klakson mobil lain itu keluar dari mobilnya. "Ya, ada apa, ahjussi?"
"Ada apa katamu? Mobilku lecet karenamu, kau tahu!" teriak pria itu tak santai. Taehyung mengikuti arah telunjuk pria itu, menemukan bagian sudut depan mobilnya yang sedikit tergores. Tetapi, seingatnya dia berkendara dengan mulus tuh, tidak kebut-kebutan dan tak berbelok tiba-tiba, tetapi kenapa bisa menyenggol kendaraan lain?
"Karenaku? Maaf saja ya, selama ini saya berkendara dengan baik dan aman, sekalipun tak pernah menimbulkan sesuatu saat berkendara, dan Anda seenaknya menuduh saya?" balas Taehyung dengan penuh penekanan. Persetan dengan sopan santun, orang di depannya ini terlihat berpendidikan tetapi tak memiliki tata krama saat bersikap, bukannya bicara baik-baik malah langsung membentak.
"Oh, jadi kau mengira aku berbohong? Dengar ya, kau ini tidak ada apa-apanya. Bahkan pendapatanmu dalam seminggu maupun sebulan pun sama sekali tak akan bisa menutupi kerugian yang aku alami ini!" kata pria berjas itu tak santai.
Taehyung menghela napas jengah, "Jadi, Anda ingin saya melakukan apa? Sudah tahu 'kan kalau uang saya tidak cukup untuk membayar kerugian Anda ini?"
. . . .
Jalanan semakin ramai, baik itu oleh kendaraan roda dua, roda empat, sepeda dan pejalan kaki.
Taehyung melaju dengan kecepatan sedang, wajahnya tertekuk luar biasa. Gara-gara mobil tua yang tak seberapa itu, dirinya harus kehilangan lebih dari setengah pendapatannya hari ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Called ; Kim Taehyung
Teen Fiction"Jaga dia, ikuti kemanapun dia pergi. Bantu dia, hidupnya bergantung padamu." ♨ update 1 minggu sekali © muzzlemoon