#Kekasih_Bayaran
#Part14Liburan
Andre mengerjapkan matanya, melirik jam weeker di nakas seraya mengernyit.
"Baru pukul lima, siapa yang berisik sepagi ini?" desisnya.
Ia bangkit sambil mengucek mata, menetralkan penglihatannya. Pelan ia buka pintu kamarnya.
Tampak lampu di dapur tengah menyala, berarti ada seseorang di sana. Andre berjalan mendekat untuk memeriksa.
"Naina? Kamu masak?" tanya Andre mendapati gadis itu tengah sibuk membereskan perkakas.
"Eh, kamu udah bangun. Iya, aku bikin nasi goreng. Cobain deh," ucapnya tersenyum.
Andre melihat ke arah meja makan, dua piring nasi goreng sudah terhidang rapi. Tak lupa telur dadar di atasnya. Tampak lezat dan menggugah selera.
Satu hal, yang membuat lelaki itu tergoda. Gadis itu menggambar bentuk hati menggunakan saus di atas telurnya.
"Kamu lagi godain aku, Nai?" ucap Andre percaya diri duduk di depan meja makan.
"Maksud kamu?" tanya Naina tak paham.
"Tuh, gambarnya," ucap Andre mengkode dengan ekor mata.
"Mana ada, itu aku gambar karena katanya kalau masak itu harus pake perasaan. Biar rasanya enak," kilah Naina salah tingkah.
"Hahaha, iya deh, iya," sahut Andre terkekeh geli.
"Dih, dibilangin gak percaya. Nih cobain," ucap Naina seraya menyendok nasi dan menyuapkannya ke Andre.
Lelaki itu tampak terkejut, kedua bola mata mereka beradu pandang. Ada getar halus menelusup qalbu.
"Enak."
"Iya dong, kan masaknya pake perasaan," ucap Naina bangga.
Tawa Andre meledak yang dibalas dengan cubitan Naina di pinggangnya. Lelaki itu mengaduh kesakitan. Kini, gadis itu tersenyum puas.
Naina melanjutkan kegiatanya berberes, ia tampak lebih sehat. Tetapi ada yang mengusik penglihatan Andre. Gadis itu terus bolak-balik di depannya.
"Nai?"
"Apa?"
"Jangan jalan terus dong, sini duduk manis di hatiku," celetuk Andre yang justru membuat tawa gadis itu meledak.Andre menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil cengengesan. Memikirkan apa yang salah dari ucapannya.
"Lucu banget sih, kamu belajar gombal dari mana coba, bukan gaya kamu banget, haha."
"Itu bukan gombal, Nai. Aku serius."
Naina justru semakin tak percaya pada kata-katanya, lelaki itu galau. Padahal ia memang sama sekali tidak sedang menggombal. Semua itu tulus dari hatinya, tapi malah disalah artikan oleh pujaan hatinya.
"Hah, aku makan aja deh," ucap Andre pasrah.
Naina terkekeh, kemudian duduk di depannya. Mengambil sendok dan mulai ikut makan bersama Andre. Keduanya pun makan dalam diam.
Pukul enam, mereka sudah siap berangkat. Perjalanan ini akan memakan waktu selama kurang lebih dua belas jam. Waktu yang cukup panjang.
Mobil melaju pelan, menembus padatnya kota Bogor. Naina melihat keluar jendela, banyak sekali pedagang kaki lima sepanjang jalan.
Waktu terasa berjalan cepat, Naina tanpa sadar terlelap karena lelah. Mobil mulai memasuki kawasan Jawa Tengah. Sesekali Andre memijat bahunya yang terasa lelah.
Melewati senja, mereka sudah sampai di Jogja. Andre menuju penginapan yang sebelumnya sudah ia pesan. Mobil berhenti di depan rumah khas kejawen yang terbuat dari kayu jati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Bayaran (Sudah Terbit)
RomanceNaina, mencoba kembali menghadapi masa lalunya.