Sunflower

748 94 6
                                    

@itspetitetime



Minhee itu bunga matahari, mekar dan cerah.

Entah apa yang Tuhan tuangkan ke dalam tubuh anak berumur 18 tahun itu. Yang jelas, komposisi dalam dirinya mampu membawa kehangatan dan energi positif bagi siapapun yang cukup mengenal atau sekedar tahu tentang eksistensinya.

Sesederhana melihat Minhee yang selalu menyelipkan cat food di sisi kiri tasnya.

Sesederhana melihat Minhee duduk menunggu kucing liar yang tampak kelaparan di dekat minimarket depan jalan rumahnya pukul 4 sore setiap hari.

Minhee itu istimewa, ceria dan ramai.

Seramai ia menyapa tukang koran yang lewat di depan rumahnya setiap pagi.

Seramai ia menyapa kasir minimarket tiap kali ia membeli susu coklat favoritnya.

Seceria ia menyapa teman-temannya di sekolah, sembari menyodorkan beberapa snack yang sengaja ia bawa dari rumah.

Suatu hari, bunga matahari itu tidak terlihat semekar dan secerah biasanya. Minhee bukannya tidak pernah sedih, beberapa kali ia sempat merengek tidak karuan hanya karena efek dari drama korea yang ia tonton. Tentu saja Yunseong—sebagai pacarnya, yang menjadi korban sasaran rengekannya. Namun, kali ini berbeda. Bunga matahari itu justru lebih terlihat seperti awan mendung. Jika Yunseong boleh memilih, ia lebih rela ditelfon Minhee pukul 00.00 hanya untuk menangisi drama favoritnya, daripada melihat bunganya berubah menjadi mendung—tanpa alasan yang jelas.

Kurang lebih seminggu Minhee begini. Tiap kali Yunseong menjemputnya di sekolah, Minhee hanya menundukkan kepalanya sambil berjalan. Telihat sangat tidak antusias. Dan jujur, Yunseong tidak suka Minhee-nya murung seperti ini.

“Kamu kenapa, by? Mikirin apa akhir-akhir ini?” Tidak ada jawaban dari Minhee. Yunseong melambai-lambaikan tangannya tepat di hadapan Minhee—yang sepertinya terlihat sedang melamun.

“Ah, oh? Kakak ngomong sama aku ya tadi?” Yunseong tersenyum teduh, memegang kedua tangan mungil pacarnya erat-erat.

“Itu isi kepala kamu udah penuh loh, tandanya semua yang ada di pikiran kamu harus cepet ditumpahin. Minhee, kamu tau kan? You have me.”

Minhee yang masih memilih untuk menunduk, kini mulai menitikan air mata. Dengan suara yang agak bergetar ia menjawab, “Aku kok rasanya takut banget ya kak? Takut gak bisa menuhin ekspektasi orang.”

“Sebentar lagi aku lulus sekolah, apa aku bisa masuk jurusan kuliah yang aku mau?”

“Apa aku bisa jadi sekeren abang yang sekarang bisa dapet gelar Sarjana Kedokteran?”

“Apa aku bisa jadi sekeren kak Yunseong, yang bisa kuliah sambil part time?” Yunseong masih diam, memilih untuk terus mendengarkan curahan kekasihnya.

“Gimana kalo aku gak bisa bikin Ayah bangga kayak apa yang abang lakuin...” lanjut Minhee. Ingin sekali rasanya Yunseong ikut menangis. Minhee yang ia kenal sebagai bunga matahari yang mekar dan cerah, ternyata menyimpan sejuta ketakutan.

“Minhee, listen. Kita emang gak bisa mengontrol ekspektasi orang terhadap kita, tapi ekspektasi mereka juga gak bisa mengontrol bagaimana kita akan hidup kedepannya.”

“Baby, mau gimanapun juga ini hidup kamu, yang paling berhak atas itu ya cuma kamu. Untuk jadi keren gak harus menjadi orang lain kok. Kamu gak harus jadi abang kamu, kamu juga gak harus jadi aku. Tanpa kamu sadari, kamu juga udah keren kok. Gak semua orang mau repot-repot pergi ke petshop cuma untuk beli makanan kucing liar, tapi kamu mampu dan mau.”

“Jadi keren itu gak melulu tentang hal yang besar loh. Kadang banyak hal kecil yang terlihat sepele namun berharga di mata orang, contohnya ya semua hal yang udah kamu lakuin selama ini.”

“Sometimes the little things in life are more than enough.” Yunseong mengelus halus jari jemari Minhee, kemudian menarik tubuhnya ke dalam dekapan.

Yunseong pulls Minhee into hug, a very warm hug. Ia merangkup tubuh lemah itu, diusapnya perlahan punggung yang lebih muda sampai setidaknya Minhee merasa jauh lebih tenang. Punggung yang tidak menyadari bahwa pemiliknya adalah sumber kebahagiaan dari banyak orang.

“Baby remember, you are a sunflower. I believe even on the darkest day, you will stand tall and find the sunlight.”

“If you can’t find the sunlight, i’ll be one.” Minhee itu bunga matahari, dan Yunseong sinarnya.



___________

username twitter: @itspetitetime

ANTOLOGI ORION || HWANGMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang