Chapter 10: Aku Pergi

223 33 4
                                    

"Jadi begini, kau sudah tahu Main Story, bukan? Sejujurnya, uhh......" Rein menjeda perkataannya karena merasa sedikit ragu. Tapi ia ingin percaya bahwa Gareth adalah sahabatnya yang tidak akan membocorkan informasi pada siapapun.

"....Aku... adalah orang yang memicu mulainya Main Story...."

"Hah?"

Ada tanda tanya di dalam kepala Gareth ketika mendengar pernyataan Rein. Terdengar tidak masuk akal dan membingungkan baginya.

"Tunggu, tunggu. Kau memicu Main Story? Kukira itu dipicu oleh jumlah pemain yang terdaftar di Heroes Tale," ujar Gareth.

"Yah, itu mungkin saja. Tapi Main Story tersebut muncul di seluruh layar pemain tepat setelah aku menyelesaikan sebuah side quest," jelas Rein. "Kalau kau membutuhkannya, aku bahkan punya beberepa bukti,"

Rein menunjukkan pedang hitamnya pada Gareth. Gareth yang melihatnya langsung berbinar-binar karena ia belum pernah melihat pedang yang keren seperti ini sebelumnya. Belum berhenti di situ, Rein menunjukkan layar status dan Titlenya pada Gareth. Lagi-lagi itu membuat Gareth terkejut dan hampir tak bisa menahan senyumnya karena sangat bangga dengan hal ini.

"Oi, oi. Serius, kau ini karakter utama anime isekai atau apa?" kata Gareth sambil mengecek pedang Eclipsor milik Rein dengan sangat antusias.

"Mana kutahu! Lagipula ini memang isekai, jadi bisa saja seperti itu. Tapi, bukankah di game online manapun seharusnya tidak ada tokoh utama?" ujar Rein.

Gareth menutup wajahnya dengan satu tangannya. Matanya kembali bercahaya seperti biasanya saat ia sedang berpikir. Biasanya, game apapun akan merilis Quest cerita utama mereka bersamaan dengan rilisnya game tersebut. Jadi player bisa segera menikmati alur cerita dari game. Lalu kenapa Heroes Tale malah merilis Main Story setelah gamenya telah mencapai 10 juta pemain? Apakah benar karena mereka menunggu jumlah pemain semakin banyak?

"Bahkan dalam data kami sudah terhitung sebanyak 10 juta pemain dari seluruh dunia yang sudah mendaftar di game Heroes Tale. Ini tentu pencapaiannya yang sangat luar biasa, dan itu adalah alasan dasar kami memulai Main Story lebih cepat," Andrew memang mengatakan itu di televisi, namun tentu saja masih membuat Gareth ragu. Apakah memang jumlah pemain adalah pemicunya? Bagaimana jika target 10 juta pemain tidak tercapai? Namun ia bilang 'lebih cepat', artinya jika menggunakan target yang sama maka seharusnya Main Story akan dimulai lebih lama dari seharusnya. Atau bisa jadi tidak akan dimulai sebelum mencapai target 10 juta pemain.

Bagaimana Rein bisa menjadi pemicu event berskala besar seperti ini?

"Rein, apa kau punya hubungan dengan developer Mindive?" tanya Gareth, walau dia agak sedikit ragu dengan pertanyaan ini.

"Tidak. Aku tidak kenal satupun dari mereka," jawab Rein.

"Sudah pasti, ya..." gumam Gareth.

"Daripada membahas itu, bagaimana kalau kita membahas bagaimana cara menyelesaikan Main Story ini?" kata Rein sambil membuka layar Main Story dan menunjukkannya pada Gareth.

[Main Story

Chapter 1: Kembalinya Para Pahlawan

Rank: SSS

Pahlawan terakhir dari kerajaan Lunaria Kingdom telah mati. Kini tidak ada lagi pahlawan yang tersisa yang dapat mencegah kelompok pemuja kegelapan untuk membangkitkan kembali Raja Iblis. Bergabunglah dan jadilah pahlawan untuk menyelamatkan Midgard dari ancaman Raja Iblis dan pemujanya!]

Mata biru Gareth masih bercahaya. Memerhatikan teks tersebut dengan seksama.

"Kata kunci dari misi ini adalah 'pahlawan' dan 'bergabung'. Artinya, kita diharuskan mencari para 'pahlawan' dan membuat mereka menyatukan kekuatan mereka. Masalah utama kita adalah, seperti apa kriteria pahlawan yang harus kita kumpulkan?" ujar Gareth.

"Hei, jangan bertanya lagi padaku. Tapi dibandingkan dengan fakta bahwa aku adalah pemicunya, lebih tepat jika kita mengatakan bahwa pemicu sebenarnya Main Story adalah 'matinya pahlawan terakhir', yaitu orang yang memberikanku pedang ini," Rein memberikan masukan.

"Aku tahu itu. Tapi apakah dengan memilki pedang overpower yang kau dapat dari side-quest seorang pahlawan sudah menandakan bahwa kau 'pahlawan' yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Main Story? Kalau memang begitu, maka kita tinggal mencari seseorang untuk mencari misi yang bisa membuatnya mendapatkan senjata milik para pahlawan pendahulu," ucap Gareth mengemukakan pendapatnya.

"Tapi siapa yang bisa kita minta untuk mengerjakan misi seperti itu? Aku saja tadi beruntung sang pahlawan sudah memberikan serangan fatal pada musuh berlevel 350 yang kami hadapi. Jadi aku tinggal menebas musuh tersebut dengan satu tebasan saja,"

"Kalau kau menonton acara Heroes Tale di Gamers.Net tadi, CEO Heroes Tale-nya sendiri yang bilang kalau 'pahlawan' itu bisa siapa saja. Itu artinya siapapun yang mendapatkan quest menjadi 'pahlawan' dan mampu menyelesaikannya adalah 'pahlawan' yang kita cari. Kau termasuk salah satunya, karena kau mendapat quest tersebut dan dari pahlawan pendahulu dan berhasil menyelesaikannya. Sekarang yang perlu kita selesaikan adalah: berapa banyak pahlawan yang harus kita kumpulkan dan bagaimana cara mengumpulkan mereka," jelas Gareth.

"Aku tidak tahu pasti berapa jumlah pahlawan di dunia ini, tapi yang pasti di quest Main Story tertulis 'pahlawan terakhir dari kerajaan Lunaria telah mati'. Itu menjadi petunjuk bahwa setiap kerajaan punya pahlawan masing-masing, setidaknya satu pahlawan dari setiap kerajaan. Maka pertanyaan selanjutnya adalah: berapakah jumlah kerajaan di Midgard? Aku juga belum tahu. Tapi kita punya alternatif lain, yaitu mencari berapa banyak pahlawan yang ada di Midgard sebelumnya."

"Lalu bagaimana cara mengumpulkan para pahlawan baru? Tentunya hal pertama yang kita lakukan pasti adalah menemukan pahlawan-pahlawan ini, lalu kita bisa melakukan acara pertemuan formal karena setiap pahlawan berasal dari kerajaan-kerajaan. Selesai. Begitulah cara mengerjakan Main Story ini."

Rein cengo. Tapi walaupun begitu ia mengerti sepenuhnya apa yang dibicarakan Gareth. Baginya, penjelasan seperti itu memang masuk akal dan mudah dimengerti.

"Seperti biasa, kau memang cerdas. Hahaha... Aku bahkan tidak mengerti sama sekali apa yang harus kulakukan setelah menerima quest tersebut," Rein menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal. "Baiklah, saatnya kabar kedua,"

Rein menyerahkan sebuah amplop berisi surat yang ia dapatkan di lemari kamar milik Goemon, pemilik pedang Sword of Eclipse. Gareth mengambil amplop tersebut dan ternyata ada dua surat di dalamnya. Gareth membaca surat pertama.

Aku harap yang membaca surat ini adalah pahlawan baru yang aku temukan, entah siapapun itu. Namun saat kau membaca ini, kemungkinan besar aku sedang mengobrol bersama sang Dewa Kematian. Tidak, itu tidak sungguh terjadi. Itu hanya kiasan bahwa aku sudah mati.

Pahlawan, tolong bawa surat yang satunya dalam amplop ini kepada putri Eluna. Kenapa tidak pada ratu Elina? Kemungkinan besar dia sudah pensiun menjadi ratu dan menyerahkan tahtanya pada anaknya. Hahaha! Ahh, maafkan aku yang terus bercanda. Yang penting sampaikan surat ini padanya. Usahakan kau sendiri yang menyerahkan surat ini pada beliau, karena aku juga sudah menyiapkan sesuatu untukmu.

Ohh, aku lupa memberikan lokasinya! Karena ini ditujukan pada putri, dan aku berasal dari Kerajaan Lunaria, maka bawa surat ini ke istana kerajaan Lunaria. Jangan takut, saat menyerahkannya tunjukkan juga pedang yang kuberikan padamu, atau kau bisa mengambilnya sendiri di ruang bawah tanah jika aku mati sebelum memberikannya. Pedang itu bisa membuat putri lebih mempercayaimu, jadi santai saja.

Baiklah, itu saja. Semoga kau dapat menjalankan misi dariku dengan baik.

Tertanda

Goemon

Gareth hendak membuka surat kedua, namun Rein mencegahnya. Gareth mengangguk. Ia benar, mungkin saja isinya mengandung privasi.

Menghela nafas panjang, Gareth menatap Rein yang mukanya menjadi serius. Dari isi surat ini ia tahu apa yang akan Rein katakan selanjutnya.

"Aku tahu ini berat, dan kita baru berteman selama beberapa hari, jadi..."

"Aku tahu. Tentu saja kau akan pergi sendiri, kan?" potong Gareth.

"Hufft..." Rein menghembuskan nafasnya. Menatap Gareth yang tersenyum kecil penuh arti, membuatnya merasa sedikit tidak enak hati. Namun Gareth sudah yakin sepenuhnya pada dirinya. Jadi untuk apa takut?

"Ya, kau benar. Aku akan pergi."

Heroes Tale Online: The Tales of AdventurerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang