《Chapter 13》

23.3K 1.2K 106
                                    


"Letta?"

Suara datar itu membuat Aletta menghela nafas lalu menoleh.

"Kenapa?"Tanya Aletta dengan malas.

"Riana mau bicara sama lo"

Ucapan Kenzie membuat wajah Aletta semakin datar, Lalu dengan cepat ia mengangguk.

Riana memasuki kamar Aletta dengan canggung, Apalagi ketika melihat wajah datar dan kilatan kebencian dimata Aletta.

Kenzie tersenyum sekilas lalu beranjak pergi, Meninggalkan kedua gadis itu menyelesaikan masalahnya.

"Hai Let"Sapa Riana dengan senyuman mengembang.

"Langsung ke inti-nya aja"Saut Aletta acuh lalu kembali meneguk teh-nya.

Senyuman Riana berubah menjadi senyuman kecut ketika mendengar suara ketus Aletta.

"Sebelumnya gue mau minta maaf ke elo, Gue tau permintaan maaf gue gak akan merubah apapun,Tapi semua ini dibawah kendali gue Let.Tanpa lo tau, Gue selama ini hidup dalam bayang bayang penyesalan gue"Ucap Riana.

"Kalo begitu kita sama Kak, Gue juga menyesal. Menyesal karena gak bisa mencegah Echa buat gak ngedonorin jantungnya buat lo"Saut Aletta tajam.

Sudah cukup ia bungkam selama ini, Aletta sudah mencoba, Mencoba untuk mengikhlaskan semuanya, Tapi justru kebenciannya pada Riana menjadi lebih besar.

"Bukan hanya Echa yang lo ambil! Tapi juga kak Kenzie! Karena lo, Gue selalu bertengkar sama kak Kenzie! Kita saling menjauh! Dan semua itu karna lo!"Desis Aletta tajam.

Dadanya bergemuruh meluapkan emosinya, Sedangkan Riana hanya bungkam.

Riana sadar, Memang benar dirinya telah membuat tali persaudaraan Kenzie dan Aletta menjadi rusak.

Tidak, Riana sama sekali tidak menginginkan hal ini.

Jika ia bisa pergi dari kehidupan Kenzie dan Aletta, Riana akan melakukan hal itu tapi kenyataannya Kenzie tidak pernah mau melepaskannya.

"Gue tau Letta.. Gue tau"Lirih Riana.

"Kalo gue bisa, Gue mau menghilang dari kehidupan Kenzie. Membiarkan lo dan Kenzie memulai kehidupan baru tanpa gue, Tapi gue gak bisa Let. Kenzie selalu menuntut gue untuk selalu ada disampingnya" Riana mencoba untuk menggapai pundak Aletta, Namun gadis itu memundurkan tubuhnya.

"Gue butuh waktu untuk memperbaiki semuanya kak"

******

Aurora berdecak jengkel ketika melihat kedekatan Bella dan keluarganya.

Kenapa? Kenapa gadis itu harus kembali dan bersikap seolah tidak terjadi apapun?

Melihat senyum manis yang tercetak diwajah Bella saja sudah membuat moodnya memburuk.

"Baru 5 bulan ditinggal mati tunangan,Udah nempel sama cowok lain"Cibir Aurora dihadiahi tatapan tajam oleh Serina.

"Rora..."Peringat Serina,Aurora hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Apa? Emang bener kok, Iya kan Bel?  Bahkan sebelum tunangan lo meninggal lo udah deket sama Kak El kan? Oh atau----lo punya perasaan khusus buat Kak El semenjak lo tunangan" Aurora berbicara santai namun kedua bibirnya membentuk senyum menyeringai.

Gabriell menghela nafas jengah, Ia tak habis pikir dengan ucapan adiknya.

Sedangkan Bella tersenyum manis, "Gue sayang sama Fazo, Gak mungkin gue mencintai cowok lain"

Gabrielleta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang