12. Happy??

18 5 0
                                    

. ______________

  William terus mencari keberadaan morgan dan juga retta. Ia tidak menemukan morgan tapi ia melihat dimana retta sekarang, ia bergegas menemui retta sebelum ia pergi dari tempatnya berada sekarang dan tentu nya sebelum ada halangan seperti sebelumnya.

"Retta.. "
"Yaa.. " Jawab reta sambil menengok ke arah suara tadi.
Beberapa saat mereka saling menatap satu sama lain, sebenarnya retta belum menyadari sesuatu hal dan ia bersikap biasa saja pada willi namun kebalikannya, William merasa jantung nya lebih berdebar di banding saat pertama melihat retta ketika di kampus atau bahkan ketika duduk bersebelahan ketika di restaurant.

"... Sebelumnya kita belum berkenalan, aku William" Ucap nya sambil menyodorkan tangan tanda ingin memulai bersalaman.
"Ohh.. Aku margareta, tapi tadi kamu memanggilku retta. Darimana kamu tau??"

"Ohh maaf sebelumnya aku hanya mencari tau tentangmu.. Tenang saja aku hanya ingin cari tau namamu saja" (Padahal William tau lebih dari itu:v)
 
"Apa kamu mau berdansa denganku? "
"... Hhhh,oh tidak aku tidak terbiasa berdansa"

"Tidak apa.. Kamu ikuti saja pergerakanku, dan bersikap enjoy saja:) "

"Tapi aku malu.. Nanti yang ada orang-orang disini menertawakanmu karena berdansa dengan ku. Dan lagipun aku harus mencari emina juga laura entah ada dimana mereka.. "

"Itu tidak akan terjadi, ku mohon berdansalah denganku retta sebelum aku menyesal karena menyia-nyiakan kesempatan ini. "
♪alunan musik mulai terdengar.. Semuanya yang ingin berdansa sudah memasuki area Dansa,

William mengulurkan tangan nya... Retta diam sejenak dan ia pun meraih uluran tangan willi.

Beberapa perempuan disana memperhatikan retta dan willi.. Hoohhhhh sungguh meleleymh melihat mereka, itulah kebamyakan yang dikatakan tamu-tamu disana.
Banyak juga yang berdansa.. Termasuk laura.

Laura berdansa dengan morgan, mereka bertemu ketika awal kedatangan laura di pesta ini. Laura yang saat itu sedikit berlari-lari kecil saat masuk kedalam dan tak sengaja sepatunya itu tersangkut meja makanan dan ia sedikit terjerompoh kedepan..

Hampir saja ia mencium lantai, ia malah ditolong oleh morgan dengan tak sengaja memeluk Laura dari depan. Seketika suasana riuhpun hening disana.. Tidak banyak orang karena sebagian besar tamu-tamu ada di area luar namun tak dipungkiri juga banyak yang melihat kejadian itu,

Banyak juga Perempuan yang kaget..dan  Iri m3lihat morgan memeluk Laura. "Ohh yaampun dasar wanita ceroboh, dan dia enak-enaknya dipeluk oleh morgan.. Aishhh seharusnya aku yang disana♪"
"Seharusnya aku yang dipeluk morgan.... Aih menyebalkan"
(B3gitulah bisikan-bisikan yang Di dengar laura)

   Setelah Laura kembali berdiri.. Ia mengucapkan permohonan maaf dan terimakasih. Tapi Ia sedikit m3ngeluarkan air mata karena malu, Ia hendak pergi keluar dan berencana menemui retta dan memohon untuk segera pulang.

Tapi morgan menahannya dan ia malah memberikan tawaran pada Laura untuk ikut sebentar dengannya mengambil obat. Laura menolak tapi morgan justru menarik nya pergi dari sana.. Menghindari tatapan-tatapan para tamu. Karena morgan tau hal itu akan semakin membuat Laura menangis karena malu.

"Apa kakimu sakit?" Tanya morgan pada Laura. Mereka duduk di area taman yang lain nya lagi yang tidak terpakai sebagai area pesta.
  "Tidak terlalu, hanya saja.. "
"Apa"

"Aku malu.. Dan lebih malu nya lagi karena t3lah membuat mu malu gara-gara aku" Jawab laura sambil tertunduk. "Maaf" Ucapnya lagi.

"Setelah ku oles salep ini di kakimu nanti juga tidak akan Teresa sakit.. Dan kamu  bisa berdansa lagi"

"Apa maksudmu berdansa.. Aku mungkin tidak akan masuk lagi kesana," Sambil menengok ke arah pesta Laura mengusap air matanya dengn tangan.

Morgan tiba-tiba mengusapkan dengan lembut dipipi Laura untuk menghapus air matanya.. Laura hanya bisa diam menatap morgan.
"Kamu tidak akan menertawakanku kan? "

"Kenapa harus? Aku menolong mu tulus " Jawab morgan seraya tersenyum.

Laura hanya bisa membalas senyumannya.. "Kurasa dia baik" Gumamnya dalam hati.

___
Seperti yang kalian ingat kalau retta, emina dan laura mereka berpisah untuk sementara dan bersenang-senang sesuai kedinginan dahulu sebelum mereka esok memulai tantangan baru yaknI bekerja sebagai Dokter.
___
Dan setelah kejadian itu morgan mengajak Laura untuk berdansa..
Sementara emina, Ia sedang bercerita seru dengan temannnya dulu sewaktu SMA (dengan teman laki-laki ya readers)
Sementara retta .. Ia juga berdansa dengan william.
Seketika waktu Terasa terhenti. Dan mereka merasa ditempat ini hanya ada mereka.

Sementara itu, ada Tatapan yang tak pernah luput dari mereka. Masya.. Ia terus saja melihat kedekatan diantara willi dan retta dengan perasaan bencI.
Bisa-bisanya willi lebih memilih berdansa dengan orang asing ketibang dengannya. Masya sudah berteman dekat dengan willi.. Dari kecil Ia Dan willi sering bersama. Karena kedekatan kedua keluarga mereka maka mereka pun jadi berteman Dan sering bersama sejak kecil. Hingga perasaan suka Dan cinta di hati masya pun muncul..
Namun sepertinya tidak dengan William.
  Karena itu ketika dewasa, masya trus saja berusaha untuk selalu dekat dengan willi. Ia sampai rela ikut pelatihan military demi mendapatkan perhatian William. Dengan mudahnya Ia masuk ke satuan military seperti William dengan bantuan ayahnya, satuan tentara dengan pangkat yang cukup berpengaruh sehingga segala nya menjadi mudah saja bagi masya.

Walau begitu memang tidak bisa dipungkiri, kemampuan masya dalam hal kemiliteran dapat dibilang sukses. Ia cukup kuat dan andal dalam hal itu. Tak ayal, banyak pula tentara laki-laki yang kagum dan menyukai nya ketika pelatihan berlangsung.. Walau begitu di hati masya hanya ada willi.

Continued.. ➡

The Love Story In Turki [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang