Chaeyeon menatap Mingyu yang terus mengalihkan pandangannya ke jendela. Ia ingin menatap Mingyu dan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Chaeyeon bisa memahami ketakutan yang dirasakan oleh Mingyu. Dan Chaeyeon tidak ingin Mingyu terus menerus merasa ketakutan.
Walaupun Mingyu tampak mengacuhkan Chaeyeon, tangan Mingyu terus menggenggam tangan Chaeyeon dengan erat. Mingyu seolah sedang meyakinkan dirinya bahwa Chaeyeon berada di sampingnya dan tampak baik-baik saja. Mingyu hanya tidak bisa menghilangkan rasa takutnya.
Chaeyeon menggeser duduknya untuk mendekati Mingyu. Tangannya yang bebas melingkari leher Mingyu hingga membuat Mingyu terkejut dan segera menoleh. Chaeyeon memeluknya dan menyandarkan kepalanya di bahu Mingyu.
“Aku baik-baik saja. Sungguh.” Bisik Chaeyeon.
Keduanya seolah mengabaikan keberadaan Sekretaris Choi yang sedang mengemudikan mobil ke rumah sakit.
“Ya.” Ucap Mingyu dengan suaranya yang serak.
Mingyu mengusap punggung Chaeyeon dengan pelan. Mencium puncak kepala wanita itu dengan penuh rasa sayang. Merasakan Chaeyeon di dalam pelukannya membuat Mingyu merasa tenang.
“Aku hanya tidak bisa memikirkan apapun tadi. Aku membayangkan apa yang terjadi pada ayahku terjadi juga padamu.”
“Maaf, presdir. Seharusnya saya mengatakannya dengan lebih cepat.” Sesal Sekretaris Choi.
“Walaupun kau mengatakannya, aku tetap tidak akan tenang sebelum melihatnya secara langsung dengan mata kepalaku sendiri.” Balas Mingyu.
“Cukup. Sekretaris Choi, kau mengemudi saja dengan hati-hati dan jangan berdebat dengannya. Emosinya sedang labil dan dia bisa memecatmu begitu saja seperti dia memecat supirku.” Sindir Chaeyeon.
Mingyu tidak menanggapi sindiran Chaeyeon. Karena ia setuju dengan apa yang wanits itu katakan. Perasaan takutnya membuat Mingyu merasa marah dan juga kesal. Lebih baik siapapun tidak mencari masalah dengannya.
“Bisakah kita pulang saja?” Pinta Chaeyeon.
“Sialan! Tentu saja tidak. Kau tidak lihat kepalamu berdarah?!” Geram Mingyu.
“Sepertinya bisa diobati di rumah.” Sahut Chaeyeon.
“Tidak, Jung Chaeyeon. Kita akan tetap ke rumah sakit dan memastikan bahwa kau benar baik-baik saja.” Putus Mingyu.
Chaeyeon cemberut dan memilih untuk mengalah. Emosi Mingyu benar-benar mengerikan. Pria itu tidak peduli dengan siapapun yang dimarahinya. Ia tidak ingin bertengkar dengan Mingyu dan membiarkan pria itu melakukan apa yang diinginkannya.
——
“Benturan yang Anda alami membuat kulit Anda sedikit robek, tetapi tidak ada yang serius.” Seorang dokter yang baru saja memeriksa Chaeyeon tampak menutupi luka di pelipis Chaeyeon.
Mingyu berdiri di dekat Chaeyeon dan tampak mengamati gerakan dokter pria yang sudah cukup berumur. Mingyu hanya tidak ingin dokter tersebut mengobati Chaeyeon dengan asal-asalan dan membuat Chaeyeon kesakitan nantinya.
“Bagaimana dengan luka dalam? Apa Anda sudah memeriksanya dengan teliti, dok?” Tanya Mingyu.
Dokter tersebut menghentikan gerakannya dan menatap Mingyu dengan sedikit tersinggung. Mingyu seolah tidak mempercayai kinerjanya yang sudah berpuluh-puluh tahun menjadi seorang dokter.
“Semuanya baik-baik saja, tuan. Istri Anda memang mengalami sedikit shock. Tetapi yang lainnya baik. Apa Anda berharap sesuatu terjadi padanya?” Tuduh dokter tersebut. Mingyu melebarkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One and Only [✔]
RomancePerjodohan dalam kalangan orang kaya merupakan hal yang biasa untuk dilakukan. Dengan alasan memperkuat perusahaan, beberapa orang tua tidak memikirkan perasaan anak mereka yang akan menjalani kehidupan pernikahan. Namun apa yang akan terjadi apabil...