— meminta maaf nggak bakal sembuhin luka yang amat perih—
Tidak berapa lama kemudian..."ZHA, DINDA, FARAH!" Teriak Pak mawan dengan nada tingginya, zha melepaskan jambakan rambutnya Dinda dan Farah
Sekarang mereka sedang berada di ruang BK, dan ada 1 orang siswa yang menjadi saksi. Dia seorang perempuan dia tadi merekam kejadian saat Dinda dan Farah melabrak zha
"ADA APA LAGI INI! KENAPA!" Teriak pak Mawan
"Asal bapak tahu ya, saya tadi lagi makan tiba-tiba dia datang mendorong meja saya, siapa coba yang nggak kesel" kata zha yang membela dirinya
"Apa benar itu?" Tanya pak Mawan ke Farah dan gitu
"Sebena—" kata Dinda
"Lihat nih pak ada buktinya nih di bawa sama dia" potong Sinta sambil menunjuk ke arah wanita yang di kuncir rambut nya
"Mana buktinya?" Tanya pak Mawan
"Ini pak" wanita itu menyerahkan handphone nya dan memutar video yang tadi dia rekam
Setelah melihat video tersebut, Pak Mawan melihat ke arah Dinda dan Farah dengan sangat tajam
"Keterlaluan kalian! Kalian itu seniornya! Kakak kelas! Seharusnya kasih contoh yang baik dong!"
"Kok ini malah kayak jablay aja kalian, labrak labrak adik kelas!" Ceramah pak Mawan, Dinda dan Farah hanya tertunduk
"Maafin kita pak" kata Dinda
"Ya pak" sambung Farah
"HAH! maafin!, Enak aja ngomong nya! Kalian saya kenakan surat peneguran 2!" Kata pak Mawan
"Lah! Kok dua pak! Dia aja yang pacaran cuman satu" kata Dinda membela dirinya, Sambil menunjuk zha
"Emang kamu nggak pacaran?" Tanya pak Mawan, pertanyaan itu membuat Dinda tutup mulut
"Tapi pak saya? Kok langsung dua si?" Farah tak menerima nya
"Kalian berdua sudah termasuk bullying jadi siap siap aja UN kalian nilai nya terancam!" Jawab pak Mawan
"Pak nggak bisa gitu dong, kasih kita kesempatan pak! Kita janji nggak labrak lagi!" Kata Farah yang membujuk pak Mawan
"Iya pak, janji." Tambah Dinda
"Udah telat, penyesalan itu selalu ada terakhir, jadi. Setiap perbuatan ada balasan, dan ini balasannya nikmati aja" kata pak Mawan
"Pak saya nggak mau ya!" Bantah Farah yang kepala batu
"Oke kalo kamu nggak mau, silahkan keluar dari sekolah ini dengan mendapatkan surat peneguran tiga!, Gampang!" Kata pak Mawan sambil tersenyum miring
Mereka berdua tutup mulut, tak berani bicara,
"Besok orang tua kalian ke sini!" Ucap pak Mawan
"Mamih saya nggak bisa pak" kata Dinda
"Oke, terserah kalian, orang tua nggak datang UN kalian saya undur!" Kata pak Mawan dan pergi ke meja nya
Dinda dan Farah tetap diam, mungkin penyesalan
"Hahahhah, mana sempat keburu telat!" Kata Sinta dengan penuh kemenangan nya
"Hahhahahaahh, karma itu nyata sayang, Nikmati proses nya ya. Gue doain semoga UN nya lancar, cupcup". Kata fatania yang meledek ledek Dinda dan Farah
"Hahahaha mampus Lo, ayo lah" ajak Sinta, ke zha dan fatania
"Berdoa yang sis, agar bisa lulus dari sini. Aku si pengen nya kalian lulus sekarang, kalian berdua aja lho ya," kata zha dan meninggalkan ruangan BK
KAMU SEDANG MEMBACA
Arak Berujung Cinta
Fanfic'tak ada yang lebih menyakitkan dari sayang sendirian, berjuang sendiri, terluka sendiri. Tanpa pernah ada yang memikirkan, jangankan orang lain yang peduli kau yang membuat terluka saja tak peduli?kan?' Ini tentang fitnahan yang menyerang ku, tapi...