“Apa rencanamu hari ini?” Tanya Hyunseok saat Chaeyeon baru saja duduk di kursi makan untuk menyantap sarapan.
“Aku akan ke cafe Jungkook.” Jawab Chaeyeon pelan.
“Ketahuilah bahwa aku memiliki mata-mata di mana-mana, Chaeyeon-ah. Jika kau ketahuan bertemu dengan Mingyu, aku akan mengurungmu di rumah ini.” Ancam Hyunseok.
“Appa!” Chaeyeon tampak tidak terima.
“Dia suamiku.” Kata Chaeyeon ketus.
“Suami yang tidak mempercayaimu? Suami yang tidak mengakui anak di dalam kandunganmu?” Sindir Hyunseok.
“Mingyu sudah menyesal melakukannya, appa. Dia sudah meminta maaf padaku.”
“Dan kau luluh hanya karena sebuah maaf? Setelah semua luka yang diberikannya padamu?”
“Kau tidak tahu bagaimana perjuangannya, appa. Mingyu juga merasa terluka atas apa yang dia lakukan padaku. Kami hanyalah korban dari keegoisan seseorang.” Ucap Chaeyeon.
“Apa maksudmu? Keegoisan siapa?” Tanya Hyunseok. Sunhwa tampak mengamati percakapan ayah dan anak itu dalam diam.
“Seseorang melakukannya untuk memisahkan aku dan Mingyu. Karena dia menyukai Mingyu.” Jawab Chaeyeon.
Hyunseok mendengus dan menyeruput kopi yang dibuat oleh Sunhwa.
“Apapun alasannya, dia sudah menyakitimu. Dia menyakiti anakku.” Tegas Hyunseok.
“Ini kehidupan rumah tangga Chaeyeon, aku pikir kita bisa menyerahkan masalah ini pada mereka.” Komentar Sunhwa. Hyunseok menatapnya dengan tajam hingga membuat Sunhwa kembali menutup mulutnya.
“Appa benar-benar ingin aku bercerai? Kau ingin anakku tidak memiliki ayah?!” Tanya Chaeyeon dengan kesal. Hyunseok berdehem pelan.
“Jika itu yang terbaik untuk anakmu, maka itulah yang harus terjadi.”
“Yang terbaik untuk anakku adalah tumbuh bersamaku sebagai ibunya dan Mingyu sebagai ayahnya.” Sahut Chaeyeon.
Hyunseok menatap Chaeyeon dengan tajam. Merasa kesal karena sifat keras kepala yang dimiliki anaknya itu. Ia tahu bahwa Chaeyeon memang keras kepala. Namun ia tidak tahu sejak kapan sifat keras kepala itu semakin menjadi.
“Jangan melawanku! Jika aku mengatakan kau tidak boleh bertemu dengan Mingyu, maka kau tidak boleh bertemu dengannya!” Putus Hyunseok dan segera berdiri untuk berangkat ke kantor.
“Appa! Appa!” Pekik Chaeyeon.
“Yak, Jung Hyunseok!!” Jerit Chaeyeon dengan kesal.
Namun Hyunseok tampak tidak peduli walaupun Chaeyeon bersikap kurang ajar dengan memanggil namanya. Chaeyeon menghentakkan kakinya dengan kesal. Ia membanting sendok dan sumpit yang dipegangnya di atas meja. Nafsu makannya hilang entah kemana.
“Tidak bisakah eomma membujuk appa?” Tanya Chaeyeon.
Sunhwa mengangkat kedua bahunya.
“Kita sama-sama tahu bagaimana ayahmu.” Jawab Sunhwa.
“Tapi Mingyu sudah minta maaf padaku, eomma. Dia sudah sangat menyesal.” Kata Chaeyeon membela Mingyu.
“Ayahmu kecewa pada Mingyu, Chaeyeon-ah. Dan rasa kecewa ayahmu tidak bisa hilang begitu saja walaupun Mingyu sudah meminta maaf padamu dan kau memaafkannya. Seorang ayah sangat tidak suka jika anak perempuannya disakiti. Kau harus tau itu.” Jelas Sunhwa.
Chaeyeon tidak bisa membantah ucapan Sunhwa. Ia seharusnya merasa beruntung karena mendapatkan ayah seperti Hyunseok yang sangat menyayanginya. Tetapi Chaeyeon merasa kesal saat Hyunseok tidak mau menuruti keinginannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One and Only [✔]
RomancePerjodohan dalam kalangan orang kaya merupakan hal yang biasa untuk dilakukan. Dengan alasan memperkuat perusahaan, beberapa orang tua tidak memikirkan perasaan anak mereka yang akan menjalani kehidupan pernikahan. Namun apa yang akan terjadi apabil...