Happiness

2.5K 124 10
                                    

Note: udah aku bilang di part sebelumnya, males ketik ulang. Iqra ya :)
.

.

.

.

.

.

.

.

.
TOK

TOK

Pintu itu diketuk dengan santai oleh remaja bersyal biru muda. Menunggu sekitar lima menit agar pintu kayu jati itu terbuka cukup lebar, menampilkan tubuh tinggi tegap dengan kaus putih polos berlengan pendek dan celana santai selutut.

"Oy, Konohamaru. Ada apa? Mau belajar gulungan jutsu baru?"

"Aishh kak Naruto...nanti saja urusan itu. Aku sedang menikmati liburanku. Ahh hampir lupa, kakak tak izinkan aku masuk?"

"A-yayaaa... silahkan masuk." Ucapnya sambil memberikan jalan untuk pemuda berambut cokelat gelap jabrik itu

"Permisi semuanya!" Suaranya yang sudah memberat ternyata masih cukup melengking seperti saat dia berusia 9 tahun.

"Oh, Konohamaru! Selamat datang. Maaf ya, kakak sedang memasak. Kalian mau minum apa?"

Sang istri calon hokage ketujuh itu muncul dari dapur dengan apron berwarna biru tua berlogo Uzumaki di tengah dadanya sembari membawa semangkuk adonan pancake yang rencananya akan dijadikan sarapan pagi.

"Aku mau kopi dengan ekstra ginseng!"

"Eyy...bocah kecil sepertimu harus nya masih minum susu putih atau susu cokelat. Belum pantas minum seperti itu!" Ejek sang tuan rumah dan mengibaskan kecil tangannya, meremehkan.

"Aku sudah besar, kak Naruto. Buktinya aku pernah menghajar si brengsek Pain itu waktu aku masih genin"

"Asal kau tau, aku dan istriku waktu itu masih genin-ttebayo. Tapi bisa mengalahkan sang dewi bringas Kaguya dan antek-anteknya ehee..."

Pamer terussss....

"Uhm-ano...aku akan buatkan teh hijau untuk kalian agar pikiran kalian jernih di pagi ini." Ujar Sasuke dan meninggalkan dua laki-laki pejantan ini yang asik berdebat.

"Kakak..."

"Hm."

"Istri kakak sangat cantik. Walaupun pernah garang pada masanya, kak Sasuke tetap cantik. Ahh rasanya aku ingin merebutnya darimu."

PLETAK

"Sakit!"

"Bicara seperti itu lagi, kau ku lempar dengan rasen-shuuriken."

"Ah-ehehehee...maaf-maaf. Aku 'kan hanya bercanda. Mana mungkin aku menikung istri guruku sendiri? Aku masih mengejar cinta si bungsu Hyuuga!"

"Huh? Maksudmu Hanabi? H-hyuuga Hanabi?"

"Itu kau tau, kak. Aku takkan main-main, layaknya kak Naruto berusaha mendapatkan cinta dari kak Sasuke! Aku akan berjuang!"

"Tapi kau tau sendiri, kakak sepupu Hanabi itu sangat galak? Neji pasti akan menyeleksi untuk calon adik iparnya-ttebayo. Aku dengar ada temanmu yang babak belur akibat pukulan andalan Hyuuga dan itu ulahnya." Ujar Naruto dengan sedikit bumbu-bumbu agar Konohamaru menjadi salah tingkah

"Be-benarkah?"

"Uhm. Bahkan ia hampir koma karena titik chakra di tubuhnya hampir semuanya tertutup...hiiii mengerikan!"

"K-kak Naruto! Jangan buatku takut-kore!"

"Aku tak bisa bayangkan kalau kau di posisi itu...mengenaskan."

When You Were Gone [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang