Kendala Baru

1K 30 11
                                    

POV Kai

"Kai! Kai!" Panggil suara tersebut

"Siapa itu, dimana aku?" Gumam ku

"Aku disini Kai."

Aku membalikkan badan, dan terkejut melihat sosok yang sangat ku kenal.

"F frieska?" Tanya ku.

"F frieska?" Tanya ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya Kai, ini aku."

"Kenapa kau ada disini?" Tanyaku.

"Saat ini kamu berada di alam bawah sadar mu." Balas Frieska

"Alam bawah sadar? Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanyaku lagi.

"Kai aku ingin memberi tahu sesuatu kepada mu, tolong dengar kan ya." Ujar Frieska.

"Baiklah." Balasku.

"Beberapa daerah di Jawa Timur sudah di kuasai oleh makhluk tersebut." Ujar Frieska.

"A apa? Bagaimana kau tahu itu Frieska?" Tanyaku kebingungan.

"Aku melihat semua kejadian yang terjadi dari alam sana, untuk itu aku datang ke mimpi mu guna memberi tahu hal ini kepada mu." Jawab Frieska.

"Begitu ya."

"Kai, aku juga melihat kedekatan mu dengan gadis itu, aku tidak marah melihatnya, justru aku merasa bersalah kepada mu."

"Maksud mu Nadila?" Tanya ku.

"Jadi nama nya Nadila ya, cantik seperti orang nya, maafkan aku, aku sudah meninggalkan mu untuk selamanya sebelum kita menikah." Ujar Frieska lirih.

"Aku tidak menyalahkan siapa pun, kejadian yang menimpa mu adalah murni takdir, aku tidak bisa mengubah takdir tersebut." Balasku.

"Tapi kau bisa mengubah masa depan." Sambung Frieska.

"Kau masih ingat kata kata itu ya."

"Kai waktu ku tidak banyak, aku akan langsung memberi tahu mu, sebaiknya kalian langsung menuju pulau Bangkalan di Batam." Ujar Frieska.

"Pulau Bangkalan? Tunggu tempat itu bukannya rumah sakit darurat yang di gunakan untuk tempat pasien covid 19?" Tanya ku.

"Iya, tempat itu sangat kosong, dan kalian akan aman disana, sebab, kelemahan makhluk tersebut adalah air, mereka sangat membenci air."

"Baiklah, aku akan memberi tahu mereka."

"Aku akan selalu mencintaimu Kai, aku akan menunggumu disana, tapi jangan terlalu cepat menyusul ku ya."

Perkataan Frieska bagaikan peluru yang menembus jantung ku, aku pun tidak bisa menahan air mata ini tanpa sadar air mata ini pun mengalir dengan deras nya membasahi wajah ku, Frieska pun menghampiri ku dan mengecup sebentar pipi ku.

48 DaybreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang