Follow the direction of the wind

1.5K 41 0
                                    

Mata angin membawa kami menuju kota Bogor, ya setelah mendapat informasi dari radio, yang mengatakan bahwa kota Bogor masih aman dan terkendali dari serangan monster itu, kami memutuskan untuk pergi kesana berharap kedatangan kami masih sempat dan kami bisa di selamatkan oleh pihak militer dan kepolisian, butuh waktu 2 jam perjalanan dari Jakarta menuju Bogor, bukan tanpa rintangan perjalanan kami untuk bisa sampai ke kota hujan ini, sesekali kami menemui kendala mulai dari monster itu sendiri bahan bakar mobil yang habis dan lainnya, hingga pada akhirnya kami pun tiba di kota Bogor, tapi, kedatangan kami terlambat... Kota Bogor sudah dikuasi oleh monster monster tersebut.

"Kita terlambat." Ujarku

"Kai kita harus apa?" Tanya Nadila.

"Mau tidak mau, kita harus terus jalan." Balas ku.

"Aku takut Kai." Ujar Nadila.

"Kamu gak perlu khawatir, kita pasti selamat dan bisa menemukan orang yang selamat lainnya." Balas ku sambil mengelus pelan kepalanya.

Nadila tampak lebih tenang saat kulakan hal itu, ya dari buku yang pernah ku baca, untuk menenangkan hati wanita yang sedang cemas hanya dengan mengelus kepala nya saja sudah cukup untuk menenangkan nya. Hal itu sangat efektif terhadap Nadila, kami pun memutuskan untuk terus berjalan mengelilingi kota Bogor untuk memastikan apa masih ada orang selamat atau tidak... Satu jam kami mengelilingi Bogor, tapi kami tidak menemukan orang yang selamat selain makhluk mengerikan itu, kulihat jam yang ada di dasbor mobil Nadila sudah menunjukkan pukul 11.30 siang, cukup lama kami berjalan jalan, perut ku pun sudah sangat lapar mengingat aku belum makan dari kemarin, Nadila pun demikian kami pun berdiskusi sebentar dan memutuskan untuk mencari super market untuk mengambil beberapa makanan dan minuman. Kami pun menemukan supermarket yang dimaksud, kami pun berhenti dan menyiapkan senjata, setelah semua siap kami pun turun perlahan dan mulai masuk ke dalam supermarket itu dan tak lupa mengunci pintu mobil Nadila. Aku pun masuk terlebih dahulu disusul Nadila di belakang.

"Ambil semua yang kita butuhkan jangan lupa cek tanggal kadaluarsa nya nad." Ujarku.

Nadila hanya mengangguk, ia pun mengambil keranjang barang dan mulai memasukkan makanan yang kami butuhkan, aku sendiri pun berjalan jalan untuk memastikan keadaan sekitar, sampai di meja kasir aku melihat banyak sekali rokok yang terpajang di rak, aku pun mengambil semua rokok tersebut dan memasukkan nya kedalam tas, saat hendak berbalik badan, aku mendengar sebuah suara rak yang bergeser. Sontak suara rak yang bergeser tersebut sukses membuat kami berdua terkejut bukan main.

"Kai!" Panggil Nadila.

"Kamu diam disana, jangan buat suara apa pun, aku akan periksa bagian dalam." Balas ku.

"Hati hati Kai." Perintah nya.

Aku hanya membalasnya dengan acungan jempol, aku pun berjalan perlahan menuju bagian dalam supermarket ini, ku periksa setiap sudut ruangan ini dan melangkah lebih masuk ke dalam, hingga sampai di depan pintu kamar mandi, aku mendengar suara seseorang.

"Nan aku takut." Ujar suara tersebut, mendengar suara itu tidak salah lagi ia seorang wanita, tapi seperti nya dia tidak sendiri karena barusan aku mendengar dia menyebutkan sebuah nama.

"Jangan keras keras cin, aku juga takut." Balas suara satunya. Benar dugaanku, ada dua orang selamat di kamar mandi ini, tanpa pikir panjang aku pun mengetuk pintu kamar mandi tersebut.

"Tok tok tok"

Tiga kali ketukan dan seperti nya mereka tau hal itu, tapi tidak berani bersuara, lalu aku pun mulai membuka suara.

"Kalian baik baik saja?" Tanyaku.

"S siapa kamu? Manusia atau makhluk itu?" Balas si gadis.

48 DaybreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang