《Chapter 8》

27.8K 1.6K 130
                                    


Aletta menyentuh perban dilengan kirinya.

Aletta tersenyum miris, Dentrax benar benar membully-nya habis habisan.

Entah apa yang akan dilakukan Dentrax padanya setelah ini.

Satu sekolah benar benar menjauhinya sekarang, Tak ada lagi yang terang terangan menatap Aletta dengan tatapan kagum, Bahkan para fans Aletta hanya memilih diam, Mereka ingin membantu tapi mereka cukup waras untuk tidak menantang Dentrax.

"Apa gue pindah sekolah aja ya?"Gumam Aletta yang membuat keempat sahabatnya menoleh.

"Gak! Lo apa apaan sih Let! Baru sebulan kita sekolah disini"Ucap Luna.

"Terus gimana Lun?! Kalo gue terus terusan disini gue bakal ditindas habis habisan sama Dentrax!"Ucap Aletta frustasi.

Friska menghela nafas, "Gue mohon, Bertahan Letta. Gue yakin lo bisa"

Aletta menoleh kearah Friska yang menatapnya sendu.

Aletta membuang nafas gusar, Lalu mengangguk samar.

******

Aletta menuju parkiran sekolahnya, Nafasnya tercekat ketika melihat anak Dentrax tengah bercanda ria sambil bersender dimobil sport milik Aletta.

Canda tawa itu terhenti ketika salah satu dari mereka menyadari kehadiran Aletta.

Lagi lagi Aletta melihat ban mobilnya bocor.

Gabriell tersenyum miring.

Arjuna terkekeh sinis, "Maaf ya cantik, Tangan gue gatel pengen mecahin ban mobil lo"

Aletta mengepalkan tangannya kuat, Dia benar benar jengah.

"Maksut lo semua apasih? Gue gak ada masalah apapun sama kalian! Jadi gausah ganggu gue!"Bentak Aletta.

Gabriell mencengkram lengan kiri Aletta tepat diluka goresan tadi, Membuat Aletta meringis kesakitan.

"Lo udah cari masalah sama gue Aletta Alasya Davendra,Jadi jangan harap gue bakal lepasin lo begitu aja!"Desis Gabriell tajam.

"Gue gak pernah ngaduin lo kak! Sampai kapan lo gak percaya hah!?" Aletta benar benar merasakan sakit dilengan kirinya.

Darahnya kembali mengalir akibat tekanan dari El, Membuat perban di penuhi oleh darah.

"Terserah kalo lo gak percaya sama gue Kak, Tapi Please, Lepasin tangan gue, Ini sakit"Lirih Aletta, Membuat cengkraman El melonggar.

Gabriell menatap tangannya yang terkena sedikit darah Aletta, Sedikit tatapan menyesal mulai hadir dimata elang milik Gabriell.

"Untuk terakhir kalinya gue bilang kak, Bukan gue yang ngaduin lo. Gue bukan tipe murid yang suka cari muka depan guru" Ucap Aletta lalu beranjak pergi dari hadapan Gabriell.

"Lo kalo suka sama dia bilang aja El, Gausah nyakitin kaya gini"Ucap Reyhan membuat Gabriell menatapnya tajam.

"Maksut lo?"Tanya Gabriell dingin.

"Lo tanyain sama hati lo sendiri, Lo emang nyakitin dia, Tapi hati lo juga ikut sakit ngeliat Aletta tersakiti"Ujar Reyhan.

Bugh!

Gabriell memukul rahang Reyhan hingga tersungkur, Namun bukannya merasa kesakitan Reyhan malah terkekeh pelan.

Gabrielleta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang