13┆Rencana

82 7 3
                                    

"KAK!" Hanin buru buru menyusul Saga, sebelum kakaknya meninggalkan rumah.

Saga menoleh, memerhatikan adiknya dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Lu mau kemana, dek?"

Gadis berambut sebahu itu mengukir senyum di bibirnya. "Ikut sama kakak lah, emang mau ngapain lagi coba?"

Saga memutar bola matanya malas. "Cih. Yauda sini ikut, tapi lu jangan ngerengek mau balik ye."

Hanin mengangguk tanda setuju, kemudian mereka masuk ke dalam mobil milik Saga.

Sepanjang perjalanan hanya dihiasi dengan lantunan musik dari radio, dan sesekali celotehan dari dua bersaudara ini ditemani oleh indahnya langit malam.

"Kakk, anyway nih kak Faye kapan main ke jakarta?"

Terkejut dengan pertanyaan Hanin, Saga menjelma jadi manusia latah.

Memang banyak yang tidak mengetahui tentang hubungan Saga dan Faye. Mereka berdua menjalin hubungan jarak jauh, dikarenakan Faye yang tiba tiba pindah ke Surabaya.

"Gua gak tau, tapi kemungkinan besar  abis ujian gua yang bakalan nyamperin dia."

Hanin nampak antusias mendengar hal tersebut. "Akuuu mauuu ikut boleh, nggaa?"

"Ngga lah, abis gua ujian lu kan masih sekolah." Ujar Saga, namun atensinya masih fokus ke jalan raya.

Gadis itu mengangguk nganggukkan kepalanya "oiya, bener juga."

"Kak, nanti di sana kita mau ngapain aja? banyak orang gak?" Kembali gadis itu membuka topik pembicaraan yang lain.

Saga mendengus sebal "Ya cuma nongkrong kek biasa. Banyak orang lah, lu kayak gak tau aja tongkrongan gua kek gimana."

"Anjir berarti si Ajun juga ada dong..." Ujar batinnya bergemuruh.

"Napa kok diem?" Tanya Saga yang berhasil membawa Hanin pergi dari lamunannya.

Cepat cepat Hanin menggelengkan kepalanya. "Enggak kenapa kenapa kok."

Saga memutar bola matanya malas "Hadeh."

Kemudian sisa perjalanan mereka dihabiskan dengan keheningan hingga sampai di tongkrongan.

Atensi Ajun yang tadinya fokus ke layar ponselnya kini berubah ke sebuah mobil berwarna putih yang baru saja memasuki kawasan tongkrongannya.

Pemuda itu memerhatikan hingga sang pengemudi mobil keluar. Oh tidak, ternyata ada orang lain di kursi penumpang yang turun, gadis yang selama ini mencuri tidur malamnya. Jantungnya terasa berdetak lebih cepat, sungguh sejujurnya dia akan segera gila melihat gadis itu sekarang.

Seiring dengan mendekatnya si pengemudi mobil dan gadis itu, anak anak yang lain berdiri dan melakukan high five kebanggaan mereka.

"Elah, lu sekarang jadi kakak sayang adek banget ya, Ga." Celetuk Kamal.

Saga mengangkat kedua bahunya "Mau gimana lagi, daripada dia nangis sendirian di rumah. Ntar dia ngadu ngadu lagi ke bonyok." Ujarnya yang langsung dihadiahi bogeman mentah dari sang adik.

Pemuda itu membulatkan kedua bola matanya "LU BISA GAK, GAUSAH NYARI RIBUT SAMA GUA HAH?"

Hanin mendengus sebal. "Ya abisnya kakak rese banget."

Gadis berambut sebahu itu langsung berjalan menuju kursi yang ada di pojok ruangan, dekat dengan pintu masuk. Atau lebih tepatnya di sebelah Ajun.

"Hai." Sapanya ramah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ORIGAMI RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang