Malam harinya, kelompok kami tengah menikmati makan malam, harus ku akui, masakan yang di buat Bagas ini sangat enak, meski ia chef yang sedang magang, tapi masakannya tak kalah dari chef profesional, di selingi canda tawa cukup menambah keseruan pada malam hari ini, meski begitu, dunia kami sudah berbeda, dunia yang teramat keras dimana zombie menguasai dunia.
"Bagaimana masakannya Bagas?" Tanya Naga.
"Ini enak, enak banget, aku udah lama gak makan makanan seenak ini." Balas Cindy.
"Aku juga." Tambah Jinan.
"Selama Bagas ada disini, kalian tidak perlu khawatir soal makanan, masih banyak persediaan makanan yang kita miliki." Ujar Naga.
"Naga, setelah ini, ada yang ingin ku bicarakan denganmu." Timpal ku.
"Tentu" Balasnya.
Singkat nya, kami pun telah selesai makan, sesuai perkataan ku tadi, aku dan Naga pun berpisah dengan yang lain, kami pun menuju lantai atas vila ini karena Naga yang meminta, sesampainya kami di lantai atas.
"Apa yang ingin kau tanyakan Kai?" Tanya nya.
"Sepertinya kau sangat mengetahui tentang virus ini, bisa kau ceritakan lebih lanjut?"
"Baiklah jika kau meminta."
"Awalnya, virus ini adalah murni virus yang menjangkiti hewan seperti kucing dan anjing, namun hewan yang terjangkit memiliki sifat dan sikap yang jauh lebih agresif, hewan yang terjangkit selalu menyerang hewan lain yang belum terjangkit, hingga ayah ku membawa salah satu hewan yang positif virus itu ke laboratorium nya, di laboratorium ayah ku dan beberapa rekannya cukup terkejut melihat virus ini dari teleskop, aku tidak tahu bagaimana bentuk asli dari virus tersebut."
"Tapi bagaimana virus itu bisa bocor dan menjangkiti manusia?"
"Menurut pengakuan ayahku, salah seorang temannya, tidak sengaja menjatuhkan wadah yang berisi virus itu, ia berusaha untuk membersihkan nya karena virus itu berada di dalam wadah yang berisi air, namun rekan ayahku ini lupa untuk mencuci tangan, dan ia menyentuh bagian wajahnya, dalam hitungan menit, rekan ayahku ini mengalami kejang kejang dan berubah menjadi zombie dan mulai menggigit satu persatu ilmuwan yang lain."
"Tunggu, bukankah itu kecelakaan? Tapi kenapa insiden itu malah di sebut kebocoran."
"Kau seperti tidak tahu bagaimana para wartawan menyikapi insiden tersebut, karena tidak ada ilmuwan yang tersisa untuk di wawancara, mereka langsung mengecap insiden tersebut sebagai kebocoran dari para ahli dan menyalahkan mereka termasuk ayahku."
"Aku mengerti sekarang."
"Dan satu lagi, kejadian itu di namai 48 Daybreak!"
"Kenapa di namai seperti itu?"
"48 hari adalah proses penyelidikan yang di lakukan ayahku dan rekan rekan nya, sementara daybreak, adalah laboratorium tempat ayahku menyelidiki virus tersebut, makanya insiden itu dinamai 48 Daybreak."
"Naga, apa ada yang dikatakan ayahmu lagi?"
"Hm, oh iya aku baru ingat, virus ini juga bisa menyembuhkan."
"Hah?"
"Entahlah, aku tidak dapat jawaban pasti dari ayahku lagi karena ia sudah berubah menjadi zombie."
"Itu artinya, dunia kita sekarang berbeda dari sebelumnya."
"Ya, kita harus terus bertahan hidup, dan satu lagi, aku sedang membuat beberapa senjata yang bisa kalian gunakan untuk melawan makhluk tersebut."
"Oh ya? Kau memang hebat Naga."
"Ya karena makhluk itu sensitif akan suara. Makanya aku, Emu, dan Bagas selalu menggunakan pisau atau benda tajam lainnya, senjata api hanya kami gunakan kalau keadaan benar benar mendesak."
KAMU SEDANG MEMBACA
48 Daybreak
FantasySebuah insiden yang mengubah semua negara di dunia, virus yang tengah di selidiki oleh para ilmuwan mengalami kebocoran hingga mengubah para ilmuwan tersebut menjadi mayat hidup atau lebih di kenal sebagai Zombie dan menyebar ke suluruh dunia termas...