《Chapter 16》

22.3K 1.1K 27
                                    


"Tentu itu jadi urusan gue, Karena salah satu cowok yang suka sama lo itu Yugo"

Aletta bungkam, Lidahnya terasa kelu mengetahui fakta bahwa Yugo menyukai-nya.

Terkejut? Tentu saja, Ia bahkan tidak mengenal Yugo. Aletta hanya mengetahui Yugo karena predikatnya sebagai Ketua Genov.

"Dan semua yang gue ingin kan, Harus jadi milik gue" Ucap Yugo dengan seringai licik.

"Itu gak akan terjadi"

Suara Berat itu berasal dari Gabriell, Sedangkan Aletta masih bungkam. Sebenarnya apa yang terjadi?

Dibelakang Gabriell sudah berdiri tim inti dari Dentrax, Oh tentu saja ditambah seorang gadis cantik yang datang bersama Leo tadi, Friska.

"L-Lo k-kenapa ada disini?" Tanya Aletta gugup, Sedangkan Friska menatap tajam.

"Mana mungkin gue ngebiarin sahabat gue dateng sendirian ketempat orang orang brengsek" Aletta tersenyum lalu mengangguk,Beruntung ia mempunyai sahabat seperti Friska.

Yugo berdecih,"Ck! Gausah ikut campur El, Silahkan lo urus si cewe lenjeh. Bukannya itu tujuan lo dari awal?"

Gabriell mendengus, Tangannya beralih meraih kerah seragam Yugo dengan kasar.

"Jaga omongan lo baik baik, Bagi gue Kinan hanya seorang adik yang memang pantas untuk dilindungi"

"Dan soal Aletta, Dia milik gue. Dan gak ada satu pun orang yang bisa ngambil dia dari gue, Termasuk lo" Suara Gabriell cukup tenang, Namun terkesan tegas tak terbantahkan.

Gabriell melepaskan kerah seragam Yugo dengan kasar, Tangannya beralih menggandeng tangan Aletta lembut.

Yugo diam, Namun tampak jelas rahangnya mengeras melihat bagaimana Gabriell menggandeng tangan Aletta.

"Fuck! Lo liat nanti El, Gue bakal ngambil semua yang lo punya" Gumam Yugo ketika Dentrax menjauh dari markasnya.

******

Aletta meremas ujung rok-nya ketika melihat Gabriell menatapnya tajam, Laki laki itu tampak sedang menahan emosi-nya.

"Siapa yang nyuruh lo ke sana?" Gabriell membuka suaranya, Tentu saja dengan nada yang terkesan dingin dan tegas dan mampu membuat Aletta tak berkutik.

"Y-Yugo"Cicit Aletta sambil menunduk.

Gabriell menyentuh dagu Aletta lembut, "Yugo itu berbahaya, dan Gue gak mau lo kenapa kenapa. Jadi jangan bertindak sebelum gue memperbolehkan"

Aletta mengangguk pelan, Sedangkan Gabriell tersenyum lalu mengelus pucuk kepala Aletta.

"LETTA!? DIMANA LO?!" suara nyaring Luna menggema diseluruh markas, membuat para anggota Dentrax menutup telinganya.

"Kecilin suara lo Jir, Malu"Gumam Lisa namun diacuhkan oleh Luna, Ck! Benar benar tidak waras.

"Paan sih? Berisik banget" Saut Aletta yang baru saja keluar dari ruangan markas tersebut.

Luna berkacak pinggang sambil melotot galak, "Lo kalo mau pergi bilang bilang dong! Bahaya Letta kalo pergi sendiri"

Bukan, Bukannya Luna menganggap Aletta wanita lemah.  Aletta memang pandai bela diri, Namun Aletta tetap seorang wanita dan dia perlu perlindungan.

Aletta memutar bola matanya jengah,"I'm Fine. Lo gausah terlalu khawatir"

Luna akhirnya mengangguk, Percuma saja menasehati Aletta, Gadis itu terlalu keras kepala.

Gabrielleta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang