7. Di restaurant

21 4 0
                                    


"Apa ibu menikmati makanan ibu?" William bertanya pada ibunya Sambil tersenyum

"Ohhh ya ampun ini waktu makan ter nikmat hari ini:) karena hari spesial anak ibu dan ibu bisa makan bersamanya. Ibu, sangat merindukanmu nak"

"Oh ya, apa ibu juga berteman dengan tante sarah??"
"Ohh tante sarah.. Ia sangat baik, tidak berteman tapi kami cukup dekat dan sesekali kami bertemu dan berhubungan di telepon. Ada apa hh?" Jawab ibunya.

"Tidak ada.. Hanya bertanya saja,kebetulan beliau adalah ibu dari temanku "

"Hmm begitu, oia Kenapa Morgan tidak bersama mu tadi?" Ibunya bertanya lagi.
"Dia pulang sendiri, dia bawa mobil sendiri sekarang."

"Hhh... Syukurlah dia sudah tidak trauma mengendarai mobil, Padahal jika tadi kalian bersama kan kita bisa makan bersama disini"

___

Di tempat yang sama, William melihat kedatangan Margareta bersama teman-temannya baru saja masuk dan duduk di salah satu meja di restaurant ini. Willi tidak menyangka akan melihat mereka lagi disini.

Margareta memesan makanan yang sangat ia sukai, kue coklat. "Ternyata dia suka kue coklat" Gumam William dalam hati.

"Tapi kenapa makan kue, kenapa bukan memakan makananan yang cocok untuk makan siang saja yang cukup mengenyangkan" Tanyanya lagi dalam hati.
Sambil sedikit-sedikit memakan makanannya, willi sesekali melihat dan memperhatikan wajah Margareta. "Senyuman nya agak sedikit kurang bahagia" Gumamnya tanpa sadar dan membuat ibunya menatapnya keanehan.

"Hah? Apa will? Ibu tidak mendengarnya tadi" Tanya ibunya keanehan.

"Ngh.... Oo.. Ohh tidak ada apa-apa bu :)" Jawab William gugup sambil memalingkan wajahnya ke arah makanan di mejanya.
Ibunya tersenyum tapi juga tidak melanjutkan pembicaraannya, dan kembali makan. Ia tahu anaknya itu seperti memperhatikan seseorang, namun kini ia memilih diam agar anaknya itu tidak semakin berubah warna sangat merah seperti tomat. ~

" Oia Laura, tadi waktu membeli bensin apa yang ditanyakan oleh temanmu itu?" Tanya Margareta sambil memakan kue coklatNya.
"Ohh iya iya.. Aku akan bercerita, tidak untuk Emina tapi untuk mu Retta"
"Hhhh.. Sama saja Laura, aku juga disini mendengarkan-_- ohhh yaampun ada-ada saja anak ini" Ucap emina.
"Hahah.. Dia itu tadi teman sekelas ku dulu waktu SMA, katanya dia baru saja kehilangan Handphone nya dan belum sempat membeli lagi karena terburu-buru akan segera ke bandara, ia sulit menghubungi teman-temannya untuk berpamitan, dan tadi ia berpamitan untuk melanjutkan kuliah nya di Mesir" Jelas Laura.

"Ooouhhhhhh... " Jawab Margareta dan emina serempak sambil menganggukan kepala mereka, Dan menertawakan penjelasan Laura.

"Hey hey... Ada apa dengan kalian ini!? Selalu saja menertawakan ku!" Tanya Laura kesal lalu mereka melanjutkan makan, sambil sedikit-sedikit bercanda.
________________

William terus saja memperhatikan gerak gerik Retta, "mmmm.. Bu,aku mau menemui temanku dulu sebentar ya" Sambil beranjak pergi dan tersenyum pada ibu nya.
"Kemana will? " Tanya ibunya,
"Dia ada disini Buu... Sebentar saja, ibu habiskan makanan ibu oke"

"Hey lihat bukannya dia William anak tentara yang tampan ituu kan?? " Tanya Laura dengan nada kecil pada emina, Margareta ikut menengokkan kepalanya dan melihat lelaki itu.
"Siapa yang tampan, ayahnya atau William nya dasar kau ini!" Ucap emina sambil cekikikan.

"Hayy.." Tiba-tiba William sudah tiba di meja makan mereka,
"Hayy.." Jawab emina dan Laura serempak.

"Ku tahu kalian berkuliah di Universitas kedokteran ternama disini kan? Aku William, aku tahu sedikit-sedikit tentang kalian" Sambil mengulurkan tangannya dan di Terima oleh Laura untuk berjabat tangan.
"Aku Laura, ini emina dan Margareta:) "

Margareta hanya tercengang melihat tingkah Laura.. Ohh yaampun anak ini.
Margareta hanya tersenyum dan melihat wajah willi yang kini juga tengah memperhatikannya.
"Khemm.. Ehemm," Emina pura-pura batuk dan membuyarkan suasana tadi.

Margareta memalingkan wajah nya ke arah luar jendela.. Dan William mulai melanjutkan pembicaraan nya, "boleh aku duduk? "
"Silahkan" Jawab emina

"Aku ingin mengundang kalian ke acara perayaan kelulusan ku nanti malam, memang tidak ada undangan resmi tapi tidak ada yang lebih resmi selain orang yang ku undang dan ku ajak langsung seperti ini" Sambil menatap Margareta sambil tersenyum..

"Malam ini? Mendadak sekali" Tutur emina, " Iyaa ini mendadak.. Tapi kami akan berusaha untuk datang tentu saja jangan khawatir:)" Lanjut Laura menimpali perkataan emina.

"Gimana Retta? Kamu setuju? " Tanya emina pada reta.. "Aku ikut kalian saja" Jawab Retta tersenyum.

"Okee.. Syukurlah, kutunggu kalian nanti malam di rumahku. Acaranya dimulai jam 8 malam di rumahku,
Cambridge Road / Carlisle / Hertford / Bristol, , District 08"
Ucap william sambil menyerahkan kartu namanya dan tentu ada alamat rumahnya disana:v.


____oia jika kalian bertanya-tanya darimana sebelumnya William mendapat no handphone margaretA?

Di chapter sebelumnya, William sempat ingin mencoba menghubungi retta namun di gagalkan oleh ibunya itu.. Nahh Jawabannya adaalah dari bI Mia.. Bibinya yang seorang dosen di university retta. William meminta beberapart data pada bibinya itu, yakni data yang berisikan foto, nama, no handphone, juga alamat rumah.

_____hati-hati banyak typo dimana-mana :)

Tq for always stay.. (≡^∇^≡)
Jan lupa vomment yaa..

The Love Story In Turki [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang