Chapter 5

906 87 13
                                    

“Ketua Tim, istri Anda ada di depan dan ingin menemui Anda.”

“Apa?”

Belum sempat Mingyu memikirkan apapun, pintu ruangannya yang sebelumnya tidak tertutup rapat langsung terbuka dengan lebar. Muncul sosok Chaeyeon lengkap dengan wajah kesalnya.

Mingyu segera berdiri dan tampak salah tingkah. Ia berharap wajah kesal Chaeyeon saat ini bukanlah karena apa yang sedang Mingyu pikirkan akhir-akhir ini.

“Kau bisa keluar, Soohyun-ssi.” Ujar Mingyu.

“Ya, ketua tim.” Soohyun keluar dari ruangan Mingyu dan menutup pintunya dengan rapat.

Mingyu membalas tatapan Chaeyeon dan berusaha menampilkan wajah tidak pedulinya yang selama ini selalu dilakukannya. Kalau pun apa yang ingin disampaikan oleh Chaeyeon nanti adalah hal yang Mingyu takutkan, Mingyu tidak boleh terlihat gugup.

“Apa yang kau lakukan dikantorku? Aku sedang sibuk.” Kata Mingyu hendak kembali duduk.

“Sibuk?! Ah, sibuk memikirkan bagaimana kita bisa bercinta?” Sahut Chaeyeon membuat gerakan Mingyu terhenti.

“Kau tidak perlu melakukannya lagi. Karena aku sudah mengetahuinya.” Lanjut Chaeyeon.

Mingyu menegakkan punggungnya dan menatap Chaeyeon. Wanita itu sedang tersenyum. Benar-benar tersenyum. Hanya saja senyumannya terlihat sangat mengerikan untuk Mingyu.

Beberapa saat kemudian senyum Chaeyeon hilang dari wajahnya. Wanita itu mengepalkan tangannya dan bersiap untuk memukul Mingyu kapan saja. Namun Chaeyeon akan membiarkan pria itu memberikan pembelaan jika memang ia memilikinya.

“Aku yang melakukannya.” Kata Mingyu membuat Chaeyeon terkejut.

Suaminya itu sudah mengetahuinya? Lalu, kenapa ia tidak mengatakannya pada Chaeyeon? Ah, tentu saja karena pria itu takut. Bukankah setiap orang yang bersalah akan merasa takut?

Mingyu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan berjalan menghampiri Chaeyeon. Rasa gugup serta takut yang dirasakan Mingyu tadi entah melayang kemana. Sepertinya pria itu sudah memiliki pembelaan untuk dirinya sendiri.

“Kau tahu bahwa itu kesalahanmu dan sekarang kau memasang wajah sombongmu di hadapanku?” Kata Chaeyeon tidak habis pikir.

“Kau benar-benar sudah mengingat semuanya?” Tanya Mingyu. Chaeyeon menganggukkan kepalanya.

“Aku akui bahwa aku memang yang pertama kali mencium bibirmu itu.” Kata Mingyu menatap bibir Chaeyeon.

Dan sialnya, ia merasa bibir tipis Chaeyeon terlihat sangat seksi. Mingyu menahan dirinya untuk tidak melahap bibir wanita itu dan melumatnya dengan kasar.

“Tapi ingatkah kau jika aku hanya menciumnya saja?” Tanya Mingyu membuat kening Chaeyeon berkerut.

“Apa maksudmu?”

“Aku menyudahi ciumanku ketika melihatmu terbangun. Kau tahu, saat itu aku pikir kau akan menendangku keluar dari kamar.” Kata Mingyu. Chaeyeon tampak memikirkan ucapan Mingyu.

“Kau juga seharusnya ingat siapa yang kembali memulai ciuman itu ketika aku menyudahinya, kan?” Tanya Mingyu mendekatkan wajahnya dengan wajah Chaeyeon.

Matanya menatap tepat di manik mata Chaeyeon yang sedang bergerak gelisah. Mingyu menarik salah satu sudut bibirnya ke atas membentuk sebuah seringaian. Ia suka melihat bagaimana wanita itu tidak dapat berkutik di hadapannya.

“Kau mengingatnya dengan jelas kan, istriku?” Bisik Mingyu.

Tangan Chaeyeon yang terkepal terasa basah oleh keringat. Tentu saja Chaeyeon dapat mengingat semuanya dengan jelas. Apa yang dikatakan Mingyu benar. Ketika pria itu menyudahi ciuman mereka, Chaeyeon justru yang kembali memulai semuanya. Hingga akhirnya mereka benar-benar bercinta.

One and Only [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang