Note: Udah, iqra aja
..
.
.
.
.
.
.
.
2 years later
Ujian genin sudah berlangsung, semua murid akademi ninja sukses menjadi seorang ninja walau berpangkat rendah. Headband yang mereka idam-idamkan sudah dikenakan di kepala mereka.
Kakashi, Iruka beserta guru-guru di akademi begitu bangga kepada mereka, khususnya kepada tim bocah berambut hitam jabrik itu (Menma-Ayami-Mitsuki). Tim itu mempunyai kerjasama yang baik dan kekuatan mereka cukup membuat Kakashi selaku kepala ujian genin kewalahan.
Bayangkan saja Kakashi sendiri harus melawan tiga murid dengan kehebatan hampir sekelas chunin. Menma dengan kagebunshin-chidori-taijutsu bahkan sudah bisa mengaktifkan sharingan dengan 2 tomoe, putrinya (Ayami) dengan doryuheki-raikiri-kekai dan Mitsuki yang tak diragukan lagi memiliki kekuatan yang diwariskan Orochimaru (nan no kaizo-kamaitacho-toppa)
"Selamat kalian semua sudah menjadi genin...terus berjuang agar bisa menjadi ninja yang hebat!"
"Baik, Kakashi-sensei!" Balas mereka dan bubar meninggalkan barisan setelah dibubarkan oleh Iruka, meninggalkan sepasang suami-'istri' dan beberapa guru lain di lapangan ujian itu.
"Kau ini, selalu saja membuat anak-anak shock! Apa kau tak pikirkan wajah mereka nampak depresi saat tak ada satupun yang bisa mengambil lonceng itu, bahkan tim sehebat Menma pun hanya menyentuhnya? Humph!" Gerutu Iruka dengan tangan melipat di depan dadanya. Memang kebiasaan sang suami selalu membuat orang kalang-kabut.
"Aku 'kan hanya bercanda, sayang. Uhmm kelinci lucuku cemberut..."
"Tak usah menggodaku! Kau takkan dapat jatah malam ini, kau juga nanti tidur di sofa!"
"Sayangkuu Iruu-chan..." Lihat, mimik wajahnya begitu sedih kala tak bisa quality time dengan sang istri.
"Hey-hey sensei, kalau mau bahas yang intim jangan libatkan kami. Apa kalian tak kasihan melihat kami yang masih melajang?" Shino merasa nelangsa kala melihat 'kemesraan' mereka tersaji di depannya secara live.
"Itu 'kan hanya dirimu saja, Shino-sensei. Kalau aku tidak...aku sudah memiliki Hanabi-chan sebagai kekasihku-kore, hehehehee" goda pemuda bersyal biru itu, ia berbangga hati bisa mendeklarasikan dirinya sebagai pacar klan Hyuuga setelah pendekatan hampir 2 tahun.
Memang benar apa yang Naruto bilang padanya, Neji dan Hinata tak main-main urusan jodoh untuk adik berklan khas Byakugan di Konoha itu. Butuh 33 kali duel untuk mengalahkan dan meluluhkan mereka.
"Kurang aja kau, Konohamaru..."
"Hahahahaa..."
..
.
.
.
"Naruto, aku mendapat pesan dari tim ANBU untuk dirimu." Gulungan itu ia berikan kepada Naruto yang sibuk dengan laptopnya, mengurus beberapa persetujuan.
"Hmm? Apa ini, Shika?"
"Sebuah ultimatum dari orang yang mau menghidupkan kembali sesuatu yang mati."
"Maksudnya?"
"Otsutsuki. Mereka mau berulah lagi."
Naruto memijit pelipisnya lagi. Tak cukup apa Kaguya mau membunuh dirinya dan Sasuke saat perang dunia Shinobi keempat? Benar-benar tak habis pikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Were Gone [SELESAI]
FanfictionNote: Narusasu, M-preg, semi-canon, bxb karakter: Masashi Kishimoto When you're gone, everything has changed without you Homophobic SILAHKAN mundur alon-alon :)