Chapter 9: Main Story

330 34 7
                                    

“You’re gonna have to try a little harder than THAT,”

Raka tengah memainkan game RPG klasik di komputernya. Entah sudah keberapa kali ia memainkan ini, tapi ia tidak pernah merasa bosan. Apalagi sebelum ia memainkan Heroes Tale, yang ia mainkan hanya game RPG klasik saja.

”….By now she’s called Asgore and told him to absorb the 6 human souls. And with that power…. This world… will live on!”

“HUAAAA UNDYNEEE!!!” Raka menangis ketika karakter prajurit ikan yang ia kalahkan menghilang menjadi serpihan-serpihan kecil. Ya, Raka adalah orang yang bahkan bisa menangis hanya karena kematian seorang karakter di sebuah game RPG jadul. Selain berisik, Raka juga sangat emosional terhadap apapun.

Mematikan komputernya karena terlalu baper, ia beranjak dari kursi dan membuka kulkas lalu mengambil beberapa jajanan. Kemudian Raka duduk di sofa kamar tengah apartemennya dan menyalakan TV.

“Aku suka coklatnya hingga tetes terakhir….”

“Belanja di Shopme sekarang juga dan dapatkan diskonnya!”

“Cih, iklan semua,” gerutu Raka. Raka memindahkan siaran TV-nya ke channel lain. Ternyata di jam ini sudah ada siaran langsung yang membahas tentang Heroes Tale di channel Gamers Net. Acara yang bertajuk ‘Heroes Tale: Bring’n The Heroes!’ itu diisi oleh satu orang presenter wanita dan satu orang presenter pria.

“Wah, ini benar-benar luar biasa, ya. Menurutmu bagaimana dampak dari adanya Main Story ini, Jason?” tanya presenter wanita yang bernama Jessica.

“Hmm, dilihat dari manapun ini memang sesuatu yang mengejutkan, sih. Tapi rasanya mungkin agak cepat memulai Main Story padahal baru 1 minggu lebih Heroes Tale dirilis,” jawab presenter pria bernama Jason.

“Hah? Main Story?” gumam Raka. Karena ia belum login sejak malam kemarin, tentu saja ia kebingungan.

“Oke, pasti semua player merasa kebingungan dengan sistem Main Story yang baru saja ditambahkan di dalam Heroes Tale. Untuk menjawab itu semua, kami sudah hadirkan bintang tamu spesial khusus hari ini. Mari kita sambut, Profesor Andrew Morgan, CEO perusahaan Mindive sekaligus pencipta Heroes Tale!” seru Jessica.

Seorang pria muda tampan memasuki studio dengan setelan kemeja hitam yang membuatnya tambah menawan. Bahkan Jessica saja sampai terus melirik-lirik ke arah sang profesor muda tersebut.

Raka sendiri tidak percaya kalau ternyata orang yang membuat game sebesar Heroes Tale Online masih semuda itu. Yah, walaupun Raka pikir sebenarnya ia tidak benar-benar membuatnya sendirian.

“Pertama, karena kita sepertinya seumuran jangan panggil aku profesor. Itu membuatku terlihat seperti orang tua botak beruban yang banyak pikiran,” canda Andrew. Seisi studio tertawa.

“Ahaha, baiklah. Jadi bagaimana dengan kabar anda, Andrew?” Jason memulai pembicaraan.

“Seperti yang bisa kau lihat. Aku masih dalam keadaan sehat dan bugar,” jawab Andrew.

“Wahh, apakah pekerjaan sebagai CEO tidak memberatkan? Anda menggunakan performa anda di usia muda dengan sangat baik, ya,” komentar Jessica.

“Haha, tentu saja. Setiap anak muda juga harusnya memiliki semangat yang sama sepertiku,” balas Andrew sembari mengalihkan pandangannya. Tentu saja pekerjaan CEO tidak pernah membuatnya merasa berat karena yang mengerjakan segala hal tentang itu adalah A.I Virtual miliknya, Alice.

“Oke, kita langsung ke intinya. Kami mendapatkan kabar dari beberapa Player bahwa secara serentak muncul notifikasi di layar mereka tentang sesuatu yang disebut ‘Main Story’. Sebenarnya apa itu? Apakah itu semacam fitur untuk membuat storyline di dalam Game?” tanya Jessica.

Heroes Tale Online: The Tales of AdventurerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang