Bab 13

75 8 4
                                    

Andre Kurniawan

Andre memasuki apartemennya dengan gontai, ada terbersit sedikit rasa bersalah pada gadis itu.

Ruang tamu kosong, suasana tampak lengang. Andre mendekati pintu kamar tamu dan mulai mengetuk pelan.

"Nai? Kamu ada di dalam?

Pintu terbuka pelan, menampilkan wajah Naina yang datar dengan rambut acak-acakan. Andre sempat kaget karena mengira hantu.

"Astaga, Nai. Kamu kusut banget?"

"Kepalaku sakit."

"Sini," ajak Andre mendudukkan Naina di karpet tebal depan TV.

Sedangkan Andre duduk di sofa belakangnya dan mulai menyisir rambut panjang Naina. Begitu pelan, berhati-hati karena takut ketarik.

"Kamu rileks aja ya," ucap Andre pengertian.

Naina menikmati acara TV, rambutnya sudah rapi kembali. Pelan, Andre memijat pelipis gadis itu.

Naina merasa rileks dan mengantuk, entah mengapa ia tak pernah bisa waspada saat bersama Andre. Mungkin karena perlahan ia mulai nyaman dengan ikatan samar ini.

"Makasih ya, Ndre," ucap Naina tulus.

"Gak perlu sungkan," timpal lelaki itu tersenyum hangat.

"Kamu sudah makan?" tanya Andre lagi.

"Belum."

"Mau delivery?"

"Boleh."

Andre mengotak-atik layar ponsel, memesan makanan cepat saji. Usai memesan, diletakkannya hp di nakas samping sofa.

Naina menatap Andre dengan tatapan entah, seolah ingin mengutarakan sesuatu tapi tertahan.

"Ada yang mau kamu katakan?" tanya Andre.

"Kamu masih berhubungan dengan Ayesha?" akhirnya meluncur juga apa yang menjadi kegundahan hatinya.

Sekilas wajah Andre berubah, tetapi sedetik kemudian kembali normal. Tampak tenang.

"Beberapa kali, itu karena urusan keluarga."

"Oh," ucap Naina, ada gurat kecewa di wajah cantiknya.

"Nai, kamu kenapa?" tanya Andre cemas.

"Tinggal seminggu lagi," ucapnya datar.

"Apanya?" tanya Andre tak mengerti arah pembicaraan gadis itu.

"Kontrak kita," ucapnya menatap lekat mata elang itu.

Mata itu tampak membulat, lelaki itu baru sadar. Satu bulan akan segera berlalu. Andre termenung untuk sesaat.

"Benar juga," ucapnya miris.

"Kalau begitu, ayo habiskan sisa waktu dengan liburan," sahutnya lagi.

"Kemana?"

"Ke Jogja, mau?"

"Serius? Mau!" seru Naina cerah.

"Oke. Ayo bersiap, besok kita berangkat," ucap Andre.

Naina segera menuju kamar untuk mengemasi beberapa stel pakaiannya, Andre membantunya memasukkan barang ke koper kecil, karena gadis itu masih saja tampak lemas.

"Bajunya gak usah banyak-banyak, nanti kita beli baju batik di sana," ucap Andre.

"Batik? Wah, aku mau," ungkapnya senang.

Usai membereskan semua yang akan di bawa,    
Andre mengajak Naina untuk makan malam, pas sekali kang antar datang.

Keduanya menikmati pizza sambil menonton acara ringan. Andre menatap Naina yang fokus ke depan. Sangat cantik meski tanpa riasan.

Kekasih Bayaran (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang