Tankos atau tanah kosong tempat biasanya siswa nakal bolos dari mata pelajaran yang tidak mereka sukai. Lokasinya tak jauh dari tembok samping sekolah. Saat ini, Kamal, Zidan, Saga dan Ajun berada disana.
Berhubung saat ini adalah jam nya pelajaran sejarah. Faktanya mereka berempat sangat benci dengan sejarah, masa lalu itu bukan untuk diingat namun untuk dilupakan begitu lah kira kira pemikiran mereka.
"Tau gak cuy, masa tadi gua abis nyaksiin pasangan suami istri berantem di lapangan." celetuk Kamal.
"Anjir kok bisa, ada suami istri berantem disekolah kita." ujar Ajun lalu menyesap linting rokoknya.
"Iye lah orang pasutri nya sekolah di sekolah kita ngahaha." Kamal tertawa geli.
Berbeda dengan Zidan yang sedari tadi terus menatap sinis pada Kamal.
"Hah, maksud lu gimana dah mal." Tanya Saga heran.
Kamal kemudian memberi kode dengan matanya, dia melirik kearah Zidan. Saga dan Ajun langsung paham dengan maksud Kamal.
Ketiganya langsung tertawa.
"Kalo itu mah gua gak heran lagi. Mereka kan emang langganan gelud kan." ujar Saga.
"Nyenyenye bacot bacot bacot." ketus Zidan yang emang daritadi udah kesal banget sama si Kamal.
"Anjay jangan pundung dong, dan." Kamal menyatukan kedua tangannya. "ampun ya bro ampun."
"Tidak akan ku ampuni kau wahai kisana." celetuk Zidan
Saga Kamal dan Zidan tertawa bersama sama. Sedangkan Ajun?tadinya dia juga ikutan ketawa, tapi dia langsung diam merenung hanyut dalam pikirannya sendiri.
Saga Kamal dan Zidan yang menyadari itu langsung saling memberi kode melalui mata. Mereka bertiga sama sama bingung.
"Gak mungkin itu beneran dia, ngapain dia ke SURYABHAKTI." Tanya nya dalam hati, setelah melihat seorang gadis yang tak asing baginya terlihat berada di lokasi sekolahnya.
Saga menepuk pundak Ajun.
"kenapa Jun? galau ye?"Ajun mengadahkan kepalanya.
"ah kaga anjir, yakali gua galau galauan." elaknya."Terus kenapa bengong awas tar kesambet." Saga kembali menepuk pundak Ajun.
Ajun tertawa "Ck, gapapa kok."
Saga menaikkan kedua pundaknya "oke dah."
Tata dan Hanin berjalan menuju kelasnya setelah tadi habis izin ke toilet padahal realitanya mereka emang cuma mau keluar dari kelas saja.
Saat melewati ruang guru, tata memekik.
"Teh Rara! itu siapa anjir cakep bener mirip princess." pekiknya sambil melihat seorang gadis yang sepertinya adalah murid pindahan.
Hanin kemudian melihat gadis itu, lalu berdesis.
"b aja. Masih cantikan mamanya teteh."
KAMU SEDANG MEMBACA
ORIGAMI RASA
Teen Fiction*̣̩⋆̩☽⋆゜ ❝Tentang rasa yang selalu berubah dan takdir yang selalu mempermainkan kita.❞