Sekarang, Taehyung dan Hara tengah berada di ruang tamu. Hara duduk di sofa seberang TV, sementara Taehyung duduk di sofa panjang di sebelah kiri si gadis, lebih tepatnya berbaring di sofa.
Dengan TV yang menampilkan Spider-Man HOMECOMING setelah memperdebatkan film apa yang akan mereka tonton, dengan sebelumnya Taehyung yang menginginkan film action, sedangkan Hara yang menginginkan menonton film kartun —yang tentu saja langsung ditolak mentah-mentah oleh Taehyung, akhirnya terpilihlah film tersebut ketika Hara tak sengaja menekan tombol show pada remote control yang padahal cahaya pilihan film di layar masih terletak asal. Lalu biskuit sebagai kudapan, dan jus jeruk yang tentunya dibuat oleh Hara, lengkaplah sudah acara streaming mereka sambil bersantai itu.
Keduanya menonton film action itu dengan damai. Taehyung meraih gelas jus miliknya, dan meminumnya melalui sedotan yang di sediakan, dan meletakkannya lagi ke tempat semula.
Tanpa beralih dari TV, tangan Hara terjulur untuk mengambil biskuit yang ada di tengah meja kaca. Dan, kebetulannya lagi, Taehyung juga melakukan hal yang sama.
Alhasil, tangan keduanya saling bersentuhan dengan tangan Taehyung yang menaungi tangan Hara, membuat keduanya spontan menoleh saling menatap dan bertahan selama beberapa saat.
Keduanya menyelami bola mata masing-masing. Yang satunya terpaku dengan ketegasan manik coklat gelap, sedangkan yang satunya lagi terpaku dengan kehangatan dan kejernihan manik hazel.
Keduanya masih diam, sebelum suara Taehyung menginterupsi, "Matamu indah."
Kedua alis Hara terangkat ringan, menatap Taehyung dengan binar penasaran. "Benarkah?"
Taehyung mengangguk, masih menatap manik terang gadis itu.
"Ah, matamu juga bagus. Maksudku, matamu gelap, tapi bagus!"
Taehyung terkekeh. Tangannya menyingkir terlebih dahulu dan mengambil biskuit itu, "Kau ini bicara apa?" tanyanya tenang.
"Aku? E-entahlah, aku juga tidak tahu," beo Hara. Taehyung mengulas senyum, dan kembali berbaring sambil memakan makanannya. Sedangkan Hara mengambil biskuit lainnya, dan melahapnya sambil kembali menonton film yang masih berjalan.
Hara hanya tak mengetahui, jikalau di balik sikap tenang dan terkesan santai Taehyung, pemuda itu tengah menenangkan detak jantungnya yang tengah bertalu itu. Sejak matanya bertemu dengan sorot mata indah milik gadis itu, jantungnya menjadi berdebar. Bukan sakit, itu menyenangkan!
Tetapi, Taehyung malah memilih opsi pertama sebagai kesimpulannya. Astaga, sepertinya aku harus memeriksakan jantungku nanti.
Kepala Taehyung menoleh ke kiri, menatap jam dinding yang bergantung apik di dinding belakang sofanya. Pukul 4 sore, dia bertanya-tanya, apa ayah dan ibunya sesibuk itu? Apa wakil ayahnya itu tidak bisa mengerjakan pekerjaannya sendiri sehingga ayah dan ibunya harus ikut juga? Hanya ayahnya saja sih yang bekerja di kantor, ibunya akan pergi memeriksa restoran miliknya dan beberapa cabangnya di Daegu, lalu kembali ke perusahaan keluarganya untuk menjemput sang suami.
"Kenapa eomma dan appa lama sekali?" gumam Taehyung, yang sepertinya didengar oleh Hara.
"Eomma tadi menelpon, katanya mereka akan pulang sore atau malam," sahut Hara. Taehyung manggut-manggut, setidaknya itu meringankan kekhawatirannya.
Tak beberapa lama setelahnya, film selesai, keduanya masih terdiam di tempatnya. Layar telah kembali ke menu.
"Hm, film yang bagus," ujar Hara.
Taehyung bangkit dan mendudukkan dirinya, "Apa? Jangan bilang kau baru menontonnya?"
Hara menatap Taehyung, "Ya, memangnya kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Called ; Kim Taehyung
Teen Fiction"Jaga dia, ikuti kemanapun dia pergi. Bantu dia, hidupnya bergantung padamu." ♨ update 1 minggu sekali © muzzlemoon