09┆Mengejar masa depan

112 51 14
                                    

"kalian mau ke timezone gak guys?" ajak Zidan.
"Yuk" jawab ketiganya kompak.

Lalu mereka berempat berjalan berdampingan menuju timezone. Jika didalam pikiran kalian mereka berjalan berpasangan dengan Hanin bersama Ajun dan Tata bersama Zidan. Maka kalian salah, tetap saja Hanin bersama Tata dan Ajun bersama Zidan.

Sepanjang jalan tangan Hanin dan Tata tak henti-hentinya saling bergandengan. Membuat dua orang yang menguntit mereka secara diam diam semakin mencurigai mereka.

"tuh liat, kan mereka gandengan tangan mulu sedangkan itu dua cowok cowok dianggurin, mereka kayak asik sama dunia sendiri."bisik rakha yang sedari tadi menguntit mereka bersama Banu.

Banu hanya mengangguk paham.

"Teh teh." Tata mulai merasakan ada seseorang yang terus memerhatikan mereka sedari tadi.

"Kenapa ta?" tanya Hanin, tapi masih fokus natap ke depan.

"Ini dua orang dibelakang kita mencurigakan banget teh."
bisik tata sambil sedikit mengarahkan kepalanya kebelakang.

Hanin ikut sedikit melihat kebelakang dengan ekor matanya.
"Iya juga ya. Kayaknya dari depan Carrefour mereka jalan di belakang kita mulu."

"Mencurigakan, teh." bisiknya sekali lagi.
"Sstt...diem diem aja, jangan nunjukin kalo kamu parno sama mereka."

"Oke teh."
Mereka kembali berjalan dengan santai tanpa menghiraukan kedua orang dibelakang sana.

"Ini dua cewek cewek apa gamau gitu tukeran posisi. Kan gua juga pengen digandeng Jun." eluh Zidan.

Ajun memalingkan wajahnya lalu memperlihatkan ekspresi tak pedulinya.
"lu liat muka gua. Ada gak terlihat kepedulian yang terpancar dari sana?"

Zidan mendengus kesal. "nyenyenye"

"Dah lah zid mungkin sekarang tuh ya kita tercampakkan tapi ntar pas di timezone baru petrus ahahaha." ujar Ajun sambil tertawa terbahak-bahak.

"Pinter juga lu awowkwkwk."

Saat beberapa meter lagi jarak mereka dari timezone ide jahil muncul di otak Hanin.

"Ajun!" panggil Hanin.

Ajun menolehkan pandangannya pada Hanin. "Kenapa nin?"

"Sini deh ikut gua." Hanin berbalik dan menarik tangan Ajun.

"Eehh mau kemana dah."
Ajun yang tertarik memilih untuk mengikuti Hanin saja, lumayan rejeki nomplok menurutnya.

"Lu jalan sama gua, nanti Zidan berduaan sama Tata." ujar Hanin

Ajun menautkan kedua alisnya, jujur ia sedikit bingung dengan rencana Hanin. "buat apa?"

Hanin tersenyum jahil.
"hihi rahasia dong. Udah lu ikut aja apa kata gua mah."

"Yaudah iye iye."
Akhirnya dia mengiyakan saja, lumayan kan bisa jalan berdampingan dengan mba crush nya.

Mari kita ke sisi Tata dan Zidan.

"Enak ya Ajun bisa jalan sama mba crush nya." ujar Zidan basa basi

Tata menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali.
"Hehe iya ya, ketiban rejeki nomplok kayaknya dia tuh."

Kemudian dengan cepat dia menyadari maksud dari perkataan Zidan. Dapat ditebak dari ekspresi cengonya saat ini Tata sedang terkejut.
"bentar bentar, maksudnya kak Ajun suka sama teh Hanin gitu?"

"Hooh, lu baru tau ya?" tanya Zidan.
"Gila gilaaa, gua ketinggalan banyak berita ternyata." Tata mengusap wajahnya seperti orang yang sedang frustasi.

ORIGAMI RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang