5. Makan Siang

27 6 0
                                    

Mereka berdua hanya bediam saja di dalam mobil dan hanyut dalam fikiran mereka masing-masing. William akhirnya menanyakan hal penting yang selalu mengganjal hatinya itu, " Bu bagaimana keputusan ayah mengenai perkataan ku seminggu yang lalu di telepon?"
Ibunya diam saja dan fokus menyetir... "Nanti will, ibu sedang menyetir"

Mereka tiba disebuah restaurant favorit keluarga will,restaurant yang nyaman dengan suasana kekeluargaan yang hangatlah yang menarik perhatian keluarga besar William untuk menjadikan tempat ini sebagai salah satu tempat makan favorit mereka. "Mau makan siang apa will kali ini? "

"Entahlah, biar ibu memilih duluan dan aku samakan saja:) aku mau mengirim pesan dulu ke Justin, apa ibu tahu dia hari ini sudah berangkat ke Turki? " Tutur wiliam,
"benarkah? Cepat sekali.. Ibu tau, tante hannah sudah cerita pada ibu bahwa akan segera pindah ke Turki karena tugas ayahnya yang harus bertugas disana sebagai tentara"

Tante hannah adalah ibu dari Justin. keluarga william, keluarga justin serta morgan sangat berteman baik. Apalagi ibu mereka bertiga sangatlah dekat seperti adik dan kakak.

Ayah-ayah mereka dulunya juga sahabat dekat, sama-sama menjadi tentara hebat juga sama-sama Harus pindah ke Singapore karena beberapa bisnis sang istri dan membantu tentara Singapore dalam hal berperang.
Ketika beberapa tahun pengabdian mereka di Singapore telah usai, mereka akan kembali ke tanah kelahiran yakni indonesia, kecuali ayahnya Justin. ayahnya Justin dulu merupakan kelahiran Singapore lalu menikah dengan ibunya Justin hingga lahirlah Justin dan mereka menetap di Singapore hingga kini.

"Heyy lama sekali mengirim satu pesan kepada satu orang saja, hahaha" Ibunya menegur william dan william hanya bisa menggaruk-garuk kepala belakangnya. Padahal ia sedang mengumpulkan nyali untuk mengirim pesan kepada Margareta. Tapi di gagalkan oleh ibu nya huuh...
"Ayoo makan dulu.. Nanti lagi untuk Handphone nya willi !"
"Hhh, yes mom" Jawab William

William sebenarnya bersikap cukup dingin pada orang lain termasuk pada kedua sahabatya, ia juga selalu tampak cool juga tampan tapi ketika di depan ibunya dan orang yang iya cintai ia bersikap seolah-olah ia lupa akan sifatnya sebelumnya. Ia akan sangat manis dan romantis sekali, sangat menghormati dan juga menjaga sepenuh hatinya, William akan bersikap sangat baik pada ibu, ayah dan pada seseorang yang ia sayangi.

"Bu, menurut ibu Turki itu bagaimana?"
"Bagaimana apanya maksudnya hh?"
"Yaa, suasananya.. Kehidupannya, masyarakat nya dan lainnya lagi bagaimana menurut ibu?"
"Indah.. Turki indah kok, oh ya yang harus dipertanyakan sekarang ini adalah apa yang terjadi disana saat ini?"

Setelah pertanyaan ibunya itu william terdiam, memikirkan perkataan ibu nya. Dalam hati ia juga bertanya-tanya apa semua keadaan disana baik-baik saja.. Justin juga ada disana, dan cita-citanya ingin menjadi tentara. Kuharap Akan bertemu dengannya lagi setelah kami menggapai tujuan kami. "Tapi yang paling ku sesalkan adalah dia tidak berpamitan dengan ku hahhh menyebalkan.. Dasar Justin !" Umpatnya dalam hati.

"Oh ayolahh bu.. Jadi bagaimana? Permintaanku itu? "

"Iyaa iyaa will... Tentu saja ayahmu terserah kamu, semua persiapan juga sedang dilakukan" Jawab ibunya

"Bagaimana undangannya?"

"Semuanya Sudah will.. Tak terlewat satupun daftar nama yang kamu minta:)"

"Syukurlah... Makasih bu"
"Tentu saja putra ibu yang manis" Jawab Ibunya sambil mengacak-acak Kepala willi.


_________
N3xt chapt gaess....
Stay safe stay healthy stay at home :)

Maaf untuk Typo bertebaran dimana mana..

Tq.. ♡*( ͡˘̴ ͜ ʖ̫ ͡˘̴ )*♡

The Love Story In Turki [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang