Bagian 5 - Rey?

16 4 0
                                    

Malam harinya Kila dan keluarganya sudah berangkat ke sebuah restoran mewah dengan interior yang sangat indah.

"Mana Pah orangnya?" Tanya Kila.

"Bentar lagi dateng kok"

Kila hanya memainkan ponselnya saja sambil menunggu rekan kerja Papahnya itu. Setelah beberapa menit orang yang dimaksud pun datang. Mereka pun saling memperkenalkan diri begitu oun dengan Aqilla dia berkenalan dengan anak dari rekan kerja Papahnya itu.

"Rey" sapa orang bernama Rey itu sambil menjulurkan tangannya pada Aqilla dan dibalas olehnya.

"Aqilla" jawab Aqilla dengan senyum manis yang selalu terukir di bibirnya.

"Manis" batin Rey saat pertama kali melihat Aqilla

"Jadi gini, kami sekeluarga ini berniat untuk pindah rumah dan kebetulan rumah kami jaraknya lumayan dekat ke rumah kalian" ucap Julian ayahnya Rey.

"Wah bagus dong kota jadi punya tetangga baru" celetuk Nadien Mamahnya Kila.

Tiba-tiba Aqilla melihat Rey seperti membisikan sesuatu kepada Ayahnya. Aqilla curiga apakah ini pertanda buruk atau baik.

"Curiga" batin Aqilla.

**

Hari ini adalah hari Minggu dimana hari paling malas sedunia bagi seorang Aqilla. Untuk menghilangkan rasa malasnya dia berniat untuk lari mengelilingi komplek. Memakai pakaian olahraga dengan earphone di telinganya.

Salah seorang pria sedang memperhatikannya dari jauh. "Itu Kila kan?" Tanyanya pada diri sendiri.

Lelaki itu pun menghampiri Aqilla sambil menyamakan jalannya.

"Hai Kil?" Sapa Rey namun tidak ada jawaban dari Aqilla.

Rey sadar Aqilla sedang menggunakan Earphone di telinganya yang memungkinkan dia tidak bisa mendengar sapaan dari Rey.

"Heyy" kata Rey sambil menepuk pundak Aqilla.

Aqilla yang tersadar pun langsung melepaskan Erphone dari telinganya dan tersadar Rey sudah ada disampingnya.

"Eh Rey sejak kapan lo disini?" Tanya nya.

"Sejakk tadi" jawab Rey.

Sepanjang jalan mereka mengobrol dan mereka pun berhenti sejenak di salah satu taman dan duduk di sebuah kursi.

"Btw lo sekolah dimana Kil?"

"SMA Garuda" jawab Aqilla singkat.

"Kebetulan banget besok gue akan pindah kesana"

Deggg

Aqilla kaget saat mendengar penuturan dari Rey. Rasa curiga nya semakin menggebu-gebu tentang siapa dia sebenarnya? Apa tujuan dia? Kenapa Rey seperti selalu mengikutinya kemana pun dia pergi? Apakah dia penguntit?!!

"Ohh gitu" jawabnya singkat tampa memperlihatkan raut herannya.

Saat sedang asik mengobrol dengan Rey tiba-tiba seorang laki-laki datang menghampiri mereka. Aqilla pun menoleh ternyata orang tersebut adalah Aksa.

"Kil?" panggilnya.

"Hei Sa! Oh iya Sa kenalin ini Rey, Rey kenalin ini Aksa temen gue"

"Hai gue Rey" sapa Rey sambil menjulurkan tangannya namun tidak dibalas oleh Aksa malah dibalas tatapan tajam darinya.

"Aksa" jawabnya singkat.

"Kil gue mau ngomong sebentar sama Rey"

"O-oh iya silahkan"

Aksa menarik tangan Rey untuk menjauh dari Aqilla.

"Lo ngapain lagi dateng kesini hah?!" Tanya nya sambil menatap sinis pada Rey.

"Masih inget juga lo sama gue? Haha" balasnya dengan senyum smirk nya.

"Ga puas lo udah bikin sahabat gue satu-satunya itu menderita?!"

"Belum!" Tegas Rey.

"Kalo lo berani bertindak apapun pada Kila lo berhadapan lagi sama gue!"

"Oh jadi dia temen lo juga? Haha lengkap sudah!"

Perasaan Aksa sedang menggebu saat ini dia takut akan terjadi sesuatu pada Aqilla. Dia trauma akan kejadian dulu yang menimpanya.

Aksa dan Rey itu dulunya sahabat baik dan ada lagi satu orang yang menjadi sahabat mereka namanya Jovanka namun dia sudah meninggal karena perbuatan keji Rey karena dia merasa sahabatnya Aksa telah direbut oleh Jovanka. Rey dulu pernah bersekolah di SMA yang sama dengan Aksa namun dia pergi seperti ditelan bumi entah kemana. Dan sekarang dia datang lagi dengan manisnya seperti tidak pernah berbuat dosa.

Flashback onn

"Gue benci kalian terutama dia!" Tegas Rey sambil menunjuk pada Jovanka.

"Lo apa-apaan sih Rey?! Dia itu gak tau apa-apa. Lo sadar dong kalo dia itu juga sahabat lo Rey kita sahabatt!!"

Rey sengaja membekap Aksa dan Jovanka di rofftop sebuah gedung. Dia merasa kalo sahabatnya Aksa ini telah direbut oleh Jovanka padahal kenyataannya Jovanka tidak tau apa-apa.

"Gue ga mau ngeliat orang yang ngerebut sahabat gue! lo sadar dong Sa kita itu sahabatan udah lama tapi kenapa lo jadi berubah setelah datangnya si pengecut ini!!"

"Tapi ga gini caranya Rey!!"

"Gue mau dia hilang dari dunia ini!"

"Ucapin selamat tinggal ke SAHABAT lo ini Aksa!" Tegas Rey sambil menekan kata 'sahabat'.

Rey menarik Jovanka yang sudah terkujur tidak berdaya dengan lilitan tali di tangan dan kaki nya ke ujung tembok rofftop.

"REYY TOLONG REYY GUE MOHONN JANGAN LAKUIN INII" Teriak Aksa histeris.

Teriakan Aksa tidak dapat menggubris tindakan Rey. Rey langsung melempar Jovanka tanpa dosa ke bawah gedung yang cukup tinggi itu.

"JOVANNNNNN!!" Teriak histeris Aksa.

"BAJINGAN LO REY!!"

Flashback off

Setelah mengobrol berdua mereka kembali menghampiri Aqilla yang sedari tadi menunggu mereka.

"Emm Kil..niatnya gue mau ngajak lo jalan nanti malem, lo mau ga?" Ajak Rey.

Belum sedikitpun Aqilla berbicara langsung saja dipotong oleh Aksa

"Jangan Kil!!" Potong Aksa tegas.

"Loh kenapa??" Tanya Aqilla heran.

"Ada yang salah, Sa?" Lanjutnya.

Aksa hanya diam tak berkutik sambil menatap tajam pria penghianat di sampinh nya. Dia hanya takut jika terjadi sesuatu pada Aqilla, namun bila dia melarang pun apa hak nya? Toh dia bukan siapa-siapa Aqilla.

"Iya Rey gue mau" jawab Aqilla.

"Okee besok gue jemput"

"Aqilla sekarang jadi milik gue Aksa Mahardika" batin Rey sambil tersenyum smrik ke Aksa.













Nexttt! Jangan lupa vote dan commentnya biar aku makin semangat update!

Happy readingg😍

AQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang