“Mingyu..”
Chaeyeon menepuk punggung telanjang Mingyu untuk membangunkannya. Kemudian mengusapnya pelan saat melihat tidak ada tanda-tanda Mingyu akan bangun.
“Mingyu, ayo, bangun..” Ucapnya tepat di telinga Mingyu.
“Euunngghh..” Lenguh Mingyu membalikkan badannya.
Wajah Chaeyeon memanas saat melihat tanda kemerahan di dada Mingyu akibat percintaan mereka semalam. Apa ia seagresif itu hingga meninggalkan tanda di tubuh Mingyu? Astaga, Mingyu akan menggodanya habis-habisan.
“Hari ini hari Minggu.. Biarkan aku tidur lebih lama..” Pinta Mingyu.
“Yak, kau tidak lupa rencana kita hari ini, kan? Kita akan belajar memasak bersama.”
“Memasak.. Ughh..”
Chaeyeon tidak dapat menahan senyumnya. Kata-kata ‘memasak’ sepertinya sangat menakutkan untuk Mingyu. Begitu pun untuk Chaeyeon. Hanya saja Chaeyeon merasa ia harus melakukannya. Ia ingin memasak untuk anaknya kelak.
“Ayolah.. Kau tidak boleh mengingkari janjimu.”
Mingyu membuka matanya dan menatap Chaeyeon. Kemudian senyum kecil tampak terbit di wajah tampannya.
“Selamat pagi, sayang..” Sapa Mingyu.
“Umm, selamat pagi.” Balas Chaeyeon.
Chaeyeon belum terlalu biasa mendengar panggilan sayang dari Mingyu. Walaupun begitu, ia tetap merasa senang.
“Apa kau mual pagi ini?”
“Aku belum merasakan mual sama sekali.”
Mingyu menggeser tubuhnya dan berbaring di atas paha Chaeyeon. Bibirnya mengecup perut Chaeyeon sebelum akhirnya mengusapnya dengan sayang.
“Selamat pagi, anakku. Baik-baik di dalam sana, ya.”
Mingyu menaikkan pandangannya pada Chaeyeon.
“Aku kecewa melihatmu sudah mandi.”
“Kenapa seperti itu? Kau seharusnya bangga saat bangun tidur dan menemukan istrimu sudah bersih dan harum.”
“Cepat bangun dan mandi!” Perintah Chaeyeon.
“Paling tidak kita harus mandi bersama agar aku lebih bersemangat.”
“Aku tahu apa yang ada di otakmu ini, Kim Mingyu.” Chaeyeon menunjuk kepala Mingyu.
Chaeyeon memindahkan kepala Mingyu ke atas tempat tidur dan kemudian berdiri.
“Jika kau tidak siap di dapur dalam waktu sepuluh menit, aku tidak akan membiarkanmu menyapa anakku.” Ancam Chaeyeon.
“Yak! Tidak bisa seperti itu!” Tolak Mingyu dan mengubah posisinya menjadi duduk.
“Waktumu hanya sepuluh menit, presdir.” Ucap Chaeyeon sambil berjalan meninggalkan kamar.
Chaeyeon tersenyum geli saat membayangkan wajah cemberut Mingyu. Pria itu terlalu menyayangi calon anak mereka. Mingyu akan melakukan apapun hanya untuk sekedar menyapanya.
Chaeyeon segera menuju ke dapur untuk menyiapkan bahan-bahan yang akan mereka gunakan untuk memasak.
“Bibi Jang, kau bisa melakukan pekerjaan lain selama dua jam ke depan.”
“Kenapa, nyonya?”
“Aku dan Mingyu akan belajar memasak. Dan aku tidak ingin kau membantu kami.” Ucapan Chaeyeon membuat Bibi Jang tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
One and Only [✔]
RomancePerjodohan dalam kalangan orang kaya merupakan hal yang biasa untuk dilakukan. Dengan alasan memperkuat perusahaan, beberapa orang tua tidak memikirkan perasaan anak mereka yang akan menjalani kehidupan pernikahan. Namun apa yang akan terjadi apabil...