'ku harap apa yang aku ingin kan terjadi'
-----
Zha pulang saat sampai rumah dia langsung masuk ke kamarnya tanpa membuka suara sedikitpun, dia mengurung dirinya di kamar tak mau di ganggu
Zha menatap boneka dan foto mereka saat rehan ingin menyatakan cintanya ke Farah, Walaupun berkahir menyakitkan, dia membaca tulisan nya yang sering dia tulis di belakang buku tulis sekolah nya. Rutinitas zha saat dia sedang senang atau sedih
Dia melihat tulisan itu. "Seandainya waktu bisa di putar. Gue bakalan bilang yang sebenarnya, tapi. Semua terlambat." Ucap zha dan menghapus air mata yang jatuh dari mata kirinya
Disisi lain rehan dan fano sedang berada di suatu cafe mereka memesan minuman, rehan menceritakan apa yang telah terjadi hari ini ke Fano
"Gue udah bingung, gue ngga tau salah gue dimana" keluh rehan
Fano menyirup minumannya. "Apa gara gara Nara?." Tebak tebak Fano
"Masa iya dia cemburu, padahal waktu gue sama Farah aja dia bantu gue" kata rehan
"Sekarang pertanyaan gue, Lo suka sama zha?" Tanya Fano dengan serius
Pertanyaan Fano membuat rehan terdiam sejenak, apa yang harus dia jawab iya atau tidak, tapi kalo tidak kenapa dia terlalu peduli dengan sikap zha ke dia
"Gue nggak tau sama perasaan gue" kata rehan dan menundukkan kepalanya
"Maksudnya?"
"Gue ngga mau dia pergi dari hidup gue" Jawab rehan dengan jujur
"Mungkin gue dulu ngga terlalu peduli sama zha, tapi. Ngga tau kenapa gue peduli banget sama dia" sambung rehan
"Lo harus jujur sama diri Lo sendiri" ucap Fano
—ingat. Tuhan bisa membolak-balikkan perasaan seseorang, mungkin kemarin Lo ngga terlalu peduli sama seseorang yang suka sama Lo. Tapi sekarang Lo peduli itu lah kuasanya Tuhan—
_____📖
Keesokan harinya
"Zha sarapan" suara citra yang menghentikan langkahnya zha yang ingin keluar dari rumah ini
Zha menoleh kebelakang. "Ngga bekel aja." Kata zha
"Oke. Bunda tau ya mana yang di buang sama mana yang di makan." Celetuk citra, mungkin dia tau kalo kemarin sandwich nya itu sebagian ngga zha makan
Zha hanya menghembuskan napas kasarnya, dan. Langsung keluar rumah nya untuk memakai sepatu, setelah itu mereka berangkat
*Sekolah
Zha berlari menuju kelasnya, dia takut bertemu dengan rehan, karena lebih baik tidak bertemu dari pada harus melontarkan kata kata pedas ke dia.
"Kenapa buru buru gitu?" Tanya Sinta yang sudah duduk di atas bangku nya
Zha menaruh tasnya dan langsung duduk. "Ngga apa apa takut telat." Bohong nya zha
KAMU SEDANG MEMBACA
Arak Berujung Cinta
Fiksi Penggemar'tak ada yang lebih menyakitkan dari sayang sendirian, berjuang sendiri, terluka sendiri. Tanpa pernah ada yang memikirkan, jangankan orang lain yang peduli kau yang membuat terluka saja tak peduli?kan?' Ini tentang fitnahan yang menyerang ku, tapi...