Bagian 11- Jadian

13 4 0
                                    

Setelah beberapa hari mendapatkan perawatan di rumah sakit akhirnya orang tua Aqilla diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah stabil.

Namun, pikiran tentang kejadian itu masih selalu saja terlintas di benak Aqilla. Seperti saat ini, dia masih saja bengong dengan pikiran yang entah kemana.

"Kil udah lo gausah pikirin dia lagi, dia udah diamanin dan gaakan lagi berbuat kejahatan" ucap Aksa mencoba menenangkan Aqilla.

Tidak ada jawaban dari Aqilla dia hanya terus bengong menatap ke lantai dengan tatapan sendu.

Tok..tok..tok

Suara ketukan berhasil membuyarkan lamunan Aqilla dia pun langsung beranjak untuk membuka pintu. Yang datang ternyata adalah Kaila sahabatnya, dan dia datang bersama Farhan.

"Yaampun Kill lo baik-baik aja kann? Gimana keadaan lo? Orang tua lo gimana? Sumpah gue syok banget waktu denger berita nya yaampun" ucap Kaila beruntun sambil memeluk hangat tubuh Aqilla.

"Semuanya baik-baik aja ko lo tenang aja, yu duduk dulu"

"Sumpah Kila gue itu khawatir banget sama lo" ucap Kaila sambil berjalan menuju sofa.

"Semuanya udah beres jadi lo tenang aja. Ya kan sa"

"Iya, Rey udah dibawa ke kantor polisi dia udah diamanin".

"Bagus deh kalo gitu, lega gue dengernya"

Aqilla melihat gerak gerik Kaila dan Farhan yang seperti sangat dekat sekali.

"Tumben banget akrab, biasanya kalian kalau ketemu suka ribut gajelas" ucap Aqilla bingung dengan tingkah keduanya.

"Wah jangan jangann" lanjut Aksa seperti akan mengintrogasi.

"Iya kita baru aja jadian, ya kan sayangg?" jawab Farhan cepat.

"iyaa hehe" balas Kaila dengan senyum canggungnya.

"Lo berdua udah pacaran gue kapan ya?" tanya Aksa pada diri sendiri berusaha memberi kode.

"Nyari dong" celetuk Aqilla.

"Udah dapet cuman ya gitu cewenya ga peka-peka"

"Ya harus usaha lah" balas Aqilla.

Kaila dan Farhan hanya menonton mereka berdua berdebat, sebenarnya mereka sudah tau maksud dari ucapan Aksa itu kepada siapa.

"Yaudah, mau gak?" Tanya Aksa sedikit menggoda.

Sorot mata Aqilla berputar 90 derajat menghadap Aksa "Ma-maksud lo?" Tanya nya sedikit bingung.

Aksa langsung menarik tangan Aqilla dan membawa nya ke halaman rumah belakang. Mereka duduk disebuah kursi yang ada disana.

Aksa meraih tangan Aqilla yang sedari tadi sedang diremas-remas oleh pemiliknya seperti sedang menutupi kecanggungan.

Aqilla menatap manik mata Aksa yang berwarna coklat yang juga sedang menatapnya. Kedua matanya bertemu cukup lama membuat kecanggungan yang ada di diri Aqilla semakin menjadi-jadi.

"Lo mau kan jadi pacar gue?"

Pernyataan Aksa tadi cukup membuatnya terkejut sampai melepaskan tatapannya.

Aqilla sangat gugup saat ini, tidak berani melihat ke arah pria di sampingnya. Tangannya terus diremas-remas olehnya untuk menghilangkan kecanggungan.

Tiba-tiba Aksa menarik dagu Aqilla supaya wanita itu bisa menatapnya.

"Jawab dong Kil" ucap Aksa sangat lembut.

"Lo mau kan jadi pacar gue?" Tanya Aksa kembali karena belum mendapat jawaban.

AQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang