Bagian 8 - Ujian

14 4 0
                                    

Waktu yang ditunggu tunggu akhirnya tiba. Saat ini mereka akan melaksanakan ujian untuk menentukan hasil akhir masa putih abu mereka.

Seluruh siswa langsung memasuki ruangan-ruangan yang sudah disediakan oleh guru untuk melaksanakan ujian.

Saat sudah memulai ujian tidak ada suara ataupun gerak gerik dari siswa, hanya deru langkah sang pengawas yang membuat mereka sedikit tegang.

Aqilla yang sudah mendapat bekal pengajaran dalam otaknya hanya mengerjakan satu persatu soal dengan santai namun masih ada rasa tegang dalam dirinya.

Berbeda dengan Kaila yang duduk tepat di belakang Aqilla sedang kebingungan untuk mengisi jawabannya. Dia menyesal karena tidak mempersiapkannya dengan matang.

Ingin sekali dia memanggil Aqilla namun takut sang pengawas tersadar dan menghukum nya. Oh bukan waktu yang tepat untuk dihukum saat ini!

Setelah selesai semuanya pergi keluar ruangan untuk sedikit mengganjal perut.

*****

Saat ini Aqilla dan Kaila sedang berada di kantin, sambil menunggu pesanannya datang mereka sedikit mengobrol.

"Kil sumpah gue butekk banget tadi, ngisi soal pun sebisa gue. Tadinya gue mau nanya jawabannya sama lo cuma gue takut kecyduk sama pengawas, duh bisa berabe!" Ucap Kaila prustasi.

"Salah lo sendiri ga belajar gini kan jadinya"

"Yee gue kan malesan orangnya Kil lo juga tau sendiri. Eh tapi lo ga butek gitu ngeliat soal sebegitu rumitnya? Gue aja ngeliatnya gedek banget"

"Soal begitu udah jadi makanan sehari-hari gue" jawabnya sambil terkekeh-kekeh.

"Kita tukeran otak ajalah gue juga mau pinter kaya lo"

"Heh gila lo ya!" Jawab Aqilla tidak santai yang membuat mereka berdua tertawa bersama karena tingkah Kaila.

Satu mangkuk bakso dan dua gelas es teh manis sudah tersedia di meja mereka. Kaila langsung saja melahap makanannya karena cacing-cacing diperutnya sudah berdemo untuk diberi makanan.

Aqilla hanya meminum es teh manisnya sambil memainkan ponselnya.

"Tumben lo ga makan?" Tanya Kaila sambil terus menyuapkan bakso ke mulutnya.

"Gue ga laper"

Tiba-tiba Aksa dan temannya Farhan menghampiri mereka berdua dan langsung duduk disamping Aqilla begitupun dengan Farhan yang juga duduk disamping Kaila yang masih setia memakan baksonya.

"Lo pulang bareng gue yah, gue mau ngomongin soal kemarin" Celetuk Aksa.

"Okey" jawab Aqilla langsung menyetujui.

Pandangan Aqilla teralih pada Farhan dan Kaila yang sedang bercanda berdua memperebutkan satu buah bakso yang tersisa di mangkuknya.

"Baksonya buat gue dong Kai lo kan udah makan banyak gue belum makan nihh ayodongg" pinta Farhan.

"Enggak! Lo tinggal pesen aja apa susahnya sih!"

"Pelit banget sih lo" tukas Farhan sambil menggeser posisi duduknya menjadi sedikit menjauh dari Kaila.

"Bodoo!" tukas Kaila.

"Kayaknya bakalan ada pasangan baru nihh" goda Aksa.

"Apaan sih lo!" Jawab mereka berdua bersamaan.

"Tuh kan mereka jawabnya barengan gitu ya kan Kil" kekeh Aksa.

Aqilla yang melihat tingkah teman-temannya itu tertawa pelan sambil meminum es teh manisnya.

*****

Saat ini Aqilla dan Aksa sudah berada di sebuah cafe dekat SMA Garuda. Tidak memesan apapun hanya sebuah minuman saja, karena tujuan mereka kesana untuk membahas kejadian kemarin.

"Gue mau ungkap siapa Rey sebenarnya" ucap Aksa to the point.

"Siapa Rey?" Tanya Aqilla heran.

"Akan gue jelaskan".

Aksa pun menjelaskan secara detail dari awal sampai akhir tak terlewat satu kata pun. Sontak Aqilla yang mendengar penjelasan dari Aksa pun terkejut sekali.

"Pantesan dari awal gue ketemu dia gerak gerik dia mencurigakan gitu. Gue jadi khawatir sama gue dan orang tue gue"

"Lo harus tenang, gue akan pastiin lo aman. Kalo ada apa-apa lo langsung aja hubungin gue ya" jawab Aksa dan dibalas anggukan oleh Aqilla

Tanpa mereka sadari ada satu pasang mata yang sedang memperhatikan mereka dari jauh dan sedikit menguping pembicaraan mereka.

*****

Aqilla sedang duduk dibangku taman untuk menunggu Aksa, tadinya dia akan pulang namun dia mengurungkan niatnya. Dia baru saja keluar dari ruangan ujian, karena hari ini adalah hari terakhir dia melaksanakan ujian.

Aqilla sedang menunggu Aksa katanya dia akan memberikan informasi penting. Setelah menunggu lama bukannya Aksa yang datang melainkan Rey. Tanpa berbicara apapun Rey langsung saja duduk disamping Aqilla.

"Lagi nunggu siapa?" Tanya Rey.

"Aksa" balasnya singkat.

"Tadi Aksa bilang sama gue kalo dia ada urusan keluarga jadi dia pulang duluan dan suruh gue buat ngasih tau ke lo"

Aqilla menatap Rey dengan heran antara percaya dan tidak percaya pada ucapannya.

"Yaudah kalo gitu gue juga pulang"

Aqilla langsung bangun mengambil tasnya untuk pergi dari sana. Namun, baru saja satu langkah tangan Aqilla ditahan oleh Rey yang membuat langkahnya terhenti.

"Gue anterin lo pulang"

Tanpa meminta persetujuan dari Aqilla, Rey langsung saja menarik dia ke parkiran sekolah. Aqilla tidak bisa menolak karna hari ini dia tidak membawa mobil ke sekolah. Jika harus menunggu taksi atau angkot lewat lebih baik dia ikut dengan Rey.

Sesampainya dirumah Aqilla langsung turun dari mobil Rey.

"Thanks Rey" ucapnya sambil berlalu masuk kedalam rumahnya tanpa memedulikan Rey yang masih ada disana.






Maaf banget nih jadi jarang banget update. Insya allah nanti aku usahain buat sering update😁

Jangan lupa vote dan commentnya! Happy readingg❤️





AQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang