Part 6

198 34 8
                                    


Jangan lupa sempatin buat mencet logo bintang di pojok kiri sebelum baca❤

Jangan lupa sempatin buat mencet logo bintang di pojok kiri sebelum baca❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading❤






___









Jika ada manusia yang bisa bersantai sekarang. Itu bukan Hyuna.

Hampir seharian penuh badannya duduk di kursi dengan alat tidak jelas di depannya. Sibuk dengan Digital Audio Work space, belum lagi dengan headphone yang terpasang di telinganya entah sudah berapa jam. Mendengar suara orang yang sama.

Merekam lagu tidak semudah yang dikira. Menaruh microphone di depan kemudian bernyanyi lalu selesai. Tidak sesederhana itu. Butuh waktu dan proses. Apalagi jika ada bagian yang salah dan harus mengulang.

Beruntungnya Jungkook sudah selesai begitupun dengan orang-orang yang ada dalam satu ruangan. Hyuna bernapas lega. Ternyata Jungkook lebih membutuhkan lebih banyak waktu dibandingkan Yoongi. Beruntungnya ada Soohyun yang setia menemani sebelum pergi.

"Hyuna, aku akan pergi. Kau tidak pulang?" tanya Soohyun yang baru melepas headphone nya.

"Tidak. Aku masih ingin tinggal lebih lama." Hyuna menggeleng. Putri bungsu lebih memilih belajar di studionya. Iya. Hyuna punya studio. Hanya saja dirinya lebih banyak menghabiskan waktu di studio Soohyun karena harus membantunya. Hyuna masih harus belajar soal editing dan lain-lain.

"Oke. Aku tinggal dulu, ya. Ayahku menunggu di bawah." Soohyun menepuk-nepuk bahu Hyuna lalu meninggalkan ruangan dengan senyum merekah.

Hyuna memandangi Soohyun hingga pergi. Bahagia sekali Soohyun akan bertemu ayahnya. Hyuna berpikir, apakah dia akan sebahagia itu jika bertemu sang ayah? Mungkin ayah Hyuna sudah lupa dengan wajahnya.

Hyuna menggeleng. Kenapa Hyuna jadi memikirkan ini? Tidak seperti biasanya. Bahkan Hyuna jarang menghabiskan waktu untuk merenungi sang ayah. Hyuna jadi aneh sendiri.

Kepalanya teringat dengan kalimat Jungkook. Baru kali itu ada seseorang yang memberinya semangat selain sang ibu. Hyuna membuang napas. Apa segitu rumitnya kah hidupnya?

Hingga suara dering telepon membuyarkan lamunannya. Hyuna segera mengarahkan tangannya untuk mengambil ponselnya di atas meja. Lalu menaruh benda itu di telinga begitu melihat telepon dari sang ibu.

B.U (Be You )✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang