Chapter 10

40 12 1
                                    

✁・・・ Enjoy the plot with music!

♪Paul Kim - Me After You♪
♪OST 4♪

♪Paul Kim - Me After You♪♪OST 4♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍Rumah, 01:01 WIB

Kita menikmati momen seperti ini sekitar yah ... tiga menitan sampai akhirnya kita saling melepaskan ciuman dan saling menatap. "Maaf aku tidak sopan, Aleva."

"Ah ... tidak apa lagipula aku juga larut tadi hahaha. Chef aku pulang dulu yahh sudah terlalu larut juga hehehe."

Kemudian ia langsung pergi dan membereskan barang-barangnya. Aku berjalan keluar dari dapur dan menemaninya sampai pintu keluar. "Thank you Chef buat privatenya dan," kemudian dia mendekat ke telingaku, "ciumannya."

"Dasar! Iya sama-sama Aleva. Tetep belajar masak yah walaupun gak private sama aku," kataku dengan senyum hangat.

Ojek online yang ia pesan sudah sampai lalu kita saling melambaikan tangan perpisahan kemudian aku kembali masuk dan tidak lupa mengunci pagar dan pintu ruang tamu.

Aku menghempaskan diri ke kasur dan memegang bibirku lagi sambil membayangkan rasa bibir Aleva. "Manisnya bukan manis madu atau liptint yang ia pake tapi emang bibirnya manis, bikin jadi candu."

Lalu aku segera tidur.

📍Restoran Horuz de Oculus, 16:32 WIB

Restoran hari ini lumayan sepi terutama saat ini yang tidak ada pelanggan masuk sejak 1 jam yang lalu dan aku hanya berbincang-bincang dengan Zetta soal restoran.

"Kamu bakal selamanya kerja di restoranku Ze? Apa gak kepikiran kerja di tempat lain gitu?" tanyaku sambil main tic tac toe sama Zetta.

"Yah sampai restoran tutup. Lagipula gaji ok, fasilitas ok, lingkungannya ok, dan ownernya pun baik ke aku jadi kalau bisa sampai restorannya tutup atau nanti aku pensiun," katanya sambil membuat bulatan.

"Kalau misalkan beberapa keluarga kita itu pergi dan ganti yang baru gimana? Terus kalau yang baru gak se asik atau kek sekarang, kamu mau gimana?" bermain tic tac toe sama Zetta ternyata harus mikir keras juga.

"Yah menyesuaikan tapi kalau mereka bikin aku risih yah aku bilangin atau biarin aja lagipula masih ada yang sisanya. Aku menang!"

Akhirnya kalah juga diriku setelah tiga kali main. Saat aku ingin membuat garis baru eh ada Nora sedang berjalan ke arah sini. "C-Chef bisa ngomong empat mata?" tanyanya gugup.

"Lantai tiga, meja dekat pemandangan, dan tunggu aku disana."

Ia mengangguk lalu berjalan menuruti kata-kataku, "Chef jangan galak-galak yah keknya dia mau minta maaf itu," kata Zetta sambil memegang sedikit kemejaku bagian pinggang. "Iya tenang aja, kalau dia gak bikin rusuh lagi yahh gak bakal galak kok," aku melepaskan tangan Zetta perlahan lalu mengusap kepalanya dengan pelan.

Horuz de OculusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang