08

6.2K 780 48
                                    

Uang bukan masalah, uang bukan masalah, uang bukan masalah, uang bukan masalah. Uang bukan masalah.

Memejamkan mata sambil mengerang tertahan. Ughh, ayolah apa nya yang bukan masalah? Itu jelas masalah besar.

Uang sekolah Jimin, sewa apartment, kebutuhanku dan kebutuhan Jimin. Aku harus memikirkannya setiap hari darimana aku harus mendapatkannya. Satu-satunya pemasukanku hanya dari Seokjin Sunbae. Dan sekarang Aku harus rela melepaskannya.

Pertama kali aku berada di kantor besar, elegan dan mewah. Salah satu gedung tinggi di pusat ibukota. Wah, suatu hari aku harus bekerja di perusahaan seperti ini.

Menuju Reception, lalu mengatakan tujuanku. Kakak Jungkook begitu sibuk hingga aku harus menemuinya di tempat kerja.

"Maaf menyuruhmu jauh-jauh datang kesini." Sambut Seokjin Sunbae saat aku masuk ke kantornya. "Silahkan duduk Eun Bi-ssi."

Aku duduk di kursi yang berada di tengah ruangan, dia menghampiriku dan mengambil kursi yang lain.

"Mau minum?" Tawarnya.

Aku menggeleng sopan "Tidak, terima kasih."

"Baiklah. Langsung saja, Jadi bagaimana dengan Jungkook?"

Aku mengeluarkan kertas hasil kerja Jungkook semalam dari tasku lalu memberikan padanya. Dia menerima lalu menatapku penuh tanya.

"Itu hasil pekerjaan Jungkook. Dia—cukup bagus. Kurasa dia bisa lulus tes perguruan tinggi di luar negri tanpa bantuanku."

"Benarkah?" Tanyanya agak ragu lalu menunduk membacanya dengan serius kertas yang dipegangnya. Setelah beberapa menit dia meletakkannya kembali ke meja rendah di depan kami lalu tersenyum padaku.

Dia mengangguk-ngangguk sebelum melihatku lagi "Kerja bagus Jung Eun Bi-ssi."

"Tapi itu bukan hasil kerjaku."

Seokjin sunbae mengangkat sebelah alisnya.

"Sebenarnya aku tidak pernah mengajar Jungkook. Itu kemampuan alaminya. Jungkook anak yang cukup pintar, meskipun aku tidak tau alasan apa yang membuat nilainya tidak pernah mencapai rata-rata. Maaf aku harus mengatakan ini, tapi sepertinya kau harus lebih sering menghabiskan waktumu untuknya." Kataku.

Sekjin sunbae mendesah pelan "Jadi begitu." Dia mengambil jeda sebelum melanjutkan "Sejujurnya aku tidak tau apa yang harus kulakukan untuk menghadapi Jungkook. Di depanku Dia menjadi anak yang penurut dan pendiam, dia tidak pernah mengeluh ataupun bercerita tentang apa atau bagaimana perasaannya mengenai rencana masa depan yang telah kurancang untuknya. Hanya ingin memberikan yang terbaik untuk Jungkook, aku—oh ya ampun aku jadi melantur." Seokjin sunbae tertawa Canggung.

Aku tersenyum. "Tidak apa-apa aku mengerti, aku juga memiliki adik laki-laki. Kau benar, aku juga ingin memberikan yang terbaik untuknya."

"Wah, kau juga punya Adik laki-laki?"

Aku mengangguk. "Eoh, dia dua tahun lebih muda dari Jungkook." Anggap aja jimin lebih muda dari jungkook ya guys.

"Aku tidak terkejut kau bisa menangani Jungkook dengan baik."

"Ah tidak, Aku tidak seperti itu."

Seokjin sunbae tersenyum. "Jangan terlalu merendah Eun Bi-ssi." Dia merogoh saku jas nya, mengeluarkan amplop lalu menyodorkannya padaku.

"Ini Intensif yang kujanjikan, kuharap sesuai."

Aku menerima dan mengintipnya sedikit. Alih-alih membuka lalu menghitungnya, aku kembali menunduk rendah dan mengguman terima kasih.

[M] Devil Rabbit • JJK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang