16. Pengalihan Perhatian.

34 4 3
                                    

"Kita akan turun disini lalu berjalan kaki ke acara itu., parkirkan mobil nya disini"  William memberi perintah lalu langsung turun

"Baik pak.. "  Setelah mereka semua siap mereka berjalan secara terpisah. Entah rencana apa yg mereka Dan tim lain susun tadi di dalam mobil.

"Pasti ada tanda-tanda bom itu disimpan dimana pak"  William mengangguk, Morgan saat ini berjalan bersama William. Sedangkan Justin sendiri mengarah ke area panggung pembukaan acara ini.. Dan dua tentara lain nya juga mengarah ke beberapa pertokoan yg berbeda. Mereka brkomunikasi melalui cip di telinga mereka,

Selang beberapa menit kemudian,  beberapa orang penting membuka acara perayaan ini diatas panggung Dan disambut dengan riuh tepuk tangan warga. Acara pun dimulai,

"Justin gimana kondisi disana? "  Morgan bertanya pada Justin melalui cip mereka,
"Disini belum ada tanda-tanda yg mencurigakan Pak,.. Kini Aku terus mencari keberadaan bom itu"

"Kalian Teruslah mencari. Aku akan mengejar seseorang yg terlihat mencurigakan menuju ke area panggung"  Willi memberi perintah.  Semua anggota mengerti Dan terus mencari..

'Kenapa anak itu.. Di acara bahagia seperti ini dia terlihat ketakutan'  William membatin.
Dari belakangnya William mengikuti kemna anak kecil itu pergi.. Ternyata dia semakin masuk bergabung dengan kerumunan warga di area panggung. Kehilangan jejakkk... Yap Willi kehilangan jejak anak itu.

"Justin segera cari anak perempuan dengan tinggi setinggi anak SD', rambut panjang, menggunakan baju putih berjaket hitam dan mengenakan sepatu kuning. Dia mengarah ke area dalam kerumunan area panggung"

"Dimengeri"  Justin mempercepat langkah kaki nya, banyak anak disana. Yaampun ini menyebalkan umpatnya. Kenapa harus anak kecil... Hhiss dasar keji!

Sampai Ia tiba Dibelakang panggung Dan Ia mendapati seorang anak perempuan menundukan kepalanya duduk meringkuk.. Tangisan. Ia mendengar anak itu menangis, Ia yakin jika anak ini adalah bom nya.

"Heeyyy... Kenapa anak manis? Jangan jangan.. Jangan takut, paman akan membantu mu. Tenanglah.. Tenang okeey, apa mereka meletakan sesuatu di tubuhmu hmm? "  Justin mencoba menenangkan Dan mengalihkan Perhatian anak itu sembari Ia membuka jaket anak itu.  Dia semakin menangis karena nya..

"Siapa nama mu..? "

"Hikhs.. Hikss.. Hikss.. A, akuu nency. Aku ingin pulaanggg, mereka menculikku. Aku sangat takut... Hikss hiks aku takut paman. Kudengar mereka memasangkan bom ini di tubuh kuuuu"  Nency menangis dan menceritakan semuanya,

Justin melaporkan hal ini Dan trus mencari kabel utama nya..  5 menit berlalu ternyata damiel melaporkan bahwa Ia menemukan seorang kakek yg dipasangkan bom di tubuhnya...

"Dimana lokasinya? "  Willi bertanya

"Di sebuah kedai kebab terdekat Dari pusat kerumunan warga di sini tuan, aku menjaga nya. sekarang harmy sudah tiba disini. Sebaiknya tindakan apa yg harus kami ambil pak? "   Damiel bertanya pada William..

" Tunggu Aku Dan morgan ke Sana, Bagaimana Justin? Apa sekarang anak itu aman? "

"Aku butuh waktu 5 menit lagi pak. Bom ini bom yg berbeda tidak seperti bom bom biasa.. Sedikit rumit. Maaf pak"

"Oke Jjustin lakukan tugasmu dengan cepat.. Aku dan morgan akan menyusul damiel. Damiel bawa kakek keluar deri kedai itu dengan selamat ke area danau Duru lake. Setelah itu Justin bergegaslah ke danau Duru secepat nya kami mengandalkanmu. "

"Di mengerti"  Justin, damiel dan harmy melaksanakan  perintah. Willi dan morgan menyusul kakek.

Setelah 5 menit dengan keringat membanjiri keningnya akhirnya bom di tubuh nency dapat dilumpuhkan..
Justin berlari menyusul yg lain di danau, Dan menggendong nency. Dipikirannya saat ini hanya berharap bisa menolong si kakek... Ia bersyukur bisa menyelamaykan nency. Tapi Ia takut Ia terlambat untuk kakek...

" Lapor Tim alpha satu.. Kami Tim tiger dari Izmir melaporkan bahwa terjadi penyerangan besar-besaran disana. Banyak Korban jiwa baik tentara maupun warga lokal. Kami kewalahan disini segera kirim kan bantuan.. Hhrkk.. Segera ku mohon.. Grrkkgkrk, sinyal disini buruk "

Justin langsung memacu larinya setelah mendapat kabar buruk itu.. Setelah tiba di danau ternyata tak Ada Satu pun kakek disana. Justin terduduk lesu setelah melihat Willi Dan yg lain nya saling menatap kearah nya... menatap dengan tatapan pútus asa. William langsung berlari kearah Justin Dan berniat kembali ke arah kerumunan warga yg berpesta. 

"'ayo' Justin kerjamu bagus.. Ini hanya pengalihan. Kita harus kembali ke Izmir. Disana lah penyeranhan yg sesungguhnya"  William membangunkn Justin, lalu berlari.
"Ayoo.. Ayo " Semuanya bergegas menuju ke tempat Samuel menyediakan helicopter. Tadi sambil berlari, Willi memerintahkan Samuel Dan Mohamad untuk bersiap membawa Tim nya menuju Izmir segera Dan menyiapkan Satu helicopter untuk Tim William.
__________________________

Di singapura, Margareta Dan teman-teman dokternya yg lain mendapatkan perintah penugasan membantu para tentara di Turki. Merawat warga yg cedera akibat pada pemberontak Dan para tentara yg terluka..

"Oh yaampun retta apa kamu tau Turki itu seperti apa!?  Aku tidak bisa membayangkan Bagaimana kita bisa hidup disana"  Laura sangat khawatir dengan tugas ini  sembari mengepak barang di tasnya

"Kita bisa Laura... Kita sudah melewati segala nya bersama Dan sekarang kits juga masih bersama. Kita bisa menjalankan tugas ini.. Okey, percaya padaku".  Emina menguatkan Laura. Sedangkan retta terdiam sedari tadi, retta hanya fokus mengepak barang di tasnya . Dia diam Dari saat setelah ketua selesai memberi informasi ini.. Mendengar kata Turki ía jadi teringat seseorang.  Dan itu sangat menyebalkan.

Semua daftar nama dokter  yg ditugaskan untuk berangkat ke Turki malam ini dipulangkan untuk bersiap Dan kembàli ke rumah sakit dengan cepat. Setelah retta, emina Dan Laura membereskan barang di tas, mereka terburu-buru bergegas kembali ke RS untuk berangkat bersama menuju helicopter yg akan mengantar mereka semua ke Turki.

Di dalam helicopter yg cukup besar.. Ketua Tim dokter Rumah sakit memberikan arahan pada senior maupun junior yg ikut dalam tugas relawan ini..

" Kini keadaan Turki cukup kacau.. Kalian akan dibagi sesuai daerah penugasan. Buka Dan lihat daftar nama Tim kalian di surat itu. Ada yang di Istanbul, Izmir Dan Bursa. Setelah 5 Hari Tim yg ditugaskan di Istanbul akan kembali ke Ankara melalui penjemputan helicopter. Tugas kalian di belakang tentara bukan di depan. Kalian mendukung dan mengobati bukan melawan.. Kalian paham! "

"Paham pak"
"Jagalah setiap anggota Tim kalian.. Jangan egois, bantulah pasien selama Ia masih bisa di Bantu. Jika sudah tak memungkinkan kita tidak bisa berbuaat apa-apa. Ingat itu baik-baik" 

Saat ini mereka telah tiba di pendaratan helicopter di atas Rumah sakit di Izmir Turki. Disana Ada beberapa pengamanan Dari tentara untuk para dokter Dan suster...
Hanya Tim Margareta Dan Tim Marvel yg turun dengan jumlah 10 orang, 8 dokter Dan 2 suster.. Sementara dokter sisanya akan pergi ke Bursa Dan Istanbul.

'Tak Ada dia disini... Ku harap Ia tidak Ada disini'  harap retta di dalam hati.

Para Tim medis langsung disuguhkan oleh puluhan Korban akibat bom Dan senjata Api milik teroris.....

'Semangat'  itulah kata yg terpancar dari setiap mata yg saling menatap saat ini.. Retta, emina Dan Laura. Mereka bertiga Ada dalam Satu Tim.. Itu lah salah Satu hal yg mereka syukuri saat ini.





















Write_28jun20

Tq buat vote and comment nyaa 😍
Stay at home
Stay healthy 😉

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Love Story In Turki [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang