"RAKHAAAAAAAAA!!!" pekik seorang gadis yang sekarang lagi berdiri ditengah tengah lapangan basket.
Pemuda bertubuh tinggi yang sedang men dribble bola basketnya langsung berhenti dan pergi menghampiri gadis itu.
"Apa gin?" tanya nya.
"Temenin aku ke kantin ayo."ujar gadis itu sambil menarik tangan pemuda itu.
Rakha, pemuda itu mendengus pasrah.
"Yaudah ayo." Kemudian dia menggenggam tangan gadis itu lalu berjalan beriringan menuju kantin."Rakha kita duduk disana aja yuk."
Rakha cuma ngangguk sambil terus ngikutin Gina."Bentar ya aku pesanin makanan dulu buat kita." ujar Gina sebelum beranjak untuk memesan makanan.
Rakha kemudian merogoh saku celananya mengambil Hpnya. Saat sedang asik memainkan hp, mata Rakha tertuju pada dua orang gadis yang juga sedang menyantap makan siangnya di meja seberang.
Memang tidak ada yang aneh jika mereka dilihat sekilas saja. Tapi ketika diperhatikan dengan seksama, mereka berdua terlihat terlalu mesra. Bagaimana tidak mereka sekarang duduk berdempetan sampe gak ada jarak, terus sambil suap suapan.
Rakha kemudian mengambil potret mereka dengan diam diam "satu sekolahan harus tau nih, ada pasangan lgbt disekolah ini."
"Nih, rakh. Makanan sama minumannya." Gina datang sambil membawa nampan berisi dua mangkuk mie ayam dan dua gelas es teh manis.
"Uwu makasih sayang."
Mereka kemudian menyantap makan siangnya dengan lahap dan penuh ketenangan.
.........
Empat pemuda yang bisa dibilang menjadi incaran para kaum hawa di Suryabhakti yang biasa nya, begitu bel berbunyi mereka pasti akan langsung menyerbu kantin. Namun sekarang mereka lebih memilih duduk dirooftop sambil nyebat tentunya.
"Gila sih, kok si Sheila bisa bisanya pindah ke Suryabhakti."ujar Zidan tak percaya.
"Sama gua juga gak percaya. Padahal gua kira dia tuh nyaman aje di adhimukti." timpal Kamal.
"Tapi nih ye, kalopun dia pindah sekolah dengan alesan gak nyaman sama sekolah lama. Kenapa Suryabhakti yang jadi tujuan dia, kan banyak tuh sekolah bergengsi yang lain." Zidan mulai bertanya tanya sambil menyimpulkan sesuatu.
"Gua ada feeling sih dia pindah kesini buat Ajun." Kali ini Saga yang berbicara.
Ketiganya sedikit terkejut dengan ucapan saga.
Ajun tertawa."yakali, ga."
"Tapi kalo dipikir pikir lagi ucapan saga juga gak salah loh, jun."ujar Kamal
"Yaudah lah. Kita tunggu aja nanti kelanjutannya." potong Ajun
"Wahaha iya dah, gua kira tadi dia ke kelas kita sama Bu tere karena dia bakalan sekelas sama kita. Tau taunya Bu tere cuma mau ngasih absen sama pak Tio, untung untung."Kamal mengelus elus dadanya lebay.
"Tapi dia sekelas tuh sama sepupu gua, si Salsa." Saga menyesap linting rokok yang ada ditangannya.
"Yeu biarin, Ga. Yang penting kita gak sekelas.." Ujar Zidan sambil memasang wajah jahil.
"SAMA NENEK LAMPIR." sorak mereka berempat bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORIGAMI RASA
Teen Fiction*̣̩⋆̩☽⋆゜ ❝Tentang rasa yang selalu berubah dan takdir yang selalu mempermainkan kita.❞