Aku membuka mata dan kurasakan tubuhku sangat kaku. Aku telanjang dan tangan seseorang di perutku.
Aku menoleh, Jungkook masih terlelap di belakangku dengan dadanya menepel dengan punggungku. Aku melihat ke lantai, Ke arah bajuku yang berceceran dan seragam sekolah miliknya.
Aku hanya bisa mendesah frustasi. Lihat apa yang telah kulakukan?
Menyerahkan keperawananku padanya dan Melakukan hubungan intim dengan anak di bawah umur. Kau bisa masuk penjara Jung Eunbi.
Aku bergerak perlahan agar tidak membangunkannya. Menggeser tangannya dari perutku namun tangannya yang lain yang berada di bawah leherku justru menariku mendekat, menyelipkan kakiku diantara pahanya. Mendekapku seolah aku ingin lari.
"Ka—kau Sudah bangun?"
Dia bernafas di telingaku. "Hm."
"A—aku mau mandi."
"Jam berapa sekarang?" Tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.
Aku melirik jam yang bertengger di dekat TV. "Baru jam empat pagi."
Tangannya di perutku naik ke payudaraku dan meremasnya lembut. Aku merasakan kejantananya mengeras di bokongku.
"Jungkook-ah.." Keluhku.
Dia mengecup bahuku, tangannya mencubit-cubit kecil putingku.
"Kau tau, aku sangat bahagia." Bisiknya di telingaku.
Aku memejamkan mataku saat dia menyelipkan miliknya di antara kedua pahaku. Mendoronya maju mundur menggesek klitku.
"Kau belum siap hm?" Dia menjilati telingaku, Aku menggeliat.
"Ah, Kook.." Kataku tersengal.
"Aku mencintaimu."
"Apa?" Aku yang kaget langsung menoleh ke arahnya.
Barusan dia bilang apa?
Dia tersenyum tipis. "Kenapa begitu kaget? Aku mencintaimu. Bukankah itu sudah jelas?"
Dahiku berkerut menatapnya bingung. Aku berbalik sepenuhnya hingga dada kami saling bersentuhan. "Tapi ... kenapa? Bagaimana bisa?"
Dia mengecup bibirku sekilas sebelum bicara. "Aku juga tidak tau. Kupikir aku membencimu, tapi aku begitu kesal padamu saat tiba-tiba kau tidak muncul di rumahku. Awalnya ku kira aku membencimu karena kau mangkir dari tugasmu sedangkan Kakakku sudah memberimu banyak uang. Lalu ..." Suaranya menghilang, dia terlihat ragu.
"Lalu?"
"Lalu, aku melihatmu di kantor polisi. Dan saat itu aku begitu marah pada diriku dan lega pada saat yang bersamaan. Marah karena kau melihatku dalam keadaan seperti itu dan lega ternyata kau masih peduli padaku." Jungkook menatap bibirku dan mengusapnya ringan sebelum melanjutakan, "Kemudian aku melihatmu tidur, aku tidak tahan untuk tidak menyentuhmu. Kau begitu ..."
"Apa? Kau menyentuhku saat aku tidur?" Potongku. Sial, kenapa aku harus tertidur seperti orang mati. "Apa yang kau lakukan padaku?" Tanyaku.
Dia mengecup bibirku sekilas. "Hanya itu yang kulakukan, meskipun aku tergoda melakukan lebih tapi rasanya tidak menyenangkan berciuman dengan orang yang tidak sadar."
Mataku menyipit. "Kau curang, mana boleh menciumku seenaknya."
Dia menciumku lagi dengan dalam dan cepat. "Apa sekarang boleh?"
Aku melotot pura-pura marah. "Ya! Kau selalu seenaknya padaku. Kau bilang kau menyukaiku tapi kau marah-marah dan bahkan mengusirku. Aku tidak tau kesalahan apa yang sudah kulakukan sampai kau bersikap sekasar itu padaku."
Jungkook terlihat tidak nyaman, matanya bergerak-gerak gelisah.
"Jawab aku." Tuntutku.
Dia mengangkat bahu. "Mungkin saat itu suasana hatiku sedang buruk."
"Apa?" Tanyaku tidak percaya lalu mendengus. "Kau akan melakukannya lagi bukan?"
"Apa?" Tanyanya polos.
"Kau akan marah-marah padaku saat suasana hatimu sedang buruk. Menyebalkan."
"Aku tidak akan begitu." Dia mendekapku lebih erat. "Aku tidak akan melakukan hal seperti itu lagi saat kau sudah menjadi milikku."
"Siapa bilang aku sudah menjadi milikmu?"
"Aku yang bilang. Mulai saat ini kau milikku Jung Eunbi!" Katanya tegas dan menciumku. Aku membalas ciumannya.
Meskipun aku tidak tau bagaimana perasaanku padanya tapi aku tidak bisa menolak sentuhannya. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan bagaimana luar biasanya percintaan kami. Bahkan aku tidak memiliki rasa penyesalan sedikitpun.
"Harusnya aku melakukan ini sejak dulu." Katanya saat bibir kami terpisah.
"Melakukan apa?"
"Menyetubuhimu."
"YA!" Aku memukul lengannya.
Dia terkekeh. "Kenapa? Kita memang melakukanya kan?" Tangannya turun dan meremas bokongku, aku memekik saat dia melakukannya.
"Tubuhmu sangat responsive." Bisiknya menggoda.
.
.
."Apa yang kau lakukan?" Aku mengintip dari balik bahuku.
"Ini akan lebih nikmat Eunbi-ya.. Nikmatilah."
—
Mampus kalian, ku bikin NC di semua part :<
Makanya vomments seyeng~
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Devil Rabbit • JJK ✔️
FanficCompleted✅ Saat ini aku telah mempunyai pekerjaan. Pekerjaan yang Sebenarnya cukup mudah dan sangat menguntungkan mengingat bayaran yang di tawarkan cukup menggiurkan. Namun semuanya tak sesuai ekspetasi begitu mengetahui murid yang akan aku ajari m...