10┆Teman masa kecil

115 33 8
                                    

1 2 3!!
Warning!!
Chapter ini dapat menyebabkan humormu terjun bebas jika kamu termasuk kaum receh.

Selamat membaca🙌🏻

..................

"GAAA, SAGA!!"

Saga yang sedang asik main PS bareng Kamal terkejut bukan main mendengar teriakan seseorang dari luar rumahnya.

"Siapa, ga?" tanya Kamal heran. Siapa yang beteriak malam malam begini.

"Ntar gua liat dulu."
Saga berjalan keluar hendak melihat siapa yang berteriak sambil memanggil namanya.

Deg..

"HANIN!"
Saga berlari, bergegas membuka kunci pagarnya. Denga rasa khawatir perlahan membuka gembok pagar rumahnya.

Saga melihat Hanin yang kini berada dalam gendongan Ajun dalam keadaan tak sadarkan diri.

"In...ini kenapa ?kok dia bisa kumat lagi? ta, jawab." tanya Saga panik.

"Ak..aku gak...tau kak tiba tiba..pas mau pulang, pas diparkiran mukanya teh hanin langsung pucet." jawab Tata terbata bata.

"Lu sih ah, kenapa harus ajakin dia jalan jalan segala, tata!" Saga mengacak acak rambutnya

"Ga, Saga udah. lu jangan panik kayak gini. Mending kita bawa Hanin masuk dulu, oke?" ujar Ajun menengahi.

Saga mengangguk, mereka berlima berjalan cepat memasuki rumah Hanin. Kamal yang melihat itu langsung menghampiri mereka.

"Eh eh ini si Hanin kenapa woy?" tanya nya penasaran.

"Gatau, mal. Gua juga gak ngerti sama situasi ini." jawab Zidan jujur.

Saga merapikan sofa agar Hanin bisa dibaringkan disitu.
"Jun, baringin disini. Ta, ambilin air segelas." 

Ajun membaringkan tubuh Hanin diatas sofa dan Tata menuju dapur untuk mengambil segelas air seperti perintah Saga.

Saga menghampiri Hanin kemudian membelai lembut surai milik Hanin.
"Siapa kamu? apa kamu masih dengan orang yang sama hm?"

Hanin membuka matanya pelan, terlihat sangat sayu.
"kamu..." ucapnya lirih.

"Iya saya, saya saga masih ingat kan?kenapa kamu kesini lagi hm?"

"Seperti yang aku bilang, aku mau hidup disini. Di dalam tubuh ini." ujar Hanin sambil menunjuk dirinya sendiri.

Saga tertawa. "Gabisa, tubuh ini punya Hanin.Kamu juga udah beda alam sama kami gak mungkin kamu bisa tinggal disini bareng kami."

"Kak, ini airnya."
Tata datang membawa segelas air, memberikannya pada Saga.

Saga mengambil gelas itu lalu membacakan ayat kursi serta lantunan ayat ayat Al-quran.

"Kamu masih mau tetep disini?atau mau keluar?"Tanya Saga.

Hanin tertawa"TIDAK MAU!AKU TIDAK MAU PERGI DARI TUBUH INI!AKU MAU TUBUH INI!"

"Baik, kamu sendiri yang minta ini."Saga memercikkan air tadi keseluruh wajah Hanin.

"Zid, mal, jun, ta. Kalo dia berontak bantuin gua pegangin."

Keempatnya mengangguk paham.

"Kamu pilih keluar sendiri apa saya paksa?"

Hanin menatap sinis ke arah saga lalu mencoba mencakar wajah pedmua itu, namun Saga lebih dahulu menghindar.

"KENAPA KAMU SELALU IKUT CAMPUR?" bentaknya.

ORIGAMI RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang