Aqilla membuka matanya namun pandangannya masih sedikit buram, dia memegang kepalanya yang sedikit pusing.
Perlahan pandangan matanya pun mulai jelas. Yang pertama dia lihat adalah kakinya yang diikat pada sebuah kursi kayu dan dia tidak dapat berbicara apapun karna mulutnya pun ditutup oleh sebuah kain.
Dia menggerakan tubuhnya beberapa kali untuk mencoba melepaskan ikatannya namun tetap tidak bisa.
Dia melihat dari bawah terdapat seorang pria memakai sepatu hitam dan menggunakan jeans, Aqilla memperhatikan setiap inci tubuh pria tersebut dari bawah sampai ke atas. Dan saat sampai tepat diwajah pria itu dia terkejut karena yang dilihatnya itu adalah Rey!.
"Kenapa? Lo kaget? Akan gue jelaskan" tutur Rey sambil berjalan ke depan Aqilla dan berlutut dihadapannya.
Dia memegangi ujung dagu Aqilla dan langsung ditepis kasar oleh Aqilla dengan memalingkan kepalanya.
"Gue gaakan pernah biarin ada orang yang dekat dengan Aksa, dan gue tau sekarang lo adalah orang tersebut. Jadi lo berhak dapat ini semua bagi gue!! HAHA" Jelas Rey sambil tertawa lepas.
Aqilla tidak dapat membendung tangisnya dia sangat tidak kuat medapati nasibnya. Jika dari awal Rey punya niat jahat padanya mungkin dia tidak akan percaya padanya.
Rey kasihan melihat Aqilla yang sulit bernafas dan akhirnya dia membukakan kain yang menutup mulutnya.
Aqilla sedikit mengatur nafasnya yang sedari tadi tidak beraturan. Setelah kembali normal dia memalingkan pandangannya pada Rey yang masih setia berdiri dihadapannya dengan tangan dilipat didepan dadanya.
"NYOKAP SAMA BOKAP GUE LO BAWA KEMANA?!!" Teriak Aqilla.
"LO BAWA MEREKA KEMANA HAH?!"
"KENAPA LO TEGA NGELAKUIN INI SAMA GUE REYY!!!"
"DASAR COWO GILA LO!!"
Amarah yang sudah tidak dapat terbendung lagi pun dilontarkan melalui kata-kata olehnya. Air matanya tak berhenti menetes deras di wajahnya.
Rey hanya dapat tersenyum picik melihat Aqilla mengomel seperti itu.
"Nyokap sama bokap lo aman terkendali!!"
"DIMANA MEREKA?! KASIH TAU GUE DIMANA MEREK REYYY!!!" Teriak Aqilla sambil terisak-isak.
Bughh..
Suara hantaman yang ditimbulkan cukup membuat Aqilla tersentak kaget. Rey menendang lemari kayu yang sudah usang disampingnya sampai lemari itu rubuh tak lagi tegak.
"DIAM ATAU LO AKAN MATI!!" Kata Rey sambil menunjukan sebilah pisau yang dia pegang dan mengarahkan ujung pisan tersebut tepat ke depan wajah Aqilla.
Aqilla bungkam, tidak lagi dapat membuka suara karena ancaman dari Rey.
Braakkkkkk..
Dobrakan pintu cukup kencang berhasil membuat keduanya terkejut.
"ANGKAT TANGAN ATAU KAMI TEMBAK!!" Ucap salah seorang polisi sambil menyodorkan pistol ke arah Rey.
Rey pun segera diamankan oleh polisi dan dibawa ke kantor polisi.
Suasana yang tadinya mencekam menjadi sangat lega atas hadirnya Pak Polisi dan tak lupa disana juga ada Aksa.
Saat Rey sudah dibawa oleh polisi Aksa segera menghampiri Aqilla dan langsung melepaskan ikatan tali yang melilit ditubuhnya.
"Kil lo gapapa kan? Lo ga diapa-apain kan sama dia?!" Tanya Aksa khawatir.
"Ngga Sa gue baik-baik aja, yang terpenting sekarang adalah orang tua gue. Dia dimana sekarang kita harus cepet nyari mereka!!"
Belum Aqilla keluar dari ruangan tersebut salah seorang anggota polisi datang menghampiri mereka.
"Kami menemukan dua orang korban lainnya dan mereka sudah dibawa ke rumah sakit terdekat"
"Itu pasti orang tua gue Sa!! Ayo cepetan kita kesana!!" Ajak Aqilla tidak sabar sambil menarik paksa tangan Aksa.
"Iya Kil iya sabar duluu kita masuk ke mobil sekarang"
*****
Setelah sampai dirumah sakit Aqilla melihat kedua orang tuanya didorong dan dibawa masuk ke ruangan IGD.
"Mohon maaf mba bisa tunggu diluar" tahan suster tersebut dan langsung memasuki ruangan.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya dokter pun keluar, Aksa dan Aqilla pun langsung menghampiri dokter untuk menanyakan keadaan orang tuanya.
"Gimana dok keadaan orang tua saya?" Tanya Aqilla.
"Keadaan ayah kamu sudah stabil kembali. Namun, untuk ibu kamu dia masih koma ada luka yang cukup parah dikepalanya" jelas Dokter.
Aqilla pun ambruk tak tega mendengar pernyataan Dokter tadi.
Air matanya perlahan menetes dari pelupuk matanya dia tidak bisa menerima kenyataan pahit ini.
Aqilla tidak dapat berbuat apa-apa lagi, dia hanya dapat berdoa supaya ada keajaiban datang dan menyelamatkan kedua orang tuanya.
******
Aqilla hanya menatap wajah cantik Mamanya yang masih belum sadarkan diri.
"Ma, Mama bangun dong Ma..hiks.." Isak Aqilla.
Aqilla tidak tega melihat kondisi Mamanya yang seperti ini. Baru kali ini ada air mata yang jatuh diantara lingkungan keluarganya.
Papanya sudah sadarkan diri dari kemarin namun masih belum mempunyai banyak tenaga dan masih sedikit lemas jadi dia masih butuh perawatan .
Aqilla melihat Aksa tertidur di atas sofa, begitupun dengan Papanya yang tertidur diatas ranjang pasien.
Aqilla duduk disamping Papanya sambil memegang tangannya dan tertidur diatas pangkuan tangannya.
*****
"Kil..Bangun Kil"
"Kilaa.." Panggil Aksa sambil menepuk-nepuk pundak Aqilla agar terbangun.
Aqilla perlahan mulai membuka matanya
"Hmmh?.. Kenapa Sa?" Ucap Aqilla.
"Nyokap lo udah sadar sekarang"
Mendengar pernyataan Aksa cukup membuat Aqilla terkejut dan membelalakan matanya.
"SERIUS?"
"Iya gue serius Aqillaa"
"Ayo sekarang kamu kesana nak lihat Mama kamu" ucap Papanya yang sedari tadi juga sudah bangun.
Tanpa pikir panjang Aqilla langsung bangun dan berlari ke ruangan dimana ada Mamanya disana. Dan Ya! Dia melihat Mamanya sudah membukakan matanya dengan sempura dan dapat melihat dirinya.
"Mama.." Ucap Aqilla pelan.
Dia langsung menghampiri Mamanya dan memeluknya erat.
Dan tak lupa Aksa masuk sambil mendorong kursi roda yang ditaiki oleh Papanya Aqilla.
Suasana haru bercampur dengan air mata pun terjadi disana, Aksa pun merasakan kehangatan seorang keluarga yang sangat harmonis. Dia tidak dapat berfikir bagaimana jadinya jika Aqilla kehilangan orang tuanya seperti yang dia rasakan.
Aksa hanya dapat tersenyum paksa melihat mereka semua, dia tidak dapat lagi mendapatkan kasih sayang dari seorang Ayah dan Ibu. Orang tuanya sudah lama meninggal dunia dan dia hidup hanya bersama Tantenya.
Nexttt...
Jangan lupa tinggalkan jejak gays😍
KAMU SEDANG MEMBACA
AQILLA
Teen FictionAqilla Arabelle biasa dipanggil Kila wanita berparas cantik yang berhati lembut seperti sutra. Terlahir dari keluarga yang sangat harmonis membuat hidupnya sangat bahagia. Ditambah dia adalah anak satu-satunya yang membuat dia sangat disayangi oleh...