Aku menghampiri Jungkook dengan langkah berat kemudian menjatuhkan diriku di sampingnya.
"Belajar dengan metode konvesional tidak akan berhasil denganku." Katanya memulai membahas topik pembelajaran.
"Maksudmu?"
"Jika kau hanya berceramah itu sama saja kau mendongengkan cerita sebelum tidur untukku."
Aku menghela napas dan hendak membantah tapi dia memotongku cepat.
"Aku tipe orang yang cepat belajar, apa kau punya teman orang asing? Kurasa dengan begitu aku bisa lebih cepat belajar."
"Kenapa harus dengan orang asing?"
"sepertinya kau tidak punya." Tebaknya yang membuatku kesal.
"Ya!"
"Kalau begitu bagaimana dengan itu?" Dia menunjuk ke suatu arah dengan dagunya. Aku pun mengedarkan pandangan ke arah yang di maksud. "Kita nonton film saja."
"Metode belajar apa itu?" Sergahku tidak setuju.
"Itu cara efektif."
"Aku tidak mau, itu sangat aneh."
"Kita bahkan belum mencobanya."
"Sudah kubilang tidak mau. Yang ada kau malah tidak akan belajar."
"Kau ini pengajar macam apa? Kenapa tidak bisa memberikan cara yang menyenangkan untuk belajar?" Protesnya yang hanya bisa ku balas dengan memutar bola mata.
"Tutup mulutmu!" Desisku kesal.
"Kita harus mencobanya dulu, jika tidak berhasil aku berjanji akan mengikuti caramu."
Aku berfikir sejenak. "Tanpa bantahan atau berdebat?"
"Tanpa bantahan." sahutnya yang membuatku kembali berfikir.
"Baiklah, kita bisa mencobanya."
Dia tersenyum penuh kemenangan lagi. Dua kosong, aku kalah telak dengannya. Dia berjongkok mencari tumpukan film di rak di samping televisi, kemudian mendengus. "Kau tidak punya film satu pun?"
Aku menggeleng. "Aku tidak suka menonton." Sahutku enteng.
"lalu apa gunanya punya TV?"
"Aku menggunakannya untuk menonton idolaku."
Dia memutar bola matanya lalu berdiri dan berjalan ke arah pintu.
"Mau kemana?!" Teriakku.
"Tentu saja mencari film." Sahutnya tidak sabar. "Mau ikut tidak?" Ajaknya enggan.
Aku mengangkat bahuku lalu mengikuti berjalan di belakangnya. Kami menuju tempat toko DVD yang ada di jalan utama. Setidaknya kami harus berjalan dua puluh menit dari apartemenku. Sudah lama sekali aku tidak menonon film, setelah kematian orang tuaku. Aku menghindari kegiatan menonton, membaca buku, mendengarkan musik atau kegiatan menyendiri yang menyenangkan. Aku butuh bersosialisasi. Dengan begitu aku tidak akan merasa sendirian.
"Kau tidak memilih film?" Tanya Jungkook saat aku hanya mondar-mandir tanpa mengambil apapun. Sedangkan di tangannya sudah ada setumpuk film yang membuatku menatapnya ngeri.
Ya ampun berapa lama kami akan menyelesaiknnya?
"Kau saja yang pilih."
"Yasudah." Sahutnya sambil melengos kembali mencari-cari.
Setidaknya ada tiga puluh judul film yang kami bawa pulang. Aku sudah memperingatinya bahwa kita mencobanya hanya sekali dan dia dengan mudah menjawab akan menonton sisanya sendirian jika metode ini tidak berhasil. Sebelum pulang kami mampir ke supermarket membeli beberapa bahan makanan instan dan camilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Devil Rabbit • JJK ✔️
Fiksi PenggemarCompleted✅ Saat ini aku telah mempunyai pekerjaan. Pekerjaan yang Sebenarnya cukup mudah dan sangat menguntungkan mengingat bayaran yang di tawarkan cukup menggiurkan. Namun semuanya tak sesuai ekspetasi begitu mengetahui murid yang akan aku ajari m...