Sudah lewat seminggu sejak kejadian dirumah Hanin itu. Sudah lewat seminggu juga sejak, Zidan dan Tata hangout bareng. Hari demi hari berlalu, perasaan dihati tata pun mulai tumbuh seiring dengan bertambahnya hari.
"Ta, ngapain? diem diem bae."
Tata yang tadinya hanyut dalam pikirannya kini kembali lagi ke kesadarannya, berkat suara dari tetehnya itu.
"Hah kenapa teh? eh eh kok teh salsa dirumah, bukannya ada les?"
Salsa geleng geleng kepala.
"Les nya gak jadi. Bu dharma mau ke rumah sakit jenguk kakaknya."Sementara tata hanya membentuk bulat sempurna dibibirnya.
"Eh, teh salsa!"
Sebelum Salsa pergi meninggalkan ruang tamu Tata langsung mencegahnya."Hm? naon dek?" tanya salsa heran.
"Aku mau cerita sesuatu, tapi teteh duduk dulu disini, samping aku." ujarnya sambil menepuk nepuk bagian sofa yang kosong disebelahnya.
Salsa mengikuti saja apa yang dikatakan tata.
Tata menarik napas dalam-dalam lalu menutup matanya, bibirnya sudah siap menyatakan sebuah pengakuan.
"Aku suka sama Zidan."
1..
2...
3....Tawa Salsa pecah sejadi jadinya. "BAHAHAH MASA SIH? SERIUS KAMU HEH?"
Tata mengangguk cepat, menandakan ia sangat yakin "iya seriusan."
Salsa mengerti adiknya benar benar jatuh cinta pada Zidan.
"Tapi, gimana sama Zidan nya?"Tata menautkan kedua alisnya bingung "gimana apanya?"
"Dia suka juga gak sama kamu?" tanya salsa serius.
"Gatau sih, tapi kata teh Rara iya." Sejujurnya Tata tidak begitu yakin dengan hal itu, bisa saja Hanin salah kaprah kan?.
Salsa tersenyum jahil pada tata, setelah memikirkan sebuah ide ekstrim. "Kalo gitu terobos ajalah, dek. ahahaha."
Tata kebingungan "hah? terobos gimana njir."
Salsa berdeham "hadeh tau lah ta males teteh ngomong sama orang oon gak ketulungan."
"Teh..." tata kembali bersuara, ya dia belum puas dengan jawaban salsa.
Salsa menatap Tata malas.
"kenapa lagi?""Jawab aku, aku harus gimana teh aku bingung sama diri aku sendiri." tata menghembuskan nafas frustasi.
"Kamu ketemu sama hanin aja, cuma dia kayaknya yang bisa jawab pertanyaan kamu." ujar salsa final.
Ok baiklah sekarang dia harus pergi menemui Hanin, karena jujur saat ini dia benar benar butuh orang yang mengerti dirinya. Ya cuma Hanin saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORIGAMI RASA
Fiksi Remaja*̣̩⋆̩☽⋆゜ ❝Tentang rasa yang selalu berubah dan takdir yang selalu mempermainkan kita.❞