Chapter 21: Raid

78 13 0
                                    

Hal yang Gareth lakukan pertama kali ketika masuk ke dalam game adalah menghubungi Lucy untuk bertemu.

Gareth: Lucyyy... ayo kita bertemu di bar guild seperti biasa. Ada yang harus kita bicarakan!

Lucy: Aku tahu apa maksudmu. Kemarilah, kami bertiga sudah ada sini sejak tadi

Tanpa menunggu lebih lama, Gareth bergegas menuju Guild Bar menemui anggota partynya yang lain.

"Gareth! Di sini!"

Gareth melirik ke bagian kanan bar, di sana ia melihat Lucy yang melambaikan tangan padanya. Dia sudah bersama dengan Zakk dan Rog. Gareth pun menghampiri mereka.

"Jadi biar kutebak. Kita akan membicarakan turnamen HoHC, kan?" Zakk angkat bicara duluan setelah Gareth duduk di sampingnya.

"Ehh? Kau tahu?" ucap Gareth terkejut.

"Tentu saja kami semua tahu, bodoh! Semua orang di sini juga membicarakan itu!" jawab Zakk.

Gareth melengok ke sekitar bar. Zakk benar, suasana hari ini lebih ramai dari biasanya. Sepertinya bukan hanya ia saja yang ingin mengikuti HoHC. Semua orang terlihat antusias membahas pengumuman yang disampaikan kepala departemen Mindive, Danang tadi sore. Apalagi hadiah untuk juara satunya saja sudah sangat besar. Hadiah-hadiah lainnya juga pasti tidak kalah menarik.

"Yah, aku akan percaya saja kalau otakmu itu bisa membantu kita. Tapi ada hal yang harus kita bahas." kata Lucy.

"Jadi, kita harus sadar bahwa kita bukan anggota guild. Berarti, pilihan turnamen yang bisa kita ikuti hanya solo battle, deathmatch, dan casual. Artinya, kita tidak bisa ikut HoHC sebagai tim." Jelas Lucy.

"Ehh, bukannya tinggal bekerja sama saja saat deathmatch?" usul Gareth.

"Kalau memang bisa, tidak hanya kita yang akan melakukan cara seperti itu. Sayangnya menjadi tim dalam pertarungan deathmatch itu sepertinya dilarang dalam aturan," jelas Lucy lagi.

Benar juga. Jika kondisinya seperti itu, bayangkan satu guild yang bekerja sama dalam pertarungan. Bisa-bisa deathmatch ini malah dimonopoli oleh satu Guild.

"Kalau begitu, ayo kita buat Guild!" seru Gareth.

Anggota partynya hanya bisa cengo melihat rekan mereka satu ini. Segitu inginnya, kah dia bertarung sebagai tim?

"Tidak, tidak bisa. Untuk membentuk Guild kita butuh setidaknya 8 orang. Dana untuk registrasi juga belum mencukupi." Lucy kembali menolak usul Gareth.

"Ehhhhh...." Gareth kecewa dengan jawaban Lucy. "Kalau bergabung dengan Guild?"

"Tidak bisa juga. Pertama, Guild di Heroes Tale belum terlalu banyak. Kalaupun ada, syarat masuknya cukup sulit untuk pemula seperti kita. Kedua, kalaupun kita bergabung belum tentu juga kita berempat yang akan dipilih sebagai tim untuk ikut turnamen. Dan ketiga..."

Lucy menatap Gareth dengan memberikan senyuman pahit. Zakk dan Rog juga melakukan hal yang sama. Gareth yang ditatap merasa ada yang aneh dengan teman-temannya.

"Ehh? Kenapa? Ada apa ini?"

"Gareth...Levelmu sudah tertinggal jauh dibanding kami. Syarat masuk level itu minimal Lv.30, lho..." ujar Lucy.

Gareth cengo.

Kemudian ia baru sadar setelah ia mengecek status mereka bertiga. Lucy sudah berada di Lv.37, Rog di Lv.41, dan Zakk di Lv.45. Sedangkan dirinya masih di Lv.15. Sudah lama ia tidak menjalankan quest sejak misi mengantar surat ke Oakena.

Heroes Tale Online: The Tales of AdventurerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang