Chapter 6: Alkemis

285 38 5
                                    

Alasan Gareth meminta Pete menunjukkan cara ia membuat obat sebenarnya karena ia penasaran.

Pete pikir Gareth meminta diajarkan Alchemy olehnya, tapi bukan itu yang benar-benar diinginkan Gareth. Sebenarnya yang membuatnya tertarik memainkan Heroes Tale adalah pernyataan yang mengatakan bahwa ‘Heroes Tale bahkan mampu meniru hukum kimia dan fisika di bumi’. Sebagai seorang siswa yang penuh rasa ingin tahu, Raka ingin mengetahui sejauh apa hukum fisika dan kimia yang bisa Heroes Tale lalukan. Lalu ia merasa kalau Heroes Tale bisa menjadi sarana bagus untuk mempelajari kedua mata pelajaran tersebut.

Bahkan saat bermain game saja dia ingat dengan pelajaran. Tidak seperti player lain yang memainkannya hanya untuk bersenang-senang atau menjadikannya ladang bisnis.

“Uhh, sebenarnya aku agak ragu bisa melakukannya... karena resep obat-obatan ini adalah resep rahasia milik keluarga kami...” Pete sekali lagi menggeleng pelan.

“Ohh, ayolah. Perlihatkan saja yang paling dasar. Atau kalau kau masih tidak mau, kembalikan setengah dari tanaman yang kami petik karena sebagiannya adalah dariku. Aku bisa menjualnya di pasar dengan harga yang lumayan,” Ucap Gareth protes.

“Tapi, tuan...” Mona kembali terisak dan mendekat kepada Pete karena ketakutan. Pete memeluk Mona sambil menatap Rein dengan wajah memelas.

“Gareth, sudahlah. Kalau mereka tidak mempunyai cukup modal, toko mereka akan tutup. Aku bisa menggantinya dengan membantumu levelling atau lainnya, jadi—“

“Tidaaaakk! Aku punya hal lain yang lebih penting untuk kucoba, jadi hal seperti itu tidak bisa menggantinya!” Gareth merengek. Rein tidak menjawab lagi, rasa bersalahnya masih tersimpan di dalam hatinya. Terlebih karena belum membalas budi kebaikan Gareth.

Namun tiba-tiba Rein mendapatkan ide bagus agar Pete mau menunjukkan caranya membuat obat kepada Gareth.

“Pete, bisakah kau menuruti permintaannya? Kau hanya tinggal membuat obat dengan tekhnik paling dasar. Aku yakin dia mempunyai rencana baik untukmu juga,” pinta Rein sambil membungkukkan badannya dengan hormat. Ia yakin dengan jumlah Famenya sekarang ia mampu mempengaruhi NPC sekelas Pete dan Mona.

Pete menggaruk rambut dari balik sorbannya. Benar saja, kalau Rein yang memintanya tentu saja dia tidak bisa menolak. Apalagi Rein sampai membungkukkan badan.

“Ahh, baiklah. Mari ikut aku,” ucap Pete sambil melangkah ke ruangan belakang. Mona ikut mengikuti kakaknya itu di sampingnya dengan membawa Green Herb sebanyak yang ia bisa bawa. Rein dan Gareth pun juga turut mengikuti Pete.

Pete ternyata membawa mereka ke ruangan kerjanya. Rein dan Gareth bisa mengetahuinya dengan melihat banyaknya peralatan alkemis yang ada di ruangan itu. Tabung dan gelas kimia yang sering mereka lihat di laboratorium kimia di sekolah terjejer rapi di setiap rak. Ada juga beberapa sampel kecil makhluk hidup yang diawetkan.

Pete memanaskan air di tungku kecil di meja kerjanya, sementara Mona menaruh Green Herb yang ia bawa ke meja kecil di samping meja Pete. Lalu setelah 5 menit, ia mengambil beberapa daun Green Herb dan menaruhnya di air yang kini sudah mendidih. Lalu setelah menunggu 5 menit lagi, Pete mematikan air dari tungku dan memasukkan air rebusan Green Herb yang berwarna hijau tersebut ke botol potion.

“Sudah selesai! Satu HP Potion tingkat rendah!” ucap Pete sambil mengangkat botol HP Potion tersebut tinggi-tinggi. Rein dan Mona bertepuk tangan melihat potion hasil racikan Pete. Sebaliknya dengan Gareth, ia justru kesal dan kecewa melihat proses pembuatan potion yang ternyata sangat receh.

“Oy, pria bersorban. Coba sebutkan harga untuk satu HP Potion-mu di tingkat itu,” ujar Gareth.

“Ohh, HP Potion I kujual dengan harga 30 Bronze Coin. Tergantung dari harga Green Herb di pasaran,” jawab Pete.

Heroes Tale Online: The Tales of AdventurerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang