Pantang yang namanya seorang Lara menyerah. Raga
Tidak seperti biasanya langit hari ini sangat cerah, Biasanya kalau bukan terik ya hujan. Atau mungkin karena suasana hati Lara yang baik hari ini sehingga langit juga ikut senang? Ahh. Sudahlah.
Lara menuruni tangga rumahnya dengan sangat bersemangat.
"Hati-hati non nanti jatuh" Tegur Bi Astri salah satu pembokat di rumah mewah ini.
"Hehe... Maaf Bi " Kata Lara sembari menarik salah satu kursi di meja makan
"Non mau makan apa? Nasi goreng atau Roti?" Tanya Bi Astri
"Roti aja Bi " Lara semabri memperhatikan Bi Astri menyiapkan Sarapannya.
"Makasih Bibi ku sayang" Puji Lara pada Bi Astri
"Non ini kebiasaan. Bibi kebelakang yah non, Hati-hati di jalan" Kata Bibi berjalan meninggalkan Ruang makan.
Dengan Semangat 86 Lara mulai mengunyah Roti di hadapannya.
Beginilah keseharian Lara. Hanya sunyi yang selalu menjadi kawan setianya dalam melakukan segala aktivitas. Namun, sekarang Ia sudah bertekat untuk mengganti sunyinya menjadi seorang Raga.
Halu memang.
Tapi, Tuhan Maha membolak-balikkan hati manusia yakan? Siapa tau hari ini atau besok Raga sudah mau menerima kehadiran seorang Lara dihidupnya.
Setelah acara Sarapan paginya selesai. Lara berjalan menuju pintu utama rumahnya.
Ceklek
Saat tiba dihalaman rumahnya, Ia melihat pak Seno yang sudah menyiapkan mobil untuk mengantarnya menuntut ilmu.
"Udah siap non?" Tanya Pak Seno pada majikannya.
"Iya pak. Let's go" Jawab Lara membuka pintu mobil.
Dengan cepat Pak Seno memutari mobil untuk sampai ke bagian kemudi mobil untuk mengantar Sang majikan ke sekolah.
•••
Setibanya di depan sekolah, Lara segera menuruni mobil.
"Pak Sen entar Aku telepon yah kalau undah bell pulang" Ucap Lara berlari memasuki sekolah
"Iya non Siap" kata Pak Seno setengah berteriak agar majikannya itu mendengar.
•••
Dengan riang Lara menyusuri koridor sekolahnya.
"LARA" Panggil seseorang yang berada di belakangnya
"Yabes bukan sih?" Tanya Lara pada dirinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Genç KurguKisah dua anak manusia yang sama-sama memiliki luka namun dengan cara masing-masing untuk menutupi rasa sakitnya. Larasati Aquila dan Naraga Safwana Altair Sepasang insan yang dipertemukan untuk menyembuhkan satu sama lain. Apakah dengan menyatukan...