00┆Prolog

470 115 3
                                    

"Kamu mau ke mana?"

Suara itu berhasil menghentikan langkahku. Suara yang menuruku terdengar tidak asing pemiliknya. Aku membalikkan badanku, sedikit terkejut mendapati dia tengah berdiri dengan lesuh.

"Hai." Jawabku, mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Jun, kamu mau ninggalin aku ya?"

Aku tersentak mendengarnya. Bagaimana bisa ia berpikir seperti itu. Sungguh, rasanya ingin sekali mengutuk takdir ini. Takdir yang sangat senang mempermainkan perasaanku.

"Nin, mau jalan jalan sebentar?" Kembali aku enggan untuk menjawab pertanyaannya yang terasa begitu menyakitkan.

Dia memang yang terbaik, bagiku dia adalah perempuan terbaik di dunia, setelah ibuku. Meskipun kami sering bertengkar hanya karena hal hal kecil, dia tidak pernah meninggalkanku bahkan dalam keadaan terburuk sekalipun.

Aku menghela nafas kasar. "Kamu harus janji, entah aku ada ataupun enggak. Kamu harus terus bahagia, kamu gak boleh sedih sedih. Kamu harus kejar mimpi mimpi kamu, janji?"

Kulihat ia melirik sekilas ke arahku. Matanya benar benar sayup, terlihat tengah menahan setumpuk air di pelipis matanya.

"Kenapa ya, Jun. Takdir kejam banget sama kita." Gadis yang begitu kupuja dan kusayangi kini tengah tertawa getir, menerima segala kekejaman bertubi tubi dari sang takdir.

Cukup, aku sudah tak tahan. Aku langsung merengkuh tubuhnya, membawa tubuh itu dalam dekapan hangat.

"Kalau emang kita diciptakan untuk satu sama lain, percaya deh sekejam, seganas dan sejauh apapun takdir mencoba memisahkan kita. Pasti suatu hari nanti kita bakalan ketemu lagi, entah bagaimana caranya."

Ia menangis sejadi jadinya dalam rengkuhanku.

"Aku rasa kehidupan ini hanya tentang rasa yang selalu berubah dan takdir yang selalu mempermainkan kita. Arjuna...sampai ketemu lagi."

Setelah mengucapkan itu ia melepaskan pelukannya, meninggalkanku yang masih diam mematung. Aku mencoba memahami keadaan yang terjadi sekarang.

Takdir memang betul betul kejam.

Takdir memang betul betul kejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mercuriest
28 Mei 2020

ORIGAMI RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang