Han Hyuna diharuskan mencari pekerjaan setelah kuliah. Demi sang ibu yang merupakan keluarganya seorang, juga untuk melunaskan hutang ayahnya.
Sayangnya, Hyuna menghadapi perasaan baru saat bekerja di agensi yang menaungi Jungkook. Membuatnya bingun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___
"Yoongi oppa! Kau masih harus mengulang."
Yoongi berdecak kemudian memasang kembali headphone nya.
Ruangan yang mereka tempati lumayan besar. Dengan mic dan kursi yang lumayan tinggi serta pembatas kaca yang yang membatasi para produser—termasuk Hyuna dengan salah satu rapperBangtans.
Yoongi bernyanyi disertai rap part. Jangan lupakan Soohyun dan Hyuna yang menjadi hidden vocal. Walau Hyuna tidak terlalu banyak mengeluarkan suara tapi setidaknya kehadirannya berdampak pada lagu buatan Min Yoongi.
Sejauh ini hanya Yoongi yang sudah menyelesaikan lagunya. Member lain masih menyusul dan akan me-record sesuai siapa cepat dia dapat.
Jarum jam mengarah pada pukul tiga lewat lima belas sore. Bersamaan dengan headphoneyang sudah terlepas dari telinga masing-masing. Ucapan terima kasih terdengar sana sini. Hyuna dan Soohyun keluar lebih lama dan kembali berjalan koridor.
Kepala Hyuna teringat akan kejadian tempo hari. Dimana pacar Soohyun datang dan memberi kejutan untuk Soohyun. Ya. Wanita itu akan melakukan proses pertunangan di sana. Itulah sebabnya Soohyun ke Jepang. Awalnya wanita bermarga Park itu tidak tahu kenapa diperintahkan ke Jepang oleh orang tuanya. Rupanya karena masalah jodoh.
"Eonnie, berapa hari kau menginap di Jepang?" tanya Hyuna penasaran.
"Paling lama satu bulan."
Hyuna mengerti. Ternyata bukan cuma dirinya yang punya tunangan. Soohyun juga menyusul. Sambil terus melangkahkan kakinya menuju studio Soohyun. Masih harus membantu wanita itu dengan tugasnya walau tidak terlalu lama.
"Hyuna-yah."
"Hmm?"
"Pinjam ponselmu."
Hyuna merogoh saku bajunya. Hari ini dia memakai baju yang bersaku. Jadi ponselnya bisa disimpan tanpa perlu membawa tas. Tangannya meraba ke dalam saku. Tapi ada sesuatu yang aneh.
Manik Hyuna membulat begitu merasa tidak ada apa-apa dari hasil rogohannya. Matanya membulat. Jantungnya mulai memompa lebih cepat. Disertai napasnya yang mulai memendek. Hyuna berdiri lalu meraba-raba setiap pakaiannya tapi nihil. Ponselnya tidak ada.
"Eonnie, ponselku tidak ada!"
Soohyun memutar kursinya dan ikut terkejut mendengar ucapan dari bibir merah Hyuna.
