9

1.3K 60 7
                                    

Assalamualaikum wr.wb
maaf  Didi membuat kalian menunggu lama untuk next part dari JLM, yang sudah nggak sabar buat baca kelanjutan ceritanya, yuk dibaca sekarang, and don't forget vote okay,,,,
Cekidot
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

    Wajah pucat dengan tubuh yang lemah sedang terbaring kaku, dengan kepala yang hampir seluruhnya terbalut perban. Sudah sebulan lebih, ia terbaring di sebuah rumah sakit. Tapi ia tak kunjung membuka kelopak mata dengan bulu yang lentik nan indah itu.

Krieet...
Seseorang diam-diam masuk ke ruang tempat Syila dirawat, memperhatikan Syila serta memastikan sesuatu. Lalu terdengar suara langkah kaki yang mulai mendekat, kemudian dia segera keluar dari ruangan itu.

"Apakah ada perkembangan dari pasien, selama seminggu ini sus?" kata dokter.

"Kondisi pasien dalam seminggu ini sudah stabil dok, denyut jantung juga stabil, serta luka-lukanya sudah mulai mengering" kata suster.

"hmm, oke kita harus menunggu pasien sadar, sehingga kita bisa lebih tahu perkembangan lebih lanjut" kata dokter.

"baik dok" kata suster.

"Dan jangan lupa, untuk mengganti perbannya" kata dokter.

" Baik dok, saya akan segera menggantinya" kata suster.

" ya sudah, saya keluar dulu" kata dokter.

Kemudian dokter tersebut, berjalan menuju ruangannya.

Didalam ruangan yang serba putih, dipadukan dengan kursi dan meja kayu jati, dan satu sofa berukuran sedang yang menghiasi ruangan itu, merupakan ruang kerja dan tempat istirahat dokter Zain Abdullah Khan.

Sesampainya di ruangannya dia langsung duduk di kursinya, sambil memejamkan mata. Merileksasi pikirannya yang terasa berat sekali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dirumah Syila, tampak Ayah Syila sedang mengurut kening, karena ia pusing putri kesayangannya belum juga ditemukan.

drrtt..drrttt...drtttt (suara getaran handphone)

"Halo, bagaimana perkembangannya?" kata Salman

"Belum bisa dipastikan pak, tapi sepertinya saya menemukan sebuah titik terang keberadaan nona Syila" kata anak buah salman.

"Sebuah titik, sebuah titik, tidak perlu banyak kata-kata, katakan dengan jelas dimana Anak Saya!" kata Salman.

"Begini pak, ketika saya melakukan pencarian dari rumah sakit ke rumah sakit lainnya, ada sebuah rumah sakit, menerima pasien kecelakaan pada tanggal yang sama dengan hari kecelakaannya nona Syila. Pasien tersebut berjenis kelamin perempuan, dan ciri-cirinya mirip dengan nona Syila, tapi pasien tersebut sudah tidak ada lagi dirumah sakit itu karena sudah dipindahkan ke rumah sakit di Yogyakarta" kata anak buah Salman.

"Apa kamu benar-benar yakin itu anak saya Syila? Awas kalo salah, kamu benar-benar akan saya PECATT!!" kata Salman.

"Ti..tidak pak, jangan pecat saya, saya yakin itu nona Syila" kata anak buah Salman yang ketakutan.

"Cepat kau cari di rumah sakit mana,pasien yang kau kira anak saya itu dipindahkan!! saya beri waktu 3 hari, dan kau harus menemukan Syila, jika kau gagal maka konsekuensinya, kamu akan SAYA PECAT!!" kata Salman.

"Siap Bos" kata anak buah Salman, dan mengakhiri panggilan.

Aisyah yang ikut mendengar percakapan suaminya dengan anak buah suaminya pun merasa sedikit senang karena ia akan segera bertemu dengan putrinya.

"Pa, kita juga ikut mencari Syila ke Yogyakarta ya pa??" kata Aisyah dengan mata yang berbinar.

"Tidak perlu, kan ada anak buah papa yang mencari putri kita" kata Salman.

"Ini sudah sebulan lebih pa, apa papa tidak khawatir dengan Syila??" kata Aisyah dengan nada suara yang meninggi.

"Tentu saja, aku khawatir ma, Syila putriku juga, Ya sudah kita akan pergi  ke Yogyakarta mencari Syila, dan mama cepatlah bersiap kita akan langsung pergi sekarang" kata Salman.

"Baiklah, mama sudah siap" kata Aisyah.

"Loh, apa mama tidak ingin membawa perlengkapan, seperti pakaian??" kata Salman.

"Tidak perlu, ada beberapa baju mama dan papa yang masih ada di mobil, dan seandainya tidak cukup, tinggal beli aja disana. Sudah pa, ayo kita berangkat" kata Aisyah.

" Ya, sudah kalau mama bilang begitu, Ujang cepat siapkan mobil!!" kata Salman.

Salman dan Aisyah segera keluar rumah. dan saat ingin masuk kedalam mobil, Zhafran pulang kerja. Ia segera memakirkan mobilnya, dan berjalan menuju ke mobil orangtuanya.

"Papa sama Mama, mau kemana?" Tanya Zhafran.

"Mama sama papa mau ke jogja, mencari Syila, karena kabarnya kemungkinan Syila disana" kata Aisyah.

"Kalau begitu Zafran juga ikut" kata Zafran.

"Kamu tidak usah ikut, kamu kontrol perusahaan, dan urus perkembangan pencarian Syila disini" Kata Salman.

"Benar kata papamu, kami cuma beberapa hari saja kok disana. Nanti kalau kami sudah menemukan adikmu, akan langsung mama beritahu kamu." sambung Mama.

"Okelah, Papa sama Mama hati-hati di jalan." kata Zafran.

" Ya,kami pergi dulu Assalamualaikum" kata Mama.

"Waalaikumsalam" kata Zafran sambil melihat mobil yang keluar dari pekarangan rumah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Akhirnya Didi update juga, mohon maaf kepada semua pembaca setia JLM. Atas keterlambatan update part ini.
Akhir-akhir ini Salman Sering banget mau pecat anak buahnya ya,, Didi jadinya kasihan sama tuh anak buah,, yang sabar ya, anak buah😁
Sepertinya, mulai ada Titik terang, keberadaan Syila. Kalian pasti tidak sabar untuk membaca part selanjutnya.. kan..kan..

Maka dari itu pantau terus JLM, dan jangan lupa Vote and comment.

oke, have a nice day☺Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Jodoh Lauhul MahfudzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang