13. She not feel Happy.

14 5 0
                                    

... "Tadi kamu bilang kamu akan menyesal jika tak melakukan hal ini nanti. Apa maksudnya?" Tanya retta pada willi.

"Besok siang Aku harus ke turki untuk bertugas, awal nya waktu istirahat ku ini diberikan selama 2 minggu, tapi karena kondisi disana tidak kunjung Membaik maka pemerintah turki memohon diperbanyak bantuan tentara disana" Sambil berdansa mereka mengobrolkan banyak hal.

"Hhhmm.. Jadi begitu. Lalu kenapa mau berdansa denganku? Kenapa tidak dengan perempuan yang tadi bersamamu? "

"Dia masya.. Teman ku tapi dia tidak pernah berhenti mengejarku"

"Apa maksudmu? "
"Tidak ada.. Ayo kita bicarakan tentangmu" William justru mengalihkan pembicaraan. "Kalau kamu? Apa yang akan dilakukan setelah ini? "

"Pulang tentu saja" Jawab retta polos.

... Sambil sedikit tertawa willi menanyakan maksudnya, " Maksudku esok hari. Apa kamu sudah bisa langsung b3kerja? "

"Ohhh.. Yaa, ketika di perjalanan menuju kesini tadi kami, maksudku aku Dan sahabat-sahabatku menerima surel dari president rumah sakit terdekat disini. Ia menawarkan pekerjaan pada kami karena alasan nilai kami yang sudah standar mereka" Jawab retta.

"Syukurlah.. Tapi kita akan berpisah"

"Apa maksudmu.. Kita juga memang baru kenal Dan apa perpisahan ini berarti untukmu?"
"Yaa.. " Jawab willi sambil menatap retta lebih intens lagi.

Tak lama.. Mereka merasa ada ikatan diantara mereka. Willi semakin merasa yakin akan hatinya itu.. Begitu pun retta, Ia merasa willi memiliki sesuatu, sesuatu yang membuat perasaannya merasa Aneh. Retta untuk pertama kali nya merasa menyukaI seseorang saat itu... :)))))))))

Begitupun Laura, Ia Dan morgan juga memiliki keterikatan. Mereka saling menyukai dalam waktu sesingkat itu.
Walau singkat tapi perasaan mereka tulus satu sama lain. Morgan menceritakan akan keberangkatannya esok hari..Laura merasa sedikit sedih akan hal itu, namun Laura sadar Ia bukan siapa-siapanya Dan berusaha untuk terlihat baik-baik saja juga terlihat biasa- biasa saja.
Laura juga sedikit bercerita bahwa Ia dan teman-temannya yang lain akan mulai bekerja esok hari di sebuah Rumah Sakit besar di Singapore,
"Oia.. Selamat atas tugas pertamamu morgan:)" Ucap laura,

"Tentu.. Begitu pun kamu :)"

Mereka berdansa dan hanyut dalam lagu yang mengalum merdu.. Begitu pun willi dan retta.
____________~~___________

Namun, baru saja retta merasakan kebahagiaan yang berlimpah Tiba-tiba masya menghampiri William juga reta ia melepaskan rangkulan William.. Saat itu semua mata tertuju pada mereka . Betapa malu nya ibu William sebagai tuan rumah.. "Kenapa masya melakukan hal itu" Ucap ibunya pada diri sendiri.

"Willi mungkin sebaiknya sekarang aku yang menjadi teman Dansa mu" Masya meraih paksa lengan William dan menatap retta dengan tatapan yang mengisyaratkan bahwa retta sebaiknya pergi.

"Terimakasih waktu nya willi., " Retta mengucapkan perkataan Terakhirnya pada malam itu lalu ia pergi begitu saja. Willi tidak bisa menahannya karena ia melihat tatapan mata ibunya.. Ibunya menatapnya dengan isyarat memohon agar semuanya tidak semakin kacau.

Ibunya william akhir nya pergi untuk menyusul retta..
"Hhh.. Nak tunggu lah sebentar saja. Ku mohon " Ucap nya sambil sedikit terengah karena ia berlari mengejar reta keluar.
Ibunya Willi memegang tangan reta dan memohon agar ia bersedia mengobrol sebentar denganNya. Retta memganggukan kepalanya.. Mereka pergi dari keramaian dan duduk di dalam ruangan milik ibunya willi. Hanya retta orang pertama yang pernah masuk ke ruangan ini, termasuk willi. William tidak pernah diperbolehkan masuk keruangan ini.

Emina hanya menatap kepergian retta bersama ibunya William.. Ia hendak menyusul namun sepertinya bukan waktu yang tepat, Ia akan membiarkan ibunya willi berbicara dengan retta.
"Yaampun laura dimana sih!? " Ucap nya kesal sambil mencari-cari disekitar area Dansa.

"Akhir nya aku menemukan mu,. Aishh dasar. Apakah ia akhir nya bertemu dengan pria tampan yang ia impikan! Dasar dia bersenang-senang sendiri" Umpat nya sedikit kesal juga tertawa setelah nya, Ia happy melihat sahabatnya itu yang tengah berdansa dengan seseorang yang emina lihat nampak pria baik:). "Hhhhh.. Semoga saja perkiraanku benar laura." Doa emina dalam hati. Lalu Emina kembali menemui teman-temannya semasa SMA.
________________________

"Maaf kan sikap masya tadi ya nak.. " :) ucap ibunya willi seraya tersenyum.

"Eee.. I iyaa, tante tidak apa. Saya paham. Seharunya tadi Saya yang minta maaf pada willi daann... "

"Masya.. Nama nya masya, dia sama seperti willi. Esok mereka akan pergi bertugas. Menjalankan tugas pertama mereka"

"Ouhh.. Iyaa tante." Jawab Retta sendu.

"Jadi kamu seorang dokter? "
"Ehh.. Aa.. Ohh iyaa tante. Masih permulaan, saya belum sepenuhnya dokter. Esok juga saya dan teman-temann saya baru akan memulai nya"
"Kalo boleh tau siapa namamu nak"
"Ohh maaf tante.. Saya margareta" Ucap reta memperkenalkan diri.

"Hmmm.. Begitu ya,tante magdalen. Kamu bisa panggil tante dengan sebutan apapun. dan dimana kalian akan memulai magang? " Ucap ibunya willi memperkenalkan diri juga bertanya pada Retta..

"Saya.. Maksud Saya, kami mendapatkan panggilan magang di Rumah Sakit National university Hospital (NUH) tante:) "

"Waahhh... Syukurlah. Kalian luar biasa sekali. Dulu tante juga bekerja disana sebagai dokter bedah, namun tante memilih untuk berhenti dan membuka klinik di daerah sini. Jika kamu memerlukan sesuatu jangan sungkan yah datanglah kesini atau ke klinik tante "

":) terimakasih banyak tante.. Oia dan sekali lagi Saya minta maaf atas kejadian tadi di lantai dansa"

"Hmmm... Sebenarnya tante melihat willi itu menyukai mu Retta"

"Maksud tante? "

"Sejak di restoran ia selalu menatap mu. Ia juga tampak marah akan sikap masya tadi padamu, sebetulnya tante melihat bahwa willi itu malu untuk menghubungi mu nak. Jadi dengan cara ia mengundang kalian di acara ini ia berharap akan lebih dekat dengan mu. Tapi di gagalkan oleh masya, ibu juga tidak bisa melarang siapa pun atau apapun karena masya juga anak yang baik. Mereka sudah berteman sejak kecil jadi mungkin ia merasa cemburu akan hal tadi. Tolong maafkan dia ya reta :)"

"Tidak apa tante" sambil tersenyum reta juga sambil mencerna semua penjelasan tante magdalen.
Apaa maksudnya willi selalu memperhatikannya.. Oh god semuanya semakin membingungkan saja.
_______

Selesai berdansa masya terus mencari keberadaan Retta.
"Apa dia sungguh pulang!? Tapi sempat ku lihat tante alen mengejarnya. Oh yaampun menyebalkan" Gerutunya sambil berjalan mencari-cari.

Itu dia! Ucapnya lagi dan bergegas menemui Retta di taman luar.. Sekarang jam 22.40 Semua tamu berada di dalam. Jadi area luar telah sepi.
"Kenapa masih disini? " Tanya masya terus terang.

"Aku masih menunggu teman-temannya. Mereka masih di dalam"

"Ck.. Alasan. Apa kamu merasa senang berdansa dan berdekatan dengan willi tadi!? " Tanya masya penuh penekanan.

"Oh ayolah.. Dia yang dekat-dekat denganku! Dan dia yang mengajak ku berdansa jadi jangan salahkan aku kau mengerti" Jawab Retta dengan tatapan matanya menatap masya dengan penuh kharisma. (Yaahh begitulah Retta.. Sifat yang di turunkan ayahnya. Kharismatik. Juga takan pernah mau kalah jika ia tak salah)

Masya menggertak Retta, ia tak suka Retta deka-dekat dengan willi "Jangan dekati William! Kau mengerti! "

Masya masuk kedalam dan meninggalkan retta begitu saja.
Retta tak habis pikir atas apa yang terjadi barusan... Lalu ia pun seketika bertekad melupakan apa yang terjadi antara ia dan willi. Dan sudah ia putuskan, bahwa esok ia takan ingat yang nama nya William lagi Dan focus bekerja sebagai dokter yang handal.

👏#untuk yang satu ini boleh ditiru gaes.. Sifat kharismatik dan pantang menyerah nya retta^_^ .







&&&&&&--------------------------
Ini salah satu part terpanjang ku harii ni.. Enjoy gaes

Continue➡ ヾ(^-^)ノ

The Love Story In Turki [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang