Chap 4.

6.2K 266 6
                                    

🍁Selamat Membaca🍁

—————————

Hari yang dinantikan oleh keluarga besar Marcelino dan Nathannaell pun tiba. Hari dimana putra dan putri tunggal mereka akan mengikat janji suci.

Seorang gadis sedang duduk didepan cermin. Memperhatikan penampilan nya saat ini. Gaun pengantin berwarna putih dilengkapi dengan rok kebaya bercorak batik. Rambut panjang nya yang disanggul dengan dilengkapi sebuah mahkota berwarna putih. Gadis tersebut adalah Dara Alexandria Marcelino.

Saat sedang asik melihat penampilannya, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka menampakkan dua gadis cantik dengan memakai kebaya yang couple menghampiri dirinya. Dua gadis itu adalah Qeyla dan Retta yang notabenya sahabat Dara.

"Yaampun Ra! Ini beneran lo? Sumpah gue pangling banget pas liat lo!" ucap Qeyla yang pangling dengan penampilan Dara.

"Sumpah Ra! Lo cantik banget!" ujar Retta yang mengagumi Dara.

Dara pun hanya tersenyum manis kearah kedua sahabatnya.

Bagaimana tidak dikagumi? Seorang Dara Alexandria yang terkenal dengan gadis urakan dan galak, hari ini berubah menjadi gadis cantik dengan gaun pernikahan yang melekat ditubuhnya.

"Gak nyangka bentar lagi status lo bakal jadi seorang istri ya Ra." ucap Qeyla dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya, padahal perasaan baru kemarin yah kita rebutan berbie " ujar Retta sambil tersenyum haru.

"Ah.. Mau peluk." pinta Dara sambil merentangkan tangan nya kepada kedua sahabatnya.

Saat mereka sedang berpelukan. Nara memasuki kamar Dara,dan tersenyum kearah ketiga gadis tersebut dan berdehem.

"Ekhem."

Mendengar ada suara deheman, ketiganya pun melepaskan pelukan nya dan melihat kearah suara.

"Udah dulu ya sayang pelukannya. Dara nya harus turun." ucap Nara lembut.

Dara pun turun kebawah dengan didampingi Nara, Qeyla, dan Retta.

*****

Disisi lain Aldy merasa sangat gugup. Aldy terus saja menghafal kalimat yang nantinya akan mengikat dirinya dengan seorang gadis cantik dan galak.

Saat sedang sibuk menghafal kalimat tersebut, seseorang menepuk pundak Aldy pelan. Aldy sang sedikit terkejut pun refleks melihat kebelakang, dan mendapati para sahabatnya.

"Gak usah gugup bro, tenang aja!" ucap Lando menenangkan Aldy.

"Gue takut salah baca Do." ujar Aldy.

"Yaelah Dy! Baru akad, gimana kalo malem pertama nanti?" ucap Chiko yang langsung ditoyor oleh Arnold.

"Eh Chik, lo itu bener-bener ya! Orang sahabat sendiri lagi tegang, lo malah ngomongin yang enggak-enggak." ucap Lando.

"Hehe.. Canda bang." ucap Chiko dengan cengirannya.

Mereka pun sibuk mengobrol, hingga Aldy melupakan kegugupan nya.

Young Mommy And Young DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang